Anak-anak saya pun seneng saat memasuki gerbang sekolah alam ini. Apalagi saat kami naik tangga masuk ke dalam kelas, wah sambutan hangat dari anak-anak kelas satu dan langsung mereka mulai mendekati kami walau masih telihat agak malu-malu.Â
Di acara perkenalan, saya juga mengajarkan aisatsu atau salam perkenalan ala Jepang. Ohayou Gozaimasu untuk selamat pagi. Konnichiwa untuk selamat siang dan Konbanwa untuk selamat malam. Ada satu anak yang ngacungin tangan katanya bisa mengucapkan dan ingat kata-kata Jepang yang baru saja saya sebutkan itu. Saat ia maju ke depan, mulailah ia mengucapkan salam dengan bahasa Jepang, dan ternyataaa bukan hanya itu saja loh,  sudah kaya air itu mulutnya deres keluar bahasa sang seng song gedumbreng (bahasa jepun) ngomong tentang perkenalan nama dan gaya perkenalan ala Jepang!! Koalaahh..suggooii hebaaattt!! ..anak kecil itu katanya pernah tinggal (atau main ya?) ke Jepang! Panteeuuusaann.
Melihat ada satu anak yang bisa bahasa shincan, bernafas legalah anak-anak saya, sedikit groginya mulai hilang sirna.Â
Di grup cewek kita mulai membuat origami yang paling simpel dan mudah dibuat. Kertas warna-warni origami pun dibagikan oleh si bungsu kepada masing-masing anak. Dan mulailah kami belajar melipat origami bentuk bunga tulip. Aiiisshh feminin banget ya? Pertama membuat batangnya dulu, carilah kertas yang warna coklat, habis itu bunga tulipnya, carilah kerta warna merah atau pink, dan terakhir adalah daunnya, maka kertas yang dipilih adalah warna hijau daun.Â
Reaksi anak-anak kelas satu ini terlihat gembira dan senang saat bunga tulip warna warni berhasil dibuatnya. Dengan bangga di tunjukkan kepada kami dan muterlah mereka mencari guru sekolahnya untuk diperlihatkan. Origami yang telah selesai ditempel di papan tulis dengan tak lupa diberi nama si pembuatnya. Si bungsu pun ikutan senyam senyum sumringah melihat kelakuan adik-adiknya itu.Â
Melihat si bungsu yang gelegepan kalau ada pertanyaan dari adik-adiknya itu membuat saya harus cepat tanggap dan turun tangan untuk menjelaskan apa yang maksud dari perkataan anak-anak ini. Dan yang bikin saya terharu adalah mereka berusaha segenap tenaga dan berusaha menggunakan sedikit pengetahuannya berkomunikasi dengan bahasa Indonesia sepatah demi sepatah kata. Dan membantu satu per satu anak dengan mendatanginya kalau ada yang terlihat kesusahan membuat origami.Â
Karena serunya grup cewek ini membuat banyak bentuk origami yang lucu-lucu, sampee lupa saya sama si sulung!! aduh maapp mas!