Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Heboh Panen Edamame Saat Liburan Sekolah di Jepang

25 Juli 2016   00:42 Diperbarui: 25 Juli 2016   10:36 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil panen penuh segerobak!! dokpri

Sesampainya di kebon Edamame, kami diberi pengarahan cara mencabut pohon edamame yang benar, yaitu pada batang paling bawah sehingga bisa tercabut sampai ke akar-akarnya. Lalu dari ujung kebon hasil panen akan dioper satu sama lain sehingga pekerjaan bisa lebih efektif dan efisien. Hasil panen akan dimasukkan ke dalam gerobak besi. Dan gak disangka sangka pas lihat hasil panennya, banyak banget sampe memenuhi keranjang gerobaknya!

Leader memberi pengarahan sebelum panen,dokpri
Leader memberi pengarahan sebelum panen,dokpri
 

Hasil panen penuh segerobak!! dokpri
Hasil panen penuh segerobak!! dokpri
Yang lucunya, saat panen edamame berlangsung, suasana saat itu ruamee dan berisiik sekali, namanya anak-anak ya, bukannya serius cepetan nyabutin pohonnya ehh ini malah banyakan becandanya! Si bungsu dan temen-temen ceweknya malah pada lelompatan ngejerit jerit karena ketemplokan ulet pohon.

Duh untung aja bukan ulet bulu yah. Sedangkan kami para ibu-ibunya ikutan heboh jejeritan karena tiba-tiba banyak cengcorang dan belalang yang pada lompat dan lari lari di atas kaki dan celana wkwkwkw..kebayang dong suara nyaring panik emak-emak kalau ngelihat serangga..huwaaa..

ngedorong gerobak secara gantian, dokpri
ngedorong gerobak secara gantian, dokpri
Setelah semua pohon edamame sudah bersih habis di panen oleh anak-anak, kami pun kembali ke tempat pertama berumpul. Dan.. simsalabim penampakan warna sarung tangan anak-anak yang sebelum dipake itu warnanya putih kinclong, abakadabraaa bisa loh berubahh jadi coklat super dekil en dekumel hahaha! 

Habis mencuci tangan kami pun semua berbaris dan anak-anak bergantian mendorong gerobak yang sudah penuh dengan hasil panen. Kami kembali ke tempat awal pertemuan, disana sudah ada petugas yang memasak air panas, menggelar alas plastik dan menyiapkan minuman. 

Seru metikin edamame bareng bareng, dokpri
Seru metikin edamame bareng bareng, dokpri
sampah mulai dibersihkan oleh ibu-ibu, dokpri
sampah mulai dibersihkan oleh ibu-ibu, dokpri
Nah, diatas alas plastik itulah seluruh hasil panen di tumplekan semua, dan anak-anak semua berebutan untuk memetik edamame pada setiap batangnya. Ini pun heboh sekali, sama saat pas panen nyabutin pohon edamame di kebon. Banyak becandanya, ya lempar lemparan batang pohon, daun-daunan sampe ada yang berantem rebutan edamame haduhhh...

Di antara anak-anak ini sudah disediakan beberapa baskom jumbo untuk menampung edamame hasil petikan mereka, dan kami para volunteer bertugas untuk mulai membuka plastik sampah agar sampah pohon edamame itu semuanya bisa langsung di rapihkan. Wow sistem kerja yang bagus sekali. Kami bagi tugas sehingga waktu yang sudah disepakati untuk acara ini berlangsung, bisa tepat loh sesuai jadwal, salut deh. 

Habis selesai acara metikin edamame, lalu di cuci bersih, kemudian di rebus oleh para bapak-bapak volunteer. Selesai di rebus, edamame akan di masukkan ke piring-piring kecil, dan para peserta semuanya pun berbaris rapi untuk bisa mencicipi hasil panennya. 

Ga sabar nunggu hasil rebusan edamame, dokpri
Ga sabar nunggu hasil rebusan edamame, dokpri
Si bungsu saking senengnya karena merasa berhasil nyabutin banyak pohon edamame bersama teman-temannya, gak mau rugi kayanya terlihat bersama teman-temannya bolak balik antri untuk nambah edamame rebus yang sudah ditaburi garam, aduh enak banget maa!!

Setelah selesai acaranya, kami pun merapikan semua peralatan, membereskan alas plastik, mengikat plastik sampah dan mengumpulkan jadi satu, mencuci piring, dan merapikan tenda. Karena semuanya di lakukan secara gotong royong, maka bisa diselesaikan dengan sangat cepat, dan malahan pulangnya saya dan ibu-ibu lainnya mendapat oleh-oleh satu plastik edamame rebus dari ketua lapangan untuk dibawa pulang sebagai tanda terima kasih mereka karena telah dibantu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun