Sebenernya keadaan ini sudah kami rasakan beberapa bulan belakangan, dan kami kasak kusuk sesama ibu-ibu bagaimana mengatasinya, dan sejuh ini yang hanya kami bisa lakukan adalah memberi semangat dan jangan putus asa saat mereka selesai bertanding, mengibur saat pulang ke rumah dan menyemangati ketika melepas anak-anak ini latihan untuk keesokan harinya.
Dari pihak timnya, para pelatih yang adalah para bapak-bapak anak-anak ini yang suka rela melatih tanpa bayaran, Â mungkin sudah memikirkan juga bagaimana solusinya agar anak-anak ini selalu semangat 45 dan menjadi percaya diri dalam setiap pertandingan . Salah satunya adalah meningkatkan frekuensi latihan, yang biasanya latihan sabtu dan minggu (serta hari libur lain) dari jam 8 pagi hingga 5 sore, kadang ditambahkan latihannya dari jam 6.30 pagi!!Â
Latihan yang dimulai dari pagi ini khusus untuk pertandingan yang memang mulai jam 9 atau jam 10. Dan kita orang tua hanya tinggal menambahkan sport drink di botol minumannnya dari yang 2 liter kadang harus menambahkan menjadi 3 liter atau lebih, ini dimaksudkan agar anak-anak tidak kekurangan cairan karena Jepang sudah masuk musim panas, yang suhunya sangat lembab dan sangat panas sekali cuacanya.
Saat meeting di taman itu yang bikin kita kaget, tiba-tiba kami semua di suruh berteriak sekencang kencanganya!!
Iya, kami! Itu termasuk kami loh para emak-emak yang suaranya biasa lemah lembut dan gemulai ahaayy...hahaha..waduhh sebenernya biasa sih suara saya ngelengking kaya marian carey kalau sudah nyuruh anak-anak belajar atau mandi, tapiiii di depan orang-orang ??? ini bagaimana urusannya..maluuu dong ah.
Habis pelatihnya ngomong gini, saya sudah deg-deg an setengah mati yang biasanya kalau apa-apa suka berdiri dan duduk paling depan agar omongan para Jepang ini masuk ke kuping eehh gara-gara suruh speech teriak langsung pelan-pelan melipir ke barisan paling akhir..hahaa.. dasar.
Pertama maju adalah para pelatih ini, mereka dengan suara setengah teriak di depan anak-anak dan para ibu, mengatakan,
"Kalian tim kelas 4 ini harus punya perasaan KUYASHI, menyesal. Menyesal tidak bisa menang, menyesal kalah, menyesal menjadi nomor 2, kenapa? mungkin karena tidak banyak latihan, mungkin karena tidak serius latihan, mungkin karena kondisi badan tidak fit karena sakit, tidak fit karena tidak makan cukup, kurang fit karena tidak sarapan.
Karena itu, anak-anak semua dan kita para pelatih dan orang tua harus ikutan GANBARU (berjuang). Para ibu yang menyuport kalian memberikan makan untuk tenaga dan semangat, kami para pelatih membimbing dan melatih sampai kalian bisa dan tahu bagaimana aturan dan trik saat bertanding lawan dan yang penting adalah kalian ini sebagai pejuang di lapangan, karena sebesar apapun yang kami lalukan tidak akan ada artinya kalau kalian tidak semangat! Pokoknya mental kalian harus kuat!
Pertandingan selanjutnya harus menang, OOKI KOE DE DASHITE!! Berteriaklah! Karena itu bisa membangkitkan semangat kalian." Kore kara mo minna OOKI KOE DE DASHITE, Okaasan tachi ni mo ouen mo OOKI KOE DASHITE KUDASAI, semuanya mari kita berteriak lantang, para ibu pun saat menyuport anak-anak marilah kita support dengan semangat dan bersuara keras!"
Habis mendengar speech itu, semua tim member nya dipaksa maju untuk speech satu-satu dengan posisi berdiri tegap dan naik ke atas kursi taman. Mereka berteriak mengenalkan nama-nama dan perasaan saat mereka kalah pertandingan, dan mengatakan kelemahan saat pertandingan itu dan mereka latihan selanjutnya harus bagaimana. Waduhhh kita ibu-ibunya yang ada sudah ngembeng deh mata.