Menanamkan bersikap tidak memandang rendah orang tua walau kepintarannya sekarang berada jauh di bawah mereka, dan bersikap menghormati serta berempati sendainya mereka yang dalam posisi seperti ini. Anak-anak saya sadar kalau mamanya bukan orang Jepang dan mulai tertinggal jauh untuk masalah bahasa bahkan pelajaran sekolah mereka pun saya mulai merasa kesulitan untuk mencernanya, dan bisa memakan waktu serta harus konsentrasi penuh mengajarinya.
Namun, syukurnya mereka tidak pernah menyesal mempunyai mama yang dulu selalu merasa tak berguna ini. Mereka memaklumi saat saya harus menjawab pertanyaan mereka sambil membuka kamus, tablet atau bahkan telepon ke mertua dan suami. Mereka pasrah saat harus membawakan tas mamanya yang berat karena terselip kamus elektronik Jepang-Inggris berwarna pink. Dan akhirnya merekapun bangga saat foto-foto mereka saya abadikan dalam buku saya sebagai rasa cinta saya yang sangat dalam.
Daisuki dayo, zutto..zuttoo..
Mama mo ganbaru..
Salam hangat,
wk!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H