Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Benda "Keramat" Anak-anak SD di Jepang

15 Maret 2016   18:05 Diperbarui: 15 Maret 2016   19:45 2353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tako atau layangan. Tako di Jepang beraneka ragam bentuk dan ukuran. Dan sering dihiasi dengan berbagai macam lukisan atau gambar. Kemarin saat ada acara temu orang tua murid di sekolah, wali kelas si bungsu memperlihatkan video dimana anak-anak muridnya pada bermain layangan di halaman sekolah. Proses dari menghias tako dengan gambar-gambar yang lucu hasil imajinasi anak-anak membuat kita orang tua jadi terharu, apalagi saat adegan gurunya yang sedang berlari mengajari anak-anak muridnya menaikkan layangan hingga bisa terbang keatas. 

Tako kreasi anak laki-laki biasanya gak jauh dengan gambar mobil, robot dan para tokoh hero sedangkan tako anak-anak perempuan lebih colorful penuh dengan gambar pohon dan bunga-bungaan.

[caption caption="Tako, layangan gambar bunga kreasi si bungsu"]

[/caption]

Seneng juga kita lihatnya, menyaksikan gimana anak-anak kecil ini tertawa lepas bebas saat memainkan dengan menarik narik benang layangan yang sudah terbang diatas angin itu. Habis tako/layangan dimainkan di sekolah esoknya boleh dibawa pulang ke rumah, namun sayangnya karena halaman rumah terlalu sempit jadi latihan layangan hanya bisa dilakukan saat weekend dengan mengajak papanya untuk pergi ke taman yang luas hingga bisa dengan leluasa untuk lari kesana kemari.

Melihat ini semua, satu lagi yang bikin saya salut dengan sistem pendidikan di Jepang. Negara yang sudah sangat canggih dan modern dalam segala bidang, namun tetap tidak lupa dan tidak ingin melupakan budaya tradisionalnya termasuk mainan tempo dulu yang suka dimainkan oleh para leluhurnya.

Cara jitu pemerintah jepang agar generasi mau dan tidak lupa dengan budaya tradisionalnya adalah dengan memasukkkan mainan-mainan ini ke dalam kurikulum pelajaran di sekolahnya. Disamping itu, masih banyaknya mainan-mainan ini yang dijual dimana-mana, sehingga anak-anak tidak kesulitan dan dapat dengan mudah menemukannya.

Salam Hangat, wk!

foto: dokpri

foto koma anak kelas satu dari fb Niken W

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun