Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Awas Banyak Mata-mata di Kompasiana!

18 Februari 2016   08:30 Diperbarui: 19 Februari 2016   08:41 2627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali lagi saya diskusi dengan suami, kali ini saya sedikit berniat untuk menjadikan artikel-artikel di K dirangkum jadi buku, dan ini prosesnya saya percayakan pada sahabat saya itu, dan lagi-lagi kena deh saya diceramahi oleh suami yang berkata, “menulis buku itu tanggung jawabnya berat sekali, orang akan bersusah payah mengeluarkan uang untuk membaca buku kamu, jadi tulislah yang bermanfaat dan berguna untuk para pembaca, jangan terus bercerita tentang diri sendiri, apalagi tentang kebiasaan dan kehebatan kamu, tapi gimana kamu bisa membuat pembaca buku kamu termotivasi dan bergerak terinspirasi untu menuju kesana.

Nilai manfaat yang tinggi harus ada dalam esensi pada buku yang akan kamu keluarkan.” Haddeeh makin mpot-mpot an deh jantunggg sayaaa...

Suami dan anak-anak adalah penyupport terbesar saya, saat menulis di Kompasiana. Sudah akrab mereka dengan nama KOMPASIANA, walau mereka sampai saat ini tetap berfikiran kalau itu adalah sebuah koran. Tidak pernah ada larangan, malah mereka begitu cerewet memberikan ide-ide yang menarik untuk saya tuang dalam media warga, Kompasiana ini.

Bukan saja keluarga, tapi ibu bapak mertua, teman-teman, murid bahasa Indonesia saya yang ternyata adalah seorang kolumnis disebuah koran terkemuka di Jepang, walau beliau sudah berusia sekitar 70 tahun dan tentunya sudah pensiun namun semangat dan pengetahuannya tentang semua berita terkini bahkan yang jaman dahulu masih diinget dengan sempurna, banyak belajar saya dengan beliau.

Hidup di Jepang bukan hanya indah-indahnya saja. Hidup di negara teknologi canggih, fasilitas yang komplit, lingkungan yang bersih dan nyaman, serta yang enak-enak lainnya. Tapi jangan lupa yang berat-beratnya juga ada lohh, sebelum itu, ada proses adaptasi yang harus saya jalani. Berkutat dengan urusan sekolah anak, urusan dapur serta berinteraksi dengan tetangga sekitar. Semuanya itu harus di mulai dari nol, apalagi budaya, manner serta banyaknya taboo yang ada di negara ini tak jauh beda banyaknya dengan di Indonesia.

Lalu apakah kita bisa cuek saja? Acuh dengan semua perbedaanyang ada? Lah hidup di hutan aja harus adaptasi sama tumbuhan dan binatang buas, apalagi masuk dalam komunitas sosial. Berat, sangat berat sekali tapi justru malah jadi pengalaman berharga, terutama buat saya pribadi.

Dimana bumi dipijak disitu langit di junjung dan Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya adalah dua pepatah yang terus saya pegang selama hidup disini. Orang tua pun mewanti wanti agar saya tidak saklek dan mau untuk berbaur dengan orang lokal disini.

Saya bukan motivator atau profesional apa pun yang pintar menulis agar orang begini begitu menuruti kehendak saya. Saya tidak pintar, tidak punya keahlian khusus tertentu, makanya waktu interview kerja saya pusing kalau disuruh nulis kelebihan dalam diri tapi langsung lancar saat harus nulis kelemahannya, hahahaa wong gemblung ya.

Namun, terbersit keinginan saya untuk membagi pengalaman hidup saat suka duka, senang bahagia selama menjalani kehidupan di jepang bersama suami dan anak-anak tercinta. Saya ingin kesalahan yang pernah saya lakukan karena ketidak tahuan saya dulu, tidak dialami oleh teman-teman semua. Serta kebahagiaan yang saya alami di sini bisa temen-temen temui dan dapatkan juga.

Akhirnya, saya pun menerima tantangan atau UJI NYALI tepatnya untuk membuat buku sendiri. Alhamdulillah, secara bersamaan datang lagi tantangan dan Uji nyali dari penerbit Elexmedia yang lagi-lagi tahu tentang tulisan saya yang mungkin salah satu silent reader di K ini.

Dan saya coba tantangan yang cukup berat itu. Konsepnya kembali terserah kepada saya, jadilah saya ambil untuk membuat buku kumpulan artikel di Kompasiana ini. Saya tidak nyangka penulisan buku itu adalah proses yang menyenangkan. Dan akhirnya dalam proses 6 bulan, jadilah buku tentang curhat saya yang berjudul UNBELIEVABLE JAPAN!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun