(Pintu gerbang TOJO TEI, Rumah Shogun Tokugawa | Foto: Dokumen pribadi)
Hari cerah saat akhir pekan kok yao sayang banget ya kalo gak dipakai jalan-jalan. Karena sudah masuk winter, pengennya jalan-jalannya yang deket di sekitar rumah. Si sulung saat weekend sudah gak bisa diganggu gugat latihan di club baseball-nya, nah tinggal si bungsu nih yang harus dikitik-kitik untuk mau nemenin mama-papanya jalan-jalan menghirup udara seger sambil sekalian olahraga jalan kaki. Tumbenan mau, biasanya suka sok sibuk alesan mau main sama gank centilnya. Biasa deh diiming-imingi dulu sama es krim dan takoyaki baru deh mau jalan bareng sama mama-papanya.
Kali ini kita melipir ke daerah Stasiun Matsudo. Papanya mau beli sepatu yang katanya sudah tipis kaya tempe, maklum naik turun bis kereta dan dipakai ngesot terus sih ya hihi.
Habis belanja dan makan siang, karena masih ada waktu papanya ngajakin mampir ke rumahnya Shogun. Kaget!
"Lho papa ada keturunan shogun ya, hebat!"
"Lah kata siapa, wong saya juga gak kenal kok, ini kebetulan ada rumah shogun di daerah sini, sudah dijadikan tempat wisata loh, mau mampir kesana gak?" tanya suami.
"Mau paaa!" jawab si bungsu girang.
Lalu kami pun berjalan menuju Stasiun Matsudo bagian barat. Ternyata memang tak jauh dari Stasiun Matsudo loh. Enggak lama kita sudah sampe tempat tujuan dengan disambut oleh pohon-pohon besar yang umurnya mungkin sudah ratusan tahun di sekitar pintu masuknya. Kami pun menaiki anak tangga menuju pintu gerbang yang berbentuk atap tipikal gerbang pada rumah-rumah kuno Jepang.
Agak deg-degan juga loh saat memasuki pekarangan rumahnya yang luas, serasa beneran berkunjung ke rumah orang besar Jepang jaman dulu hihi... bingung nanti kasih salam apa ya, sampurasun apa gomen kudasai nih, hehehe....
Rumah tradisional kuno ini disebut juga dengan TOJO-TEI. Terletak di Kota Matsudo, Chiba Prefecture. Tojo-tei ini dibangun pada tahun 1884, yang merupakan tempat kediaman keturunan keluarga Shogun Tokugawa pada jaman Edo.
Keshogunan Tokugawa adalah pemerintahan diktator militer ketiga dan terakhir di Jepang. Pemerintahan Tokugawa yang dimulai sekitar tahun 1603 sudah tersohor dan terkenal dengan kekuatannya walau pada akhirnya runtuh dan pemerintahan dikembalikan kepada kaisar Jepang. Mulai saat itulah Jepang berubah dari negara isolasi menuju era modernisasi.
Yoshinobu Tokigawa adalah the last shogun yang menyerahkan pemerintahan feodal keshogunan Tokugawa kepada pemerintah Meiji. Setelah pensiun Yoshinobu kerap beristirahat di TOJO TEI ini. Dan terakhir rumah ini ditempati oleh adiknya, Akitake Tokugawa hingga akhir hayatnya.
Rumah shogun sebesar apa sih?
Luasnya mungkin sama seperti istana-istana para pemimpin negara pada umumnya. Selain rumah yang besar, pekarangannya pun super duper guedeee. Luas keseluruhannya itu sekitar 2.3 hektar! Di dalam pekarangan rumah ini terdapat TOJO MUSEUM OF HISTORY. Isinya barang-barang yang dipakai sehari-hari keluarga Tokugawa serta koleksi foto Akitake Tokugawa saat jaman Edo dan jaman Meiji.
Kalau mau masuk lihat-lihat dan merasakan suasana keshogunan Tokugawa jaman dulu kita diwajibkan membayar biaya masuk yang cukup murah meriah, yaitu untuk orang dewasa sebesar 240 Yen untuk ticket 2 tempat, yaitu Tojo Tei (rumah shogun) dan Tojo Museum of History (Museum), sedangkan untuk anak SD dan SMP GRATIS! :D
Tempat ini bisa dikunjungi setiap hari kecuali hari SENIN (atau selasa kalau seninnya pas tanggal merah, catet ya). Jam bukanya dari jam 9.30 pagi hingga 4.30 sore.
Kalau sudah beli tiketnya, yook mari buru-buru kita explore rumah kediamannya Shogun Tokugawa ini. Pertama kita melipir dulu ke Museum Sejarahnya, dari gerbang masuk enggak jauh ada di sebelah kiri kita. Bisa lihat barang-barang antik buat kita bisa membayangkan gimana dulu pada jaman keshogunan Jepang.
Puas keliling lihat-lihat barang-barang kuno dalam Museum, yuk lanjut kita langsung kulonuwon melipir mampir ke rumah shogun-nya (TOJO TEI). Sebelum masuk, perhatiin dulu ya mannernya, seperti:Â
1. Lepas sendal/sepatu kita, taruh di rak dan pakailah slipper dalam rumah yang sudah disediakan. Oh,ya di sana juga disediakan kantong plastik kalau kita mau membawa sendal/sepatu untuk ditenteng, karena nanti di dalam rumah itu ada taman yang gedeee buangett, nah di sana kita bisa ganti sendal dalam rumah dengan memakai lagi sepatu kita sambil jalan-jalan di taman bisa juga duduk-duduk di rumput tapi gak boleh gelar tiker bobok-bobokan loh bisa disemprit petugas nanti. : D
2. TOJO TEI ini adalah rumah tradisional Jepang yang sudah sangat tua. Semua bangunan terbuat dari kayu dan lantainya adalah tatami. Walau tua, tapi sangat kuat dan kokoh loh, terbukti saat gempa hebat melanda, katanya tidak ada satu pun yang rusak! Karena lantainya adalah tatami/tikar, JANGAN ngegeret geret slipper dengan kasar karena akan merusak dan merontokkan anyaman tikernya yang sudah rapuh.
3. Rumah ini terdiri dari sekat-sekat kayu yang dilapisi oleh kertas yang kita sebut Shouji. Sekat ini berfungsi sebagai pintu dan jendela yang bisa digeser-geser. Nah jangan coba-coba nyolok-nyolok shouji-nya ya, bisa bolong ntar suruh ganti loh, hihihi...
4. Dan tentu saja jangan memegang benda-benda yang ada peringatan untuk tidak boleh dipegang! Gawat loh ada kamera sama sensor alarm nya, jadi hati-hati ya.
Dalam TOJO TEI, rumah shogun ini banyak sekali kamar-kamarnya. Kamar untuk wanita (istri dan staf wanita) itu ada gambar kupu-kupunya loh, feminin banget pokoknya, jendelanya juga dibentuk bulat, kawaii. Ada kamar khusus kumpul para pegawainya, ada kamar brankas kimono dan taruh katana (pedang), kamar makan, tidur, dapur, mandi dan yang paling besar adalah ruangan kumpul keluarga yang bisa dibuka semua sekat-sekatnya.
Terletak di samping ruang kumpul keluarga ada taman besar berisi pohon matsu, pohon ini khas Jepun banget! Biasanya suka dibuat bonsai, tapi di taman ini gede-gede banget pohonnya, kayanya umurnya juga sudah pada uzur, ngebayangin kalau malem sereeem :D
Terus lanjut, kalau sudah puas lihat-lihat dalam rumah TOJO TEI ini, yuk kita keluar rumah dan menuju ke Tojo Tei Park nya. Taman ini juga banyak pohon besar yang terdiri dari pohon bunga SAKURA dan Bunga UME. Naahh pas kita ke sana waktu itu, Pohon UME lagi cantik-cantiknya nih mekar bunganya, indah deh warnanya pink. Awas gak boleh dipetik, entar kena jewer! Sama seperti bunga Sakura, boleh dipandang dan dinikmati tapi jangan kau petik ya.
Nah di Jepang runtutannya setelah bunga UME selesai gantian deh bunga SAKURA yang akan mekar sekitar awal April. Kata petugasnya, setiap musim ada keindahan tersendirinya, winter dengan karpet saljunya, autumn dengan daun-daun merah dan coklatnya, summer dengan daun-daun seger hijau dan suara-suara serangganya, serta semi tentu saja dengan mekarnya sakura nan cantik dan indah.
Jadi buat temen-temen yang penasaran dengan kehidupan para Shogun jaman baheula, mampir deh ke TOJO TEI ini, kita seperti kelempar ke jaman EDO, yaitu jaman di mana pemerintahan Jepang masih dipegang oleh para shogun dan samurai. Bisa sekalian juga refreshing melihat keindahan tamannya yang tertata apik, rapih dan indah.
Salam hangat, WK.
Images : dokpri.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H