Hari ini adalah libur nasional di Jepang. Yang happy tentu saja suami dan anak-anak karena bisa libur dari kantor dan sekolahnya. Lho memang hari ini ada apa sih? Ya, karena hari ini adalah SEIJIN NO HI. Eh apaan itu??
SEIJIN NO HIÂ adalah hari perayaan anak laki-laki dan anak perempuan yang sudah mencapai usia dewasa menurut hukum, yaitu usia 20 tahun.
SEIJIN NO HI atau bisa kita artikan juga sebagai HARI KEDEWASAAN adalah hari yang sangat istimewa bagi anak laki-laki dan perempuan yang mulai masuk usia dewasa ini. SEIJIN NO HI dirayakan secara resmi dimana warga yang sudah atau segera memasuki usia 20 tahun itu akan disyahkan oleh pejabat daerah setempat. SEIJIN NO HI atau Hari Kedewasaan ini jatuh pada hari Senin, minggu kedua di bulan Januari.Â
Hari libur ini dimaksudkan untuk merayakan generasi muda yang telah menjadi dewasa dan akan hidup mandiri, lepas dari tanggung jawab orangtua. Setelah genap menginjak usia 20 tahun maka mereka sudah dianggap dewasa menurut hukum untuk boleh merokok, mengonsumsi minuman alkohol dan mengikuti pemilihan umum.
Baju-baju ini bisa di sewa ditempat penyewaan kimono, baju serta riasan khusus untuk hari istimewa ini memakan biaya yang tidak sedikit, rata-rata sebesar 30-50 ribu yen (ard 3-5 jt rph) namun ada juga loh yang bisa memakan biaya yang lebih fantasis dan ruarr biasa! Apalagi kalau kimononya beli baru, bisa ratusan ribu yen!! Mungkin karena mereka menganggapnya hari sangat spesial dan ingin menjadi kenangan-kenangan yang indah seumur hidup.
SEIJIN NO HI memang hari spesial bagi anak-anak yang mulai masuk gerbang kedewasaan. Namun dalam perayaannya bukan saja sorak sorai suka cita yang mereka rasakan saja namun juga adanya perasaan sedih dan terharu saat mereka yang mendapat kesempatan maju ke atas podium mengutarakan speech berupa kansya no kimochi, perasaan terimakasih kepada orangtuanya itu. Dengan berlinangan airmata mereka mengucapkan terimakasih kepada orangtuanya yang telah bersusah payah mendidik dan membesarkan hingga saat ini. Karena itu SEIJIN NO HI ini juga terkenal dengan sebutan NAKERU NO HI (hari berlinangan airmata).
Speech yang dilakukan oleh anak-anaknya itu kemudian dibalas dengan speech dari orang tuanya juga yang berisi tentang pesan agar mereka selalu berhati hati dan bekerja keras jangan cepat menyerah apabila menemui kegagalan serta harus bertanggung jawab sendiri dalam setiap tingkah laku dan perbuatannya nanti.Â
Melepas buah hati menuju dunia yang lebih keras, bersaing dengan yang lain dalam menggapai mimpi dan cita-cita memang bukanlah hal yang mudah. Berdikari dan lepas dari orang tua untuk hidup mandiri memang kadang membuat kekhawatiran yang teramat sangat bagi orang tua. Namun dengan begitu maka anak pun akan belajar dan mendapat ilmu serta pengetahuan dari pengalaman-pengalaman yang nanti akan dialaminya. Ganbatte kudasai dan tentu saja doa orangtua akan selalu menyertai.
Duhh kenapa hati sayang jadi ikutan bergetaarrr...dan membayangkan kalau nanti harus melepas kedua buah hati saat SEIJIN NO HI, bukan selampe atau tissue lagi yang harus saya bawa tapi HANDUK!! Â
Tapi sayangnya, saat saya menyaksikan berita pagi ini, acara perayaan SEIJIN NO HI ternyata bisa menjadikan pak polisi di seluruh Jepang menjadi sibuk dan harus siaga penuh loh. Kenapa? karena saking para pesertanya ini bergembira merayakannya, mereka sampai lupa diri dan bertingkah konyol dengan membuat suasana menjadi ribut dan gaduh. Ya, sudah diijinkannya secara hukum kalau mereka boleh meminum minuman beralkohol membuat mereka bersemangat dan menjadi tak sadar diri hingga berlaku yang mengganggu ketertiban umum. Semoga saja tahun ini bisa berjalan dengan tertib dan teratur tanpa membuat susah pak polisi ya.
Salam Hangat, wk
Image 1 : http://www.itoshima-kanko.net/?p=19074
Image 2 : http://xn--k9j7h6dxd060vrejpicy02g.com/archives/4191.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H