Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Nyamannya Perpustakaan di Jepang

1 September 2015   09:05 Diperbarui: 4 April 2017   17:33 4161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Suasana dalam perpustakaan saat pagi hari masih lengang dan sepi :D

Liburan musim panas anak-anak sekolah di Jepang adalah liburan sekolah yang cukup panjang kalau dibandingkan dengan liburan musim semi dan liburan musim dingin setiap tahunny. Sekitar akhir bulan July sampai awal bulan agustus, sekolah Jepang akan masuk pada liburan musim panas atau NATSU YASUMI selama kurang lebih 40 hari!

Lucunya, Ibu-ibu Jepang akan langsung tarik nafas panjaaang, kenapa? karena akan menjalani hari-hari yang super duper suibuukkk!! Selain mengingatkan untuk mengerjakan PR anak-anaknya, bagi ibu-ibu yang mempunyai anak-anak yang sepantaran, maka bisa seharian anak-anaknya akan pada bertengar di rumah hihihi

Belum lagi kalau mereka sudah bermain di luar rumah, itu bisa loh hingga waktu makan siang dan hari sudah sorepun, lupa kayanya anak-anak ini akan jalan pulang kerumahnya, hahaha. Mungkin saking asyiknya main sama teman, jadi deh suka lupa waktu! Dan topik-topik ini kerap jadi bahasan hangat saat kami ibu-ibu tidak sengaja bertemu ketika mencari anak-anak di taman.

Anak-anak saya dirumah suka menuntut untuk diajak jalan-jalan ke tempat hiburan kalau temen-temennya sedang mudik ke rumah neneknya di kampung selama beberapa hari. Tsumaranaiiii maa... bosaan maa, gitu katanya. Akhirnya saya ajak jalan-jalan ke tempat hiburan di dekat rumah. Tapi lama-lama bisa tepar juga ini mamanya kalau hampir setiap hari harus nemenin mereka jalan jalan keluar.

Untungnya waktu itu ada seorang temannya mengajak untuk pergi berenang bareng di swimming pool dekat rumah. Oalaah saya lupa kalau di dekat rumah ada fasilitas publik milik pemerintah kota (Sport Center). Sport center milik pemerintah itu tersedia berbagai macam fasilitas untuk olahraga, seperti swimming pool, fitness, tempat main basket, voli, dan segala macem. Akhirnya saya ijinkan mereka pergi berenang, asal sudah selesai jangan kluyuran lagi!

Tapi namanya anak-anak sudah diwanti-wanti tetep saja pulangnya tidak seperti janjinya sebelum berangkat. Menyambut mereka pulang, mata saya sudah melotot mau keluar saking khawatirnya takut kenapa-napa mereka di jalan, apalagi mereka naik sepeda, ngeri keserempet mobil atau jatuh di jalan.

Ngeliat muka mamanya sudah kaya singa mau ngamuk, buru-buru anak-anak saya menjelaskan kenapa mereka telat pulang kerumah. Maaa..gomen (maaf) kami tadi mampir ke perpustakaan buat baca buku sebentar, ternyata banyak buku-buku yang seru! Yahhh..meleleh deh mamanya ternyata telatnya bukan keluyuran tapi malah keasyikan membaca buku, tapi tetep saya kasih tahu lain kali jangan lupa bawa hpnya biar gampang kalau dihubungi.

Baru ingat, di sport center itu selain fasiitas olahraga ada juga perpustakaannya! Dulu saya suka pinjam majalah-majalah Jepang disana, lumayan semua jenis majalah ada loh, fashion, lifestyle, belanja murah dan masakan, komplitt!

Waktu anak-anak masih TK, saya sering pinjam untuk bahan bacaan pengantar tidur mereka, tapi setelah masuk SD dan anak-anak pulang sampai sore, sudah agak susah membagi waktu untuk membawa mereka ke perpustakaan lagi.

Ternyata, anak-anak  seneng banget melihat banyak bahan bacaaan yang menarik disana. Karena hobinya main baseball, gak jauh si sulung melipir di rak-rak yang berbau olahraga. Beda dengan abangnya, sibungsu malah anteng kalau sudah berada di bagian buku-buku cerita.

Perpustakaan di sini sangat ramah pengunjung, baik dewasa maupun anak-anak. Anak-anak sudah tak perlu diantar mamanya untuk pergi meminjam buku, mereka sudah terbiasa dengan sistem yang dipakai di perpustakaan itu. Caranya pun sangat mudah, sehingga anak-anak SD pun bisa kok pinjam sendiri tanpa ditemani orangtuanya. Anak-anak saya masih memakai kartu perpustakaan milik saya, biar saya bisa mengawasi juga buku-buku macam apa yang mereka pinjam.

Cara meminjam buku diperpustakaan sini sangat mudah, adalah sebagai berikut :

1. harus mempunyai kartu perpustakaan. cara bikinnya hanya dengan menyerahkan kartu pengenal kita,  karena jepang tidak ada KTP, maka kita bisa pakai kartu asuransi atau SIM sebagai ID kita. Setelah mengisi form pendaftaran, maka kartu perpustakaan bisa langsung kita terima saat itu juga. dan gratis!

2. kategori buku bisa dicari pada komputer yang ada dalam perpustakaan, lengkap dengan keterangannya, dan di rak mana buku itu berada, jadi gak usah pusing melipir dari rak ke rak kalau kita ingin mencari buku yang diinginkan.

3. pendataan buku di perpustakaan sudah memakai sistem barcode, jadi tinggal nempelin ke alat sensornya, semua keterangan buku sudah tercantum, jadi saat meminjam buku, kita tidak perlu nunggu lama petugasnya mencatat nama dan judul buku serta informasi kapan kita harus kembalikan.

4. maksimal peminjaman buku adalah 7 buah, dan lama peminjaman adalah 2 minggu. Bagi yang terlambat akan ditelpon dari pihak perpustakaan, akan dikenakan denda apabila merusak atau menghiangkan buku perpustakaan.

5. perpustakaan libur hanya pada hari senin saja, selebihnya akan buka dari jam 9.30 pagi-5 sore, termasuk sabtu minggu lho!

6. Untuk pengembalian buku, kita tidak perlu ke counter masuk kedalam perpustakaan, tapi cukup masukkan ke dalam box yang ada di depan gedung perpustakaan. Mudah ya.

Banyak kursi untuk para pengunjung yang ingin santai membaca

Jadi selama liburan sekolah kemarin ini, anak-anak saya sampai bolak balik main ke perpustakaan kota yang jaraknya  tidak jauh dari rumah, kurang lebih 10-15 menit naik sepeda. Anteng sekalian ngadem kalau sudah pada menemukan buku-buku yang menurut mereka seru. Kadang habis belanja saya suka mampir untuk kadang melihat mereka. Tenang juga kalau mainnya ke sini.

Puas-puasin membaca buku disana, dan terakhir pulangnya mereka meminjam buku yang baru untuk dibaca di rumah.

Perpustakaan disini sangat rapih dan teratur. Kalau melihat sekelilingnya, ada beberapa rak tinggi dan rendah didalamnya. Rak-rak agak tinggi berisi buku-buku untuk dewasa dan rak yang agak rendah buku-buku untuk anak-anak. Di tengah perpustakaan ada bangku sofa dan bangku kayu, jadi nyaman untuk kita membaca-baca buku disana.

Pagi-pagi saya suka lihat, perpustakaan didominasi oleh kakek nenek yang habis pulang olahraga, biasanya mereka asik serius membaca koran. Baru kemudian kalau sudah agak siangan banyak anak-anak kecil yang datang. Anehnya anak-anak ini tidak berisik. Dengan tertib mereka mengambil buku, membacanya dan mengembalikannya lagi ke raknya setelah selesai membaca. Kalaupun bicara dengan temannya itu dengan suara berbisik bisik, suka senyum saya lihatnya, manner banget sih.

Berbagai macam majalah serta jumlahnya pun banyak jadi gak rebutan

Kalau lagi temenin anak-anak membaca, kadang saya suka nyomot majalah yang ringan-ringan saja (mengukur kadar otak dan kemampuan hahaha), yah gak jauh dari majalah lifestyle dan masak! Masalah klasik ibu-ibu Jepang adalah kalau sudah bicara tentang masakan yang mau dimasak hari ini, itu bisa loh sampai kita sms-sms an cuma nanya pada mau masak apa hari ini hahahaha riweuh ya!

Dan ngenesnya sering jatah minjem buku itu suka habis oleh buku anak-anak (maks 7 buah) jadinya kadang suka saya jepret itu resep masakan pakai hp, nasib!

Bukan hanya buku-buku dewasa atau buku anak saja yang komplit,tapiii majalah dan koran pun lengkap kap kap macem macem ada lohh, sampe saya bingung mau baca yang mana duluaann, waduww gayaaa hahaha.

Suasana nyaman, rapi dan teratur di dalam perpustakaan serta manner orang-orang sini membuat betah kami para pengunjung. Dan bukan itu saja, kelengkapan dan update nya buku-buku yang ada didalamnya pun akhirnya membuat kami pun semakin sering kesini untuk sekedar mengisi waktu luang.

BOX pengembalian buku perpustakaan, hanya dicemplungi saja buku-bukunya

Kemudahan serta keramahan sistem dalam meminjam buku pun menjadikan anak-anak terbiasa dan gak bosan untuk kembali membaca dan meminjam buku di perpustakaan ini.

Ya, mungkin ini salah satu upaya pemerintah Jepang untuk mendukung agar masyarakatnya lebih semangat dan rajin membaca buku, dengan membuat perpustakaan disetiap kota-kotanya itu sebagai perpustakaan yang lengkap dan selalu update, rapi, teratur serta nyaman untuk dikunjungi.

Salam hangat, WK!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun