Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Banyak Anak Banyak Rejeki Ala Jepang!

30 Juli 2015   11:53 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:25 6749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kekhawatiran pemerintah sepertinya sudah bukan hanya bisa diraba saja, tapi sudah tergambar jelas oleh kita semua yang tinggal disini, banyak contoh nyata yang saya rasakan gimana paniknya pemerintah Jepang yang melihat penduduknya malas untuk menikah dan membuat keturunan. 

 

Saat melahirkan si sulung dan si bungsu 9 dan 7 tahun yang lalu, saat itu bantuan pemerintah dalam bidang kesejahteraan ibu dan anak yang saya dapatkan adalah biaya cek up kehamilan dan penggantian biaya melahirkan. Dan itu sangat teramat sangat sangat suangat membantu sekali karena biaya melahirkan di Jepang itu memang cukup mahal yaitu sekitar 250rb-350rb yen! (ard 25jt-35jt rph) dan itu adalah biaya melahirkan secara normal! Ya, di Jepang melahirkan dengan cara normal adalah hal yang biasa, di sini dokterlah yang memutuskan apakah melahirkan dengan cara operasi itu dirasa perlu atau tidak, jadi jangan harap bisa milih tanggal cantik kelahiran bayi kita disini. 

 

Bantuan kelahiran ini kita dapatkan apabila kita sebagai penduduk yang sah, dalam arti tercatat di kantor walikota dimana kita tinggal, bagi yang sudah bekerja maka harus legowo untuk diambil pajak penghasilannnya. Tapi jangan misuh-misuh dulu, untuk pajak yang sudah kita beri kepada negara, ternyata gak ada ruginya kok! Banyak keuntungan yang akan didapat terlebih bagi ibu rumah tangga seperti saya dengan dua orang anak yang masih duduk di SD. Keuntungan apakah itu? Yaitu bantuan biaya kesehatan dan bantuan biaya hidup anak-anak kita. Lucu ya? Kok ya repot banget ini pemerintah jepun mau ngurusi kita! Ya, harus dong, tak kepruk kalo cuma mau nyokot pajak penghasilan suami saya saja tapi kesejahteraan keluarganya gak mereka jamin!! Output dan input yang sangat seimbang sekali, gak ada yang mau enaknya aja. 

 

Bantuan-bantuan dari pemerintah jepang yang saya dapatkan saat ini adalah : 

    1. Bantuan biaya kesehatan.

      Bantuan ini kita hanya diharuskan membayar 200 yen saja (ard 20 rb rph!!) untuk sekali pergi ke RS, itu termasuk biaya dokter dan obat atau biaya rawat inap RS, ya syukur-syukur kita semua diberi kesehatan sepanjang masa, tapi namanya anak-anak tentunya gak jauh dari penyakit batuk, pilek dan panas. Sampai detik ini pun saya merasa berguna sekali kartu sakti ini, bantuan yang tepat sasaran dan saya pun bisa bernafas lega untuk jaminan kesehatan ini hingga anak-anak duduk di bangku SMP. Untuk kami orang tua masih bersyukur dicover hingga sekitar 70 % untuk biaya berobat. 

    2. Kodomoteate.

      Bantuan langsung untuk anak-anak. Biaya diberikan dari bayi hingga anak-anak SMP. Lucunya besarnya bantuan ini berubah-ubah tergantung pemerintahannya dipegang partai politik mana hahaha. Tapi gak usah mikir yang berat berat tentang politik di jepang, yang penting kalau saya mah maksa-maksa suami aja untuk milih orang-orang yang berani ngasih bantuan ke masyarakat paling banyak aja hehehehe. Saat ini bantuan anak perbulannya adalah sebesar10 rb yen per anak! (ard 1 juta rph/bulan). Jadi kalau punya 10 anak ya akan mendapat 100rb yen atau 10 juta rupiah perbulannya!! Tapi anak bukan komoditi, jangan hitung membuat anak dan mendidik mereka dengan sistem untung rugi! Anak-anak yang kita lahirkan yang pasti adalah anugrah terindah seperti kata lagunya mas-mas di sheila on 7 hehehe

    3. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
      Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun