Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menjaga Kebersihan Sekolah Anak-anak Jepang

3 Juli 2015   15:20 Diperbarui: 3 Juli 2015   15:20 3094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Bersih-bersih anak kelas satu, masih unyu unyuuu!

“Tour” pertama saya adalah mampir ke kelasnya si sulung di lantai 4, ketemu dengan teman-temannya yang sedang menyapu dan mengepel lantai. Tidak lama kemudian nongol anak sulung saya, sambil bawa-bawa kain pel, bilang kalau lap pelnya sudah hitam sekali, minta saya untuk membelikannya yang baru. Pas saya lihat, ladalahh dekil en dekumel banget itu lap pelnya wkwkwkwk.

Lalu lanjut “tour” ke kelasnya si bungsu ada dilantai 2, anak-anak kelas satu ini masih unyu-unyu banget kalau dibandingkan dengan kakak-kakak kelasnya yang badannya gede-gede. Ngintip dari pintu kelas ternyata si bungsu bersama teman-temannya sedang siap-siap nggelosorin kain pel menunggu instruksi ibu guru yang sedang menyapu lantai. Sadar ada yang ngintip, teman-teman sekelasnya ini lalu panggil-panggil si bungsu memberitahu kalau mamanya hadir disini. Langsung nyengir deh si bungsu kegirangan dikunjungi mamanya. Sambil ngepel bolak balik, ngeliatin mamanya sambil ketawaa lebaarr memperlihatkan gigi depannya yang ompong semua hahahaha

(nyengir lihat mamanya ngintip)

Kakak-kakak kelas yang badannya gede-gede itu saya lihat ngosrek lantai WC, ada yang ngepel koridor sekolah yang panjaaang banget, sambil ketawa cekakak cekikik pada main dan bercanda dan buru-buru pasang muka serius saat guru-gurunya lewat depan mereka.

(kakak kakak kelas sedang ngosrek wc)

Suasana terlihat sangat sibuk, orang lari kesana kemari, ada yang membawa ember besar, pengki, sapu ijuk, sapu lidi, kain pel yang warnanya sudah berubah jadi coklat tua bahkan hitam, sikat lantai, dan segala macam. Saya yang ngider kesana kemari jadi merasa tak enak hati karena harus melalui anak-anak ini yang sedang ngglosorin kain pelnya dilantai, dan mereka akan berhenti sejenak saat ibu-ibu permisi melangkah diantara mereka. Apakah ini termasuk manner juga?? Entahlah.

Saat melihat mereka melakukan tugas bersih-bersih itu, perasaan campur aduk dalam hati. Tangan tak lepas mengabadikan semua pemandangan indah ini kelak jadi suatu pengalaman berharga buat saya. Anehnya, hanya saya saja yang sibuk jeprat jepret foto sana sini, ibu-ibu lainnya? Hanya senyum senyum lihat tingkah laku saya yang kaya gosokan belum panas, mondar mandir wkwkwk mungkin dalem hati ibu-ibu jepang ini, ya ampuun ini ibu, UDIK banget ya! Hahaha biarin deh!

Lalu ada sahabat saya berdiri di samping, saya bilang sistem ini apakah sudah lama? Dan sudah bisa diduga, kegiatan bersih ini katanya termasuk dalam program sekolah, wajib untuk dilakukan. Bukan hanya piket perkelompok (grup) yang dulu pernah saya lakukan saat sekolah, tapi ini adalah seluruh warga sekolah melakukan bersih-bersih, tanpa terkecuali, murid dan guru! Setiap hari! Dan uniknya, habis acara bersih-bersih yang heboh itu, langsung mereka melanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti biasa, dimana sebelumnya tentu mereka merapikan dulu bangku dan kursi dalam kelas. Acara bersih-bersih yang bagi saya sangat luarbiasa tapi bagi mereka saya yakin tidak ada yang aneh dan sangat biasa.

Melihat ini semua, tentu kita sudah bisa menebak dengan pasti, karakter dan mental seperti apa yang akan terbentuk pada generasi masyarakat Jepang yang akan datang. Semoga budaya bersih dan hidup sehat bukan hanya milik masyarakat Jepang saja tapi kita masyarakat Indonesiapun bisa bergerak cepat mengikuti budaya bersih yang sudah dilakukan turun temurun oleh masyarakat Jepang ini.

Salam hangat, wk

    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun