Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Telur Landak Laut Makanan Favorit di Jepang

17 November 2013   15:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:03 6156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Landak laut/Bulu Babi (Echinoidea) adalah salah satu makanan mahal di Jepang, cara makannya yang paling enak adalah dalam keadaan mentah. Jadi landak laut di belah dan dikeluarkan isinya berupa telur yang bisa langsung disantap ataupun ditaruh di atas sushi.

13846753842070734052
13846753842070734052
Sampai saat ini saya belum pernah melihat di supermarket-supermarket Jepang, kalau Landak Laut ada yang hasil impor dari Indonesia, biasanya adalah impor dari Amerika. Untuk hasil laut yang lain seperti udang, cumi-cumi, ikan marine dan tuna, terkadang saya masih menemukan yang berasal dari laut Indonesia, duh tidak tergambarkan rasa senangnya kalau menemukan hasil laut Indonesia yang dijual di supermarket sini. Sebenernya adakah Orang Indonesia yang tertarik untuk membudidayakan Landak Laut ini dan jeli akan peluang bisnis yang menguntungkan ini?? Indonesia negara Kepulauan yang mempunyai lebih dari 17 ribu pulau yang terbentang sepanjang garis katulistiwa. Seharusnya hasil laut ini bisa menjadikan sumber usaha yang cukup bagus bahkan kalau sampai di ekspor ke wilayah Jepang, bisa dijadikan bisnis yang menguntungkan. Namun yang saya pernah liat ketika wisata ke Pangandaran, bulu babi hanya merupakan sampah yang harus disingkirkan karena memang durinya bisa membahayakan bagi orang yang menginjaknya. Duri Landak laut ini memang mengandung racun, makanya nelayan Indonesia sering membuang landak Laut ini dengan cara mengubur di pasir atau  dibakar. Namun sebenarnya Landak Laut/Bulu Babi ini banyak manfaatnya, yaitu Telurnya bisa dikonsumsi sebagai makanan, dan juga untuk kebutuhan industri farmasi. Selain untuk Industri makanan, bagian tubuh bulu babi ini cangkangnya bisa menjadi bahan baku kerajinan tangan atau diolah menjadi tepung sebagai bahan pakan ternak. Landak laut atau Bulu babi, hewan laut ini berbentuk bulat dan memiliki duri pada kulitnya yang dapat digerakkan, hidup di dalam perairan laut diseluruh dunia. Warnanya pun bermacam-macam ada hijau, merah, hitam dan coklat. Makanan utamanya adalah ganggang(algae).
13846753201314890928
13846753201314890928
Telur Landak Laut ini, di Jepang disebut UNI, merupakan bahan baku Sushi dan Sashimi, mengandung protein tinggi, asam amino, zat besi, dan mineral sehingga bermanfaat untuk vitalitas, mengatur metabolism, rendah kolesterol, dan menurunkan tekanan darah. Telur landak laut ini banyak dibuat suplemen untuk menambah vitalitas pria. Ketika saya mencari tahu tentang UNI ini, informasi yang keluar ternyata ada seorang anak bangsa, yang telah membudidayakan Landak laut, bernama Yuri Pratama. Yang dianggapnya membudidayakan Landak Laut mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Niat murni yang awalnya ingin memberdayakan nelayan agar mereka punya penghasilan tambahan, namun akhirnya malah membuahkan hasil kalau ini bisa membantu para nelayan setempat untk mendapatkan uang tambahan.  Namun usaha awal sepertinya belum berhasil menarik minat para nelayan, karena belum adanya bukti bahwa budidaya landak laut ini bisa menghasilkan uang. Namun lambat laun hasil budidaya landak laut ini pun akhirnya berhasil masuk ke pasaran Jepang. Yuri berhasil menjual ke restoran Jepang dan melego telur landak laut ini seharga Rp. 180.000 per kilo. Dan harga jual ke supermarket lebih tinggi lagi yaitu Rp. 200.000 perkilo. Jadi jika dihitung rata-rata penjualan telur hasil budidaya Yuri dan para nelayan bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp. 16 juta sekali panen. Itu pun hanya diperoleh dari telurnya saja, bagaimana kalau sampai Yuri bisa sampai mengolah  cangkangnya untuk dijual. Saat ini Yuri menganggap kalau ini masih tahap pengembangan, karena ia berencana untuk mendirikan fasilitas pembenihan landak laut. Walau saat ini hewan yang masih kita anggap sampah ini masih berlimpah di laut, namun kalau kita ambil terus menerus akan merusak ekosistem karena keberadaannya cukup berperan bagi terumbu karang. Apabila fasilitas pembenihan ini sudah ada, diharapkan hasil panen landak laut ini, tidak perlu menunggu lama sampai 6 bulan. Sehingga kapasitas telur landak ini bisa meningkat. Menurutnya pasar ekspor telur landak laut cukup menggiurkan. Di Jepang karena telur landak laut sudah menjadi makanan khas, harganya bisa berkisar USD300-400perkilo. Dengan harga yang disebutkan diatas, pikiran saya kembali melanglang ke supermarket yang tadi pagi saya kunjung. Terlihat harga telur landak laut atau UNI ini dilabeli harga sekitar 1000yen (100ribu) per 100 gramnya. Wahh mahal ya!! Makanya kami sebut UNI sebagai salah satu makanan mahal di Jepang. Sampai-sampai saya berniat kalau mudik ke Indonesia, mau puas-puasin makan UNI hehe tapi dimana carinya ya? Namun sebelumnya saya berharap suatu saat akan menemukan dulu UNI hasil laut Indonesia di supermarket-supermarket di Jepang. Seandainya saja banyak orang yang mau membudidayakan Landak Laut ini di Indonesia dan bisa berhasil mengekspor ke Jepang, mungkin kesejahteraan para nelayan pun akan bisa meningkat. Dan adanya lapangan pekerjaan baru dalam hal usaha pengolahan cangkang dari landak Laut yang diharapkan bisa di jual di masyarakat. Salam Hangat,weedy Foto:healthypedia11.blogspot.com,semisweetness.com,echinoblog.blogspot.jp Informasi:mobile.kontan.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun