Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Ngomong Ini di Jepang!

22 Mei 2014   22:29 Diperbarui: 30 Desember 2020   10:19 24595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu weekend, ketika kami sekeluarga menyantap hidangan malam, saya dan suami sedang dalam percakapan tentang rencana mudik pulang ke Indonesia nanti. 

Saya : "wah mumpung mudik, aku mau sekalian benerin cincin, karena banyak goresan dan mau cuci juga sekalian biar kinclong lagi." 

Suami : "oh ya, cincin saya juga bawa aja sekalian ya!" 

Kami tidak perhatikan kalau ada dua muka polos yang melongo tak berkedip ketika kami sedang dalam percakapan itu. Tiba-tiba.... Sibungsu : "Mama, dame dayooo!!" (Mama, gak boleh loh!) Sisulung : "Heee... Nande minna sono kotoba icchatano??" (Eh kok pada ngomong itu sih) dengan muka takjub karena dia mendengar "kata itu" berulang kali diucapkan oleh orang tuanya.

Lhoo lhoo what happen aya naon nih?? Saya dan suami saling pandang, lalu wakakakakk ngakak sampe keselek selek.

Ya, kami tidak sadar kalau percakapan bahasa Indonesia kami terdengar seperti "bicara jorok" yang tertangkap oleh dua bocah yang mengartikan sebuah kata dalam percakapan kami kedalam arti jepang!! 

Ya, "kata itu" adalah CINCIN! Kalau di indonesia gak perlu dibahas, semua juga tahu kalau itu maksudnya perhiasan yang dimasukkan ke dalam jari. 

Tapii masalahnya, kata itu kalau di Jepang sangatt jauhh artinya dari kata perhiasan, yaitu bermakna (maaf) alat kelamin cowok (dari kata Jepang: CHINCHIN) yang biasa penyebutannya buat anak kecil. 

Jadi gimana gak shock kedua anak saya, ketika mendengar orang tuanya berbicara lalu ada kata yang terdengar seperti ngomong jorok itu wkwk Pengucapan yang terdengar sama tapi mengandung arti yang sangat berbeda ini mengingatkan saya pada kejadian ketika saya mau pindah rumah, saat itu saya dan suami mencari perlengkapan makan disuatu toko piring dan alat dapur disuatu mall. 

Didalam toko : Saya : "Beli piringnya yang sekalian satu set mangkok aja ya, biar coraknya sama." 

Suami : "Ya udah, jangan lupa beli mangkok ramen juga ya, yang ukuran besar." 

Penjual : (diam terpaku, sambil memandang aneh kami berdua) Saya & suami baru sadar kalau percakapan bahasa Indonesia kami sempet membuat geger pengunjung toko bahkan pelayan toko nya pun terlihat bengong tak berkedip wkwk Ya, lagi lagi.

Kata indonesia yang mempunyai arti beda, sangaat berbeda ketika diterjemahkan kedalam bahasa Jepang.

 Kata itu adalah MANGKOK dan kalau di Jepang kadang suka salah terdengar menjadi MANGKO, yang bermakna alat kelamin wanita! 

Duh sembarangan ucap yang ternyata berakibat fatal karena bisa diplototin sama orang Jepang wkwk Kadang saya suka hati-hati sama kata-kata ini, namun namanya manusia suka keceplosan aja ngomong kata-kata itu, apalagi kalau ngobrolnya sama temen-temen Indonesia haha hajar blehh deh merepet bahasa indonesia hihi Kejadian lain, yang cukup memalukan adalah ketika mertua saya datang menghadiri pernikahan kami di Jakarta. 

Rencana mertua adalah, setelah selesai acara ingin langsung ke Bali untuk liburan dan dari sana langsung terbang ke Tokyo.

Nah, adalah percakapan yang bikin suami saya nyenggol nyenggol tangannya ke lengan saya, karena saya terlalu merepet asik menjelaskan dan terucap kata yang membuat orangtuanya dan adik laki-lakinya itu sampai gak percaya saya bilang "kata itu", apalagi saya berulangkali menjelaskan tentang nama itu yang merupakan salah satu tempat favorit saya kalau berlibur ke Bali. 

Ya, kata yang sangat tabu untuk diucapkan apalagi pada konteks atau situasi yang tidak sesuai saat  itu adalah kata KINTAMANI! 

Dulu samasekali saya nggak ngeh arti yang terselubung dalam kata itu, tapi sekarang Masya Alloh mau nutup muka pake hordeenggg!! Wkwk sumpe deh ngebayangin gaya saya dulu ngejelasin kintamani sama mertua saya!! Huwaa mo nangiss, walhasil jadi bulan-bulanan bahan bercandaan deh kalau kami kumpul sekeluarga. 

Apa sih artinya KINTAMANI?? dalam bahasa Jepang jadi terdengar seperti KINTAMA yang bermakna (maaf) buah zakar.

Fiuh ternyata pusing juga ya jelasin kata-kata yang model beginian hihi harus banyak berguru sama mas Jati dan pakde kartono nih hihi Dan ekspresi saya ketika menjelaskan bagaimana indahnya KINTAMANI sampai menggebu-gebu padahal (yakin banget!!) mereka pasti jengah ngedenger prepetan ocehan saya saat itu, hikhik gomen nasai... 

Ya, beberapa pengalaman pribadi yang cukup membuat saya kapok setengah mati dan berhati hati untuk berbicara menggunakan bahasa Indonesia di Jepang. 

Terutama untuk tiga kata ini yang sekarang saya sudah sadar mempunyai arti yang super dasyaatt kalau keceplosan terucap di sini wkwkwk 

Jadi buat temen-temen yang berlibur ke Jepang, jangan sampai keceplosan sebut CINCIN, MANGKOK dan KINTAMANI di sini ya!! 

Kecualiiii kalau memang pengen jadi pusat perhatian layaknya idol Jepang atau Korea, atau siap siap kalau nasib lagi naas malah kena kepruk sumpit sama nenek nenek Jepang hahaha Salam Hangat, WK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun