Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menjalin Ukhuwah, Buka Puasa Bersama 3 Bangsa

19 Juli 2014   20:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:52 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Buka Puasa Bersama, Hangat dan Akrab!

Minggu lalu saya diundang makan oleh teman Jepang dan teman Bangladesh yang kebetulan mereka adalah ibu-ibu dari teman satu TK nya si bungsu. Sebenernya kami belum begitu akrab, tapi karena pernah suatu ketika saya menyapa dia dengan mengucap salam ke ibu yang berkewarganegaraan bangladesh ini, lalu segera disambut dengan ucapan salam juga, maka kami menjadi dekat dan terkadang sering ngobrol tentang puasa dan rencana mudik nanti Idul Fitri.

Dan satu lagi teman Jepang, Sugiyama san yang ternyata sahabat karib ibu Bangladesh ini. Orangnya sangaat baik. Lalu kami membicarakan kalau nanti kapan-kapan kita kumpul bareng makan malam sekalian buka puasa bersama, walaupun sih Sugiyama san ini memang tidak puasa. Tapi itu samasekali bukan masalah kok justru kami makin semangat membuat rencana kalau kita nanti masing-masing akan membuat makanan khas negara kita.

1405749550998299548
1405749550998299548
Menjalin Ukhuwah  Tiga Bangsa, Indonesia-Jepang-Bangladesh

Tapi ternyata belum ada seminggu, saya mendapat telpon dari teman Bangladesh, Nazma san yang menanyakan bagaimana kalau besok kita buka puasa bareng di rumahnya. Dan saya pun langsung mengiyakan karena jarang sekali momen buka puasa bareng dengan teman sesama muslim di Jepang. Apalagi kali ini sangat spesial karena buka puasa bersama tiga bangsa, ya sekalian kita bisa menjalin rasa Ukhuwah (persaudaraan) dengan teman dari bangsa Jepang, Bangladesh dan dari Indonesia.

Kami kumpul di rumah Nazma san dan mulai bergerak untuk masak dan menyiapkan makanan didapur. Yah, sayangnya tanda kalau sudah waktu berbuka puasa disini tidak bisa mengandalkan kepada suara beduk yang ada di Mesjid atau suara azan dari TV, tapi hanya bisa mengandalkan suara suara cempreng unyil-unyil yang menjadi sukarelawan melototin HP dan jam dinding, karena kami ibu-ibunya sibuk srang sreng srong..masak di dapur menyiapkan makanan untuk nanti buka puasa bersama.

Seru dan heboh!! Ditambah para unyil-unyil yang juga gencar grecokin ibu-ibunya yang sedang masak, bikin esmosi tapi langsung kita saling pandang dan berucap, "gaman ..gaman.." (sabar..sabarrr!!) hahaha lalu kami kembali melanjutkan memotong sayuran sambil sesekali menyeka keringet karena memang puanas poll sekali hari itu.

1405749179427607648
1405749179427607648

Hidangan BUka Puasa, Yummy!

Akhirnya selesai juga acara masak bersama, terlihat di meja makan yang sudah penuh sekali dengan lauk pauk. Hidangan buka puasa paling istimewa di bulan Ramadhan tahun ini hehe, ada nasi Briyani, perkedel dan lumpia, terong goreng tepung, opor telur , salad semua makanan ini mempunyai rasa dan wangi rempah-rempah layaknya makanan India. Yummy! Selain itu ada sambel goreng ati, salad kentang, puding coklat, semangka, nanas, kaki gori (es serut ala Jepun)... daaannnn...ini nih ciri khas makanan saat bulan puasa... apalagi kalau bukan KURMA!! Yeayy.. bagai mimpi  deh nemu kurma di Jepun hihi..

Makanan sudah jreeng siap sedia, tinggal bagi tugas angkut makanan ke lokasi makan!

Sugiyama san bertugas menggelar tiker di lantai atas, di tempat jemuran yang nanti  kami jadikan tempat  buka puasa bersama. Ibu Indonesia eh saya hihi bertugas angkutin makanan yang sudah jadi dari dapur kelantai atas. Nazma san masih sibuk ngoprak ngoprek di dapur, karena ternyata beliaulah yang paling banyak menghidangkan masakan khas negaranya, katanya dia pengen kita mencicipi masakan khas dari negara bangladesh, dan porsinya wow  kayak bikin buat orang sekampung loh! Dan Nazma san sendirilah , dengan memakai tangannya (ternyata bangladesh ada budaya makan pakek tangan juga loh!) numplekin lauk pauk segambreng ke piring kita!! Masya Allah bisa sukses buncit seketika nih perut nanti wkwkw tapi alhmadulillah semua adalah rezeki di bulan puasa.

1405749607783472706
1405749607783472706
Numpang narsis ya, Pasukan Bodrek pendukung Jokowi haha  (gak disuruh loh!)

Untungnya banyak pasukan bodrek alias anak-anak yang semangat  bantuin angkutin piring dan gelas kelantai atas. Jadi bener-bener bisa cepet selesai semuanya. Dan pukul 7 kurang 5 menit, Muido kun, anak pertama Nazma san dengan lantang mengucapkan :  Alhamdulillaah .... sebagai kode kalau kita sudah boleh menikmati hidangan buka puasa.

Piring kami yang sudah munjung makanan yang ditumplek oleh Nazma san yang membagi bagikan makanan ke setiap piring, langsung kami sikat habis. Sugiyama san dengan toleransi yang tinggi bertugas tanpa disuruh menuangi ocha dan jus ke dalam gelas-gelas kami yang berpuasa dan ke gelas anak-anak yang sudah berteriak kehausan. Karena dia mungkin khawatir anak-anak ini akan mengganggu kami yang sedang berbuka puasa. Subhanallah.

Ahh...indahnya kebersamaan. Walau kita beda negara, beda agama, beda adat istiadat dan budaya, tapi semua bisa luruh hanya dengan saling hormat menghormati satu sama lain. Seandainya saja umat manusia di seluruh dunia walau berbeda keyakinan bisa saling tenggang rasa dan bertoleransi, serta saling menghormati antar sesama, tentulah kedamaian bukanlah hal yang mustahil untuk dapat terwujud di dunia ini.

14057495181761077416
14057495181761077416

Sudah Kenyang, Ehh dapet rezeki dibungkusin buat Sahur....Alhamdulillah!!!

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Salam Hangat, WK!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun