Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menjalin Ukhuwah, Buka Puasa Bersama 3 Bangsa

19 Juli 2014   20:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:52 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanan sudah jreeng siap sedia, tinggal bagi tugas angkut makanan ke lokasi makan!

Sugiyama san bertugas menggelar tiker di lantai atas, di tempat jemuran yang nanti  kami jadikan tempat  buka puasa bersama. Ibu Indonesia eh saya hihi bertugas angkutin makanan yang sudah jadi dari dapur kelantai atas. Nazma san masih sibuk ngoprak ngoprek di dapur, karena ternyata beliaulah yang paling banyak menghidangkan masakan khas negaranya, katanya dia pengen kita mencicipi masakan khas dari negara bangladesh, dan porsinya wow  kayak bikin buat orang sekampung loh! Dan Nazma san sendirilah , dengan memakai tangannya (ternyata bangladesh ada budaya makan pakek tangan juga loh!) numplekin lauk pauk segambreng ke piring kita!! Masya Allah bisa sukses buncit seketika nih perut nanti wkwkw tapi alhmadulillah semua adalah rezeki di bulan puasa.

1405749607783472706
1405749607783472706
Numpang narsis ya, Pasukan Bodrek pendukung Jokowi haha  (gak disuruh loh!)

Untungnya banyak pasukan bodrek alias anak-anak yang semangat  bantuin angkutin piring dan gelas kelantai atas. Jadi bener-bener bisa cepet selesai semuanya. Dan pukul 7 kurang 5 menit, Muido kun, anak pertama Nazma san dengan lantang mengucapkan :  Alhamdulillaah .... sebagai kode kalau kita sudah boleh menikmati hidangan buka puasa.

Piring kami yang sudah munjung makanan yang ditumplek oleh Nazma san yang membagi bagikan makanan ke setiap piring, langsung kami sikat habis. Sugiyama san dengan toleransi yang tinggi bertugas tanpa disuruh menuangi ocha dan jus ke dalam gelas-gelas kami yang berpuasa dan ke gelas anak-anak yang sudah berteriak kehausan. Karena dia mungkin khawatir anak-anak ini akan mengganggu kami yang sedang berbuka puasa. Subhanallah.

Ahh...indahnya kebersamaan. Walau kita beda negara, beda agama, beda adat istiadat dan budaya, tapi semua bisa luruh hanya dengan saling hormat menghormati satu sama lain. Seandainya saja umat manusia di seluruh dunia walau berbeda keyakinan bisa saling tenggang rasa dan bertoleransi, serta saling menghormati antar sesama, tentulah kedamaian bukanlah hal yang mustahil untuk dapat terwujud di dunia ini.

14057495181761077416
14057495181761077416

Sudah Kenyang, Ehh dapet rezeki dibungkusin buat Sahur....Alhamdulillah!!!

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Salam Hangat, WK!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun