Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Kenapa Orang Jepang Susah Bilang "Tidak"?

10 September 2014   16:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:07 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1410350841261350891

Keengganan orang Jepang untuk mengungkapkan keinginan yang sebenernya, berbicara terus terang, membuat mereka mengambil jalur aman dan saya merasa mereka bisa ngumpet di dalam satu kata Jepang yaitu, DAIJYOUBU! Apa sih kata daijyoubu itu? Daijyobu atau dengan kanji 大丈夫 ini mempunyai arti `tidak apa-apa` atau bahasa Londonya it`s okay!

Saya hampir membuat teman saya menderita karena ulah kata Daijyoubu ini loh. Begini ceritanya, kadang-kadang saya suka undang teman Jepang baru untuk main ke rumah saya. Biasanya saya suka masak soto ayam dan nasi goreng untuk menu andalan, selain gampang lumayan cepet dan ringkes juga bikinnya. Sebelumnya saya sudah tanya sama ibu jepang ini, apakah ia suka dengan rasa pedas? karena saya sangat suka pedas, dan itu kalau dalam level makanan Jepang sudah pada level 5,  paling pedas (level 1-5). Oh oke, karena teman Jepang saya sudah confirmed kalau ia pun DAIJYOUBU, tidak apa-apa dengan level saya itu, makanya saya bikin nasi goreng yang lumayan pedas. Tapi setelah saya suruh mencicipi dulu sebelum ia santap nasi gorengnya, tahu tidak itu yang mukanya kayak kepiting rebus, merah membara, keringet ngucur, dan menenggak banyak minum air putih. Sejak saat itu saya suka pastikan kalau ada orang Jepang yang selalu ditanya dan jawabannya Daijyoubu, saya akan berali kali memastikan kembali kalau mereka pun akan Daijyoubu (tidak apa-apa, dalam arti imej) dimata saya kalau mereka bilang tidak suka pedas hehe Ya, itu semua karena takutnya mereka bilang TIDAK yang pada akhirnya membuat mereka mengambil jalan tengah dengan kata-kata yang menurut mereka `aman` dan tidak menimbulkan citra buruk dimata orang lain, walau justru itu terkadang malah menyulitkan atau membuat susah dirinya sendiri.

Be Yourself & Salam hangat selalu, wk

Artikel yang terkait :

http://unik.kompasiana.com/2013/11/23/sruput-mie-brisik-suatu-pujian-613460.html

http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/10/20/ijime-bully-di-jepang-603317.html

http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/12/27/cara-usir-tamu-ala-orang-kyoto-623099.html

arigatou!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun