Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Nonton Sinetron Bisa Jadi Obat Stres??

24 September 2014   16:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:42 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_344078" align="aligncenter" width="500" caption="Image. http://wiki.d-addicts.com/Hanzawa_Naoki"][/caption]

Nonton sinetron bisa loh jadi obat stress di Jepang? Bingung? Sama saya juga awalnya bingung, kok bisa? Sampai saya dihadapkan pada kenyataan yang membuat saya bengong sendiri, ya ampun pantesaaann...

Orang Jepang banyak yang stress? Nggak aneh lagi ya. Lihat itu berita tentang kejadian di stasiun yang pada nabrakin dirinya ke kereta, loncat dari gedung atau jembatan, atau gantung diri. Tapi selain dari urusan mengakhiri hidupnya itu ada lagi loh suatu fenomena baru yang sangat menarik untuk dikaji oleh para psikolog berkaitan dengan masalah kejiwaan yang makin banyak penderitanya di Jepang. Apa itu? Ya, di jepang banyak yang terkena utsubyou. Utsubyou adalah penyakit yang menyerang mental, atau straightnya kita bisa bilang, penyakit jiwa. Apa sih penyebabnya, ya itu tadi, stress yang berkepanjangan. Kok bisa stress, kenapa? Kalau buat bapak-bapaknya gak jauh biasanya masalah pekerjaan, misalnya atasan yang galak, pekerjaan yang numpuk, bisnis yang tidak berjalan dengan baik, dan lain sebagainya. Lalu apakah hanya sebatas bapak-bapak saja? Tunggu dulu ibu-ibu pun ternyata paling rentan kena penyakit ini, stress karena tidak bisa bergaul dengan lingkungan sekitar, keadaan rumah tangga yang buruk, atau tidak sanggup menangani anak-anaknya yang nakal.

Orang-orang yang terkena stress kadang memang tak sadar kalau dirinya tertekan. Makanya kadang mereka menyadarinya saat stressnya itu sudah numpuk setinggi gunung fuji, terus solusinya ya loncat deh dari gedung. Miris dan ngenes ya. Padahal kalau saja dia mau curhat dengan seseorang, setidaknya setengah dari beban hidupnya kan bisa hilang, tapi orang Jepang bukan masyarakat yang suka curhat kaya kita orang Indonesia, apalagi saya bawel wkwkwk.

Syukurnya kalau cepat ketauan dia sedang mengalami stress, bisa buru-buru langsung pergi ke dokter atau psikolog. Tapi kenyataanya lebih banyak yang tidak sadar atau memang sengaja mengabaikannya karena berfikir toh ntr juga akan hilang, atau bahkan malu untuk berkonsultasi karena stress dianggap sebagai suatu kelemahan dalam dirinya dimana dia terbukti tidak bisa menghandle persoalan hidup yang menghimpitnya, sehingga ia berfikiran kalau itu jadi sebuah aib dalam dirinya.

Lalu untuk orang-orang yang gak sadar kalau dirinya stress trehadap suatu keadaan tertentu itu gimana kita bisa ngelihatnya? Bukan sihir bukan sulap, gak perlu repot-repot pake alat ukur, survey atau kuesioner apa-apa juga, tuh bisa kelihatan lewat rating drama yang lagi main di TV Jepang.

Ridiculous? Iya, menggelikan hehe

Gini nih saya juga baru tahunya pas mendengar komentar temen-temen dan suami yang bikin saya ngekek sendiri.Oalah sampek segitunya ya?

Tahun lalu, di Jepang ada sinetron yang bombastis banget, Judulnya Hanzawa Naoki. Awalnya film itu sangat membosankan sekali, menurut saya loh. Kenapa? Karena bahasanya susaah banget, banyak ironi nya yang suka pakek bahasa kiasan. Terus kasus yang diangkat juga tentang keadaan/ suasana dalam suatu bank. Gila yah, ceritanya mayan berat banget, dan saya pikir gak cucok lah sama kapasitas otak udang saya.

Tapi lama-lama, saya jadi tertarik karena dari perbincangan tetangga-tetangga saya disini, kalau suami-suami mereka repot-repot pulang dari kantor cepetan hanya buat nonton drama ini!! Haa..belum habis terkejutnya, suami saya pun yang biasanya ogahan nonton drama, ini kayanya diem-diem me-record sinetron itu, dan biasanya sepulang kerja dan sudah santai, ia pun lalu serius banget mantengin film itu.

Lah ini what happen aya naon yah??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun