Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pemilu di Jepang Bukan Hanya JJS (Janji-janji Surga) Saja

13 November 2014   18:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:53 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu di Jepang ini saya bisa bilang sudah pada taraf pada tindakan teknisnya, mungkin kalau sumbar hanya bermisi ingin memajukan negara Jepang dan memakmurkan masyarakat Jepang, lah wong negara ini sudah maju. Gak ada yang beli tuh kalau cuma nawarin misi yang hanya bersifat permukaan saja. Coba tengok dan baca koran yang memuat iklan para calon-calon ini deh, saya lihat banyak yang sudah fokus pada satu hal, saya ambil contoh, sebut saja calon A ia begitu gamblang memuat ingin meningkatkan taraf kesehatan warga kota di tempat tinggal saya, yaitu dengan jalan, merenovasi rumah sakit pemerintah yang ada dengan penambahan fasilitas-fasilitas kesehatan, asuransi kesehatan warga kota ditambah lagi poin-poin yang bisa di covernya, penggantian biaya melahirkan yang jumlahnya ditambah, santunan uang untuk anak, dsb.

Lalu calon B, ia begitu konsen menyorot tentang kehidupan ibu dan anak, ya ini penting bagi saya seorang ibu yang masih mempunyai dua anak kecil, kenapa? Karena bukan saja masalah kesehatan yang penting tapi keselamatan anak khususnya bagi anak-anak SD yang kalau berangkat dan pulang sekolah sudah harus pergi sendiri, jadi adanya line khusus yang tersambung antara patroli sekolah (ibu-ibu dari para murid), pihak sekolah dan pihak kepolisian agar bisa bergerak cepat kalau ada kejahatan yang bisa mengancam keselamatan anak-anak kita, lalu fasilitas bermain ibu dan anak, dalam hal ini adalah pengadaan taman-taman untuk bermain dengan fasilitas mainan seperti ayunan, enjot- enjotan, bangku taman, dsb, walaupun sepele tapi ini sangat membantu kita ibu-ibu dalam mengasuh anak loh.

Lanjut lagi untuk bapak si calon C, ini lebih menekankan pada sarana dan prasarana, wah ini yang buat suami saya sumringah, kenapa? Sebagai seorang pemakai angkutan umum untuk berangkat kerja sehari-hari, itu masalah kereta dan bus jadi pusat perhatiannya. Misalnya saja pengadaan bus dan halte bus yang diperbanyak, keadaan stasiun kereta api yang kondusif, itu jadi hal yang penting mengingat bisa berdampak pada mobilitasnya untuk bisa sampai ke tempat kerja secara cepat dan tepat waktu.

Melihat hal-hal ini, tidak heran saya kalau melihat ada berita yang memberitakan pejabat pemerintah yang nyeleneh dan digelandang karena telah menyelewengkan tugas dan uang negara, pasti tidak akan bisa hidup nyaman dan tenteram lagi apalagi berani mati untuk mencalonkan dirinya untuk pemilu yang akan datang. Ya, masyarakat Jepang memang bukan masyarakat yang anarkis, rusuh, brutal dan suka bermain kasar, tapi ada hal yang lebih kejam jauh daripada kekuatan hukum itu sendiri, yaitu sanksi sosial. Ya, sanksi soal yang tidak mempunyai batas waktu. Untuk kasus-kasus korupsi yang ada di Jepang yang masih bisa dihitung dalam hitungan jari ini, itu baru diduga korupsi saja reaksi masyarakat sudah sangat luar biasa untuk menyingkirkan si pelaku itu, bukan hanya dalam partainya saja loh, itu dalam lingkungan sosial masyarakatnya pun bisa terimbas juga pada keluarga dan anak cucunya, dan ini bisa dibahas dan terus-menerus muncul seakan tak pernah lekang oleh waktu, lihat hal ini kok jadinya masyarakat jepang bukan tipe pemaaf ya kayak masyarakat kita? Kalau dalam kasus korupsi, baguslah! Biar pada kapok itu koruptor.

Sama dengan Indonesia, semaju-majunya negara mana pun itu yang namanya korupsi, nyelewengin uang negara demi kepentingan pribadi dan kelompok itu tetep aja masih ada, dan di mana pun itu tetap saja saya sangat gemas dan greget sama makhluk-makhluk model begini, yang tertawa tawa di atas penderitaan orang lain, hanya memikirkan kepentingan sendiri dan golongan diatas kepentingan rakyat semua.

Salam hangat, wk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun