Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

[KopDar] Makan Udon Bersama Kompasianer Ws-thok

8 Desember 2014   16:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:48 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_358404" align="aligncenter" width="470" caption="Kompasianer Ws-thok dengan Mbak Eka sedang jawil Sashimi "][/caption]

Saya tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan salah satu kompasianer yang tulisannya saya kagumi. Walau beliau tidak begitu aktif lagi menulis karena kesibukan pekerjaannya itu, tapi sepertinya masih berusaha menyempatkan membagi waktunya untuk menulis tentang apa yang dirasakan dan dilihatnya saat ini di Jepang. Ya, Kompasianer Ws-thok ada di Jepang! (Based on this story : http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/11/24/hal-hal-yang-langka-di-jepang-705385.html )

Wah kaget juga ketika saya mendapatkan pesan dari pak Ws yang mengatakan kalau beliau sedang ada tugas kerja di Chiba selama beberapa bulan. Dan kami pun janjian untuk melakukan ketemuan atau kopi darat (kopdar). Karena pak Ws hari lowongnya hanya hari sabtu dan minggu saja, maka saya mengundangnya untuk sekalian mampir gubuk saya pada hari Sabtu. Kebetulan saya sedang tidak ada acara harus menghadiri game baseballnya si sulung yang jadwalnya setiap Sabtu dan Minggu, jadi bener-bener free hari Sabtu kemarin itu. Maksud hati sekalian ingin mengenalkan dengan anggota keluarga dirumah, tapi sayangnya suami sedang tugas kerja di Jakarta, sisulung sedang latihan baseball dan ndelalahnya si bungsu masuk sekolah (untuk sekolah sabtu hanya dilakukan 2 minggu sekali), jadi ya di rumah hanya saya sendirian hehehe. Awalnya pak Ws menolak saya ajak dolan ke rumah karena mungkin gak enak sama suami saya dan tetangga sekitar hihi tapi akhirnya setelah saya paksa paksa (maap ya pak hihi) saya akhirnya bisa membujuk pak Ws untuk main ke gubuk saya yang sempit ini. Disamping di luar sudah mulai dingin, saya pikir lebih santai dan nyaman ngobrol di rumah sambil kaki selonjoran dalam kotatsu (meja penghangat).

Akhirnya kita janjian untuk ketemuan di Stasiun dekat rumah saya kira-kira jam 11 siang.  Tapi sudah jam 11.30 kok belum datang juga, mulailah saya diliputi kecemasan, jangannn jangaan....

Bingung menghubungi beliau karena sepertinya tidak memegang HP Jepang, dan saya pun mencoba menghubungi HP Jakartanya yang ternyata tidak bisa dihubungi, waduhhh...

Saya coba cek sent item e-mail yang saya kirim ke pak Ws beberapa hari yang lalu, takutnya rute dan arah kereta yang saya anjurkan itu salah, tapi kayaknya ndak masalah...aduh gimana ini. Tapi gak lamaa...Hp saya berbunyi, dari pak Ws! Buru-buru saya angkat. Beliau mengabarkan kalau posisi masih ada di Minami Funabasi, dan perkirakan sampai di stasiun tempat saya nunggu itu kurleb 15 menit lagi, duhh legaaa...kirain nyasar ternyata hanya karena keretanya kalau hari sabtu minggu itu beredarnya tidak sebanyak hari biasa. Syukurlah.

Gak lama, saya lihat penampakan seorang bapak-bapak persis dengan ciri-ciri yang pak Ws informasikan, berambut putih (keren kok pak Ws, kayak Richard Gere ciyee hihi) dan berjaket coklat, dan seorang mbak cantik yang nemenin pak Ws, namanya mbak Eka, rekan kerjanya yang dengan senang hati mau membantu beliau untuk menjadi guide dadakan hihi makasih ya mbak Eka, nice to meet you, too!

Setelah berkenalan lagi di alam nyata (kayak makhlus haluss yah hihi), maka kami pun bergegas masuk mobil dan saya sebelumnya meminta ijin beliau untuk mampir kesekolah si sulung karenaaaaa lupa naruh sendok dalam kantong bentou-nyaaa..!! Sebenernya sih gak masalah karena tiap hari pakai sumpit kalau makan, tapi bekel hari ini adalah nasi goreng gebyar ala Indonesiaaahh jadi kebayang itu mungutin satu-satu nasinya pakek sumpit bisa lebaran monyet baru selesai makan, duuh aya aya waee napa bisa sampe pikun sih ya!

Masuk pelataran parkir SD sisulung, saya ajak pak Ws dan Mbak Eka untuk turun dan melihat aktifitas anak-anak jepang latihan olahraga saat weekend, dan saya pun melesat lari kenceng ke daerah tim baseballnya karena sepertinya mereka sudah mulai pada membuka ransumnya masing-masing. Fiuhhh..

Setelah urusa selesai, lanjut ke supermarket dekat rumah karena beliau ingin membeli oleh-oleh untuk keluarganya di Depok. Kami pun ambil keranjang dan mulai keliling liling mengitari supermarket. Gak berapa lama keranjang pak Ws sudah penuh nuh nuh sama makanan buat oleh-oleh keluarganya dan itu kayanya masih `pemanasan` loh, karena semua makanan ini semua hanya sebagai contoh, dan nanti beli lagi kalau sudah mau pulang ke Indonesia, huwaaa...ngebayangin koper pak Ws bisa beranak pinak hihi

14180046732109324373
14180046732109324373
*Pak Ws ngeborong, dan ini msh warming up lhoo..haha piss yo pakk :D

Detik-detik kelar belanjanya, saya ajak beliau kebagian sushi dan sashimi, saya `paksa` pak Ws cobain sashimi, “mungpung di Jepun pak”, kata saya hehe dan seperti biasa pak Ws selalu pasrah, “iya..mbak boleh, nanti saya makan.” hahaha. Tingkah laku beliau sangat mengingatkan kepada bapak saya di rumah, bisa dibilang sangat njawa/kejawen sekali, masih memegang dan menjunjung toto kromo jawa, penuh sopan santun baik itu tutur kata dan perbuatannya dan beliau kayanya ngurut dada, nahan napas melihat kelakuan saya yang bawel dan paksa paksa suruh cobain ini itu hahaha (Maap seribu maap yo pak Ws hihi).

Sudah selesai belanja, langsung meluncur ke gubuk reyot saya. Karena perut sudah mulai keroncongan, sebagai pembuka saya suguhkan makanan tradisonal Jepang, seperti Kusa Mochi, sakura Mochi, daifuku, Osenbe serta segelas Milk Tea Hangat sebagai pelepas lelah karena sudah saya ajak ngider kemana mana hehehe. Kami makan di meja Kotatsu (Meja Penghangat) sambil tentu saja blusukin kaki kedalam meja penghangat ala jepun itu, ahhh angettt hehehe.

Ngobrol ngalur ngidur kemana mana, dari yang tentang Kompasiana, keluarga, pekerjaan sampai akhirnya beliau menyerahkan oleh-oleh yang buanyak bangettt dan salah satunya sebuah buku!! Kaget saya. Oalah pak Ws sudah buat bukuuu!! Selamat yo pak! Sambil nyemil dan nyomot cemilan dan nyeruput teh susu anget, pak Ws menceritakan sedikit tentang isi bukunya. Dan ingin rasanya saya cepat membacanya karena semuanya adalah pengalaman pribadi beliau, yuk coba lihat aja itu judulnya Curhat Para Ayah, menarik bukan? Pengen tahu itu bapak-bapak kalau gossip ngomongin apa ya?? hehehe

1418004758283324926
1418004758283324926
Saking serunya ngangetin kaki di dalam Kotatsu, sampai lupa saya menyiapkan makan siang. Kali ini saya coba bikin Udon, mie yang terbuat dari terigu yang bentuknyua tebal/besar. Sangat praktis dan mangteb disantap saat musim dingin. Mie kuah yang isinya terdiri dari kamaboko (baso ikan), wakame (rumput laut) dan telur rebus dengan kuah yang terbuat dari Dashi (kaldu) ikan.

Dari Kotatsu lanjut ngobrolnya pindah ke meja makan. Saat menghidangkan Mie Udon, sedikit cemas kalau ternyata pak Ws ndak suka makanan itu. Tapi syukur alhamdulillah pas saya lihat mangkok beliau dan mangkok mbak Eka, kok ya mie udonnya sudah licin tandas tak tersisa..hehehe dan syukurnya mereka juga gak masalah makan ikan mentah. Melihat mereka menjawil sashimi yang saya hidangkan, pak Ws dan mbak Eka begitu lihai dan semangat untuk menyomot Sashimi yang sangat licin itu dengan menggunakan sumpit tanpa terlihat kesusahan atau kerepotan memegangnya. Sugoi ne!(hebat).

14180047941236145601
14180047941236145601
*celupin sashimi ke soyu (kecap asin), jgn bnyk2 yo pak ntr bisa darting hihi

Ternyata berbincang dengan pak Ws memang tak cukup hanya beberapa jam saja, karena saya harus segera menjemput si bungsu ke sekolahnya, dan pak Ws dan mbak Eka pun pamit untuk pulang. Lagi-lagi, saya minta ijin beliau untuk menjemput si bungsu dahulu di sekolah lalu mengantar mereka ke stasiun kereta.

Dan akhirnya pak Ws pun jadi tahu tempat sekolah si bungsu. Saya lihat dari dalam sekolah, begitu sibuknya pak Ws di pekarangan sekolah mengambil foto kesana sini hihi Dan akhirnya saya bisa juga mengenalkan anak bungsu saya kepada Pak de Ws dan Tante Eka, lalu kami berempat menuju ke stasiun untuk mengantarkan beliau naik kereta menuju pulang.

Ya, akhir dari pertemuan singkat ini, sayapun tersadar, kalau jarak jauh bukanlah menjadi halangan untuk tetap menjalin tali silaturahmi. Berjumpa dan menyapa didalam tulisan dan dunia maya, bukan tidak mungkin ternyata bisa juga ada kesempatan untuk saling bertatap muka di kehidupan nyata. Selamat bekerja pak Ws, semoga kita bisa bertemu kembali. Arigatou Gozaimashita.

Salam Hangat, wk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun