Mohon tunggu...
Weedblazer
Weedblazer Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Precision Weeder with Solar Energy Based on Deep Learning Object Detection for SRI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa IPB University Ciptakan Inovasi Penyiang Gulma Presisi Menggunakan Laser Ramah Lingkungan

17 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 17 Juli 2024   10:25 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bogor – Mahasiswa IPB University kembali menunjukkan kemampuan inovatif mereka dengan menciptakan alat penyiang gulma presisi yang ramah lingkungan. Alat yang dinamakan Weedblazer ini menggunakan teknologi laser dan memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi, menjadi jawaban atas tantangan dalam budidaya padi modern. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian padi secara signifikan sekaligus menjaga keseimbangan ekologi.

System of Rice Intensification (SRI) adalah teknik budidaya padi yang telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas tanaman dengan mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air, dan unsur hara. Metode System of Rice Intensification (SRI) ini memungkinkan peningkatan produktivitas padi hingga 50%, bahkan di beberapa tempat mencapai lebih dari 100%. Selain itu, penerapan metode System of Rice Intensification (SRI) juga mendukung keseimbangan ekologi dan menjaga stabilitas lingkungan. Akan tetapi metode System of Rice Intensification (SRI) rentan terhadap pertumbuhan gulma dikarenakan penanaman dengan jarak tanam jarang, kondisi tanah tetap lembab tapi tidak tergenang air (irigasi berselang).

Berangkat dari potensi dan tantangan dalam penerapan metode System of Rice Intensification (SRI), lima mahasiswa IPB University, yaitu Fikri, Nibross, Miftahul, Irma, dan Rachel, berinovasi dengan menciptakan Weedblazer, alat penyiang gulma presisi yang ramah lingkungan. Alat ini dilengkapi dengan teknologi laser yang memancarkan cahaya berwarna biru, mampu membakar gulma hingga hangus tanpa merusak tanaman padi di sekitarnya. Penggunaan tenaga surya sebagai sumber energi membuat alat ini semakin ramah lingkungan dan efisien dalam operasionalnya.

Dok. Kebun Percobaan Leuwikopo
Dok. Kebun Percobaan Leuwikopo

Dok. Bengkel Metanium
Dok. Bengkel Metanium

Rice Revolution, Weedblazer in Action adalah slogan yang diusung oleh para mahasiswa ini, mencerminkan semangat inovasi dan transformasi dalam pertanian padi. Weedblazer hadir dengan fitur-fitur canggih seperti deep learning untuk deteksi gulma yang akurat dan roda besi bersirip untuk memudahkan pergerakan di lahan System of Rice Intensification (SRI). Dengan kemampuan ini, Weedblazer tidak hanya menjanjikan pengendalian gulma yang lebih efisien, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan produktivitas padi dan pelestarian lingkungan.

"Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi para petani dalam mengatasi masalah gulma secara efektif dan berkelanjutan," ujar Fikri, ketua tim. "Dengan Weedblazer, kami ingin membawa perubahan positif dalam praktik pertanian padi melalui teknologi modern yang berkelanjutan."

Dengan hadirnya Weedblazer, diharapkan para petani padi dapat menikmati hasil panen yang lebih melimpah dan berkualitas, tanpa harus mengorbankan kesehatan lingkungan. Inovasi ini juga membuka peluang bagi pengembangan teknologi pertanian lainnya yang dapat diterapkan di berbagai jenis tanaman dan kondisi lahan.

Rice Revolution, Weedblazer in Action – sebuah langkah nyata dari mahasiswa IPB University untuk masa depan pertanian yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun