Mohon tunggu...
Aldi RamadhanPutra
Aldi RamadhanPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Muda berjuang, tua mengenang

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Desa Ibru: Menuju Destinasi Wisata Agrikultur Berbasis Keberlanjutan

19 November 2024   12:20 Diperbarui: 19 November 2024   12:24 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Desa Ibru di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muara Jambi, telah lama dikenal dengan potensi agrikultur nya yang kaya, terutama komoditas kunyit. Namun, peluang besar ini seringkali terhambat oleh kurangnya eksplorasi inovatif. Sebagai respons, transformasi desa ini menjadi destinasi wisata berbasis agrikultur adalah langkah strategis untuk mengintegrasikan sektor pertanian dengan pariwisata. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menarik wisatawan tetapi juga menggerakkan perekonomian lokal, memberdayakan masyarakat, dan memperkenalkan praktik agribisnis berkelanjutan.

Daya Ungkit Kunyit: Ikon Agrikultur Lokal yang Mendunia
Kunyit bukan sekadar rempah. Di Desa Ibru, tanaman ini menjadi simbol potensi lokal yang kaya dengan peluang diversifikasi. Melalui pengembangan biopestisida, produk kesehatan herbal, hingga olahan rempah bernilai tinggi, Desa Ibru dapat menciptakan rantai nilai baru yang tidak hanya kompetitif di pasar lokal, tetapi juga nasional dan internasional. Pengelolaan berkelanjutan yang berbasis agribisnis ini menjadi tulang punggung transformasi desa.

Konsep Inovatif: Sinergi Agrikultur dan Edukasi Wisata
Pendekatan wisata edukatif yang diterapkan Desa Ibru menjadi keunikan tersendiri. Dengan taman hortikultura yang didesain sebagai ruang interaktif, pengunjung dapat belajar tentang praktik pertanian modern, pengolahan hasil tani, dan inovasi hortikultura. Jalur wisata ramah lingkungan dirancang untuk menonjolkan keindahan bentang alam desa sambil mendukung upaya pelestarian. Konsep ini bukan hanya rekreasi, tetapi pengalaman transformasional yang mengedukasi wisatawan tentang pentingnya keberlanjutan.

Sinergi Lintas Sektor: Pilar Pembangunan Desa
Transformasi ini tidak akan berhasil tanpa kolaborasi berbagai pihak. Sebagai desa laboratorium Universitas Jambi, Desa Ibru memanfaatkan status ini untuk mengintegrasikan teknologi tepat guna dan inovasi berkelanjutan. Partisipasi aktif masyarakat dan perangkat desa dalam pembangunan fisik, pengelolaan, hingga promosi destinasi wisata, menciptakan rasa memiliki yang kuat dan mempercepat pencapaian tujuan transformasi.

Tantangan dan Solusi Strategis
Meski potensi Desa Ibru sangat besar, tantangan seperti kurangnya media promosi dan keterbatasan infrastruktur menjadi hambatan utama. Strategi yang diterapkan adalah memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan promosi, seperti penggunaan media sosial dan website. Selain itu, pelatihan masyarakat dalam pemasaran digital dan manajemen agribisnis menjadi kunci untuk menjadikan desa ini kompetitif secara global.

Dampak yang Menjalar: Inspirasi untuk Desa-Desa Lain
Transformasi Desa Ibru adalah model pembangunan berbasis potensi lokal yang berkelanjutan. Pendekatan ini memberikan dampak luas: peningkatan pendapatan masyarakat, penguatan identitas agrikultur, dan terciptanya ekosistem wisata yang harmonis dengan alam. Desa ini kini berdiri sebagai inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan lokal sebagai sumber kesejahteraan dan inovasi.

Kesimpulan
Desa Ibru telah membuktikan bahwa keberhasilan tidak hanya bergantung pada apa yang dimiliki, tetapi juga pada bagaimana potensi tersebut dimanfaatkan. Transformasi menuju desa wisata agrikultur adalah langkah besar yang mendefinisikan ulang makna keberlanjutan, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan visi yang jelas dan kolaborasi yang solid, Desa Ibru siap menjadi destinasi unggulan yang memadukan keindahan alam, kekayaan agrikultur, dan nilai edukasi yang mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun