Gita : "Maksud kamu apa Ras? Aku temenmu, bukan pacarmu lagi. Kita udah putus dan kamu yang mutusin aku. Aku capek Ras, aku dulu selalu minta kamu nerima aku lagi. Kamu bilang ga bisa dan dua tahun jaga jarak sama aku sampai aku yerah. Aku pun dibuat gila, kenapa aku maupergi sama kamu sekarang." tangis Gita pecah.
Faras: "Kali ini enggak sama skali enggak Git, aku juga capek bohong terus. Aku nglakuin semua ini karena mamaku .Aku gak mau terjadi apa-apa sama kamu karena mama, kita balikan ya Git..." jawabnya tegas dan sorot mata yang semakin membuat Gita gila.
Sinar mentari menyelinap masuk diantara celah kain gorden jendela kereta, Jogja semakin dekat. Faras terbangun lebih dulu, menoleh di sisi kirinya Gita tertidur pulas. Bahu Faras mulai terasa pegal, tapi tidak tega membangunkan Gita.
Sesaat lagi anda akan tiba pada stasiun pemberhentian terakhir, Stasiun Lempuyangan. Terimakasih telah menggunakan jasa ...
Faras:"Git, bangun. Laper gak? Jogja nih. Gudeg Git", Faras membangunkan Gita.
Gita : "Oh iya? oh heeh" Jawab Gita setengah sadar.
Gudeg adalah makanan favorit Faras setiap berkunjung ke Jogja. Faras tidak pernah absen. Kali ini Faras datang ke warung langganannya disekitar kampus UGM.Tidak sendirian atau dengan mamanya, dengan Gita. Bu Bejo, pemilik warung menyambut kedatangannya, dengan ramah. Tapi Bu Bejo kaget, siapa wanita itu? temen Faras? Pacar Faras?
Bu Bejo : "Le, suwi ra rene pie kabarmu? Mamamu sehat? Iki cah ayu sopo?" , sambut Bu Bejo.
Faras: " Ini Gita bu, temen kecil Faras. Kuliahnya sama-sama di Bogor" , Faras memperkenalkan Gita.
Gita: "Saya Gita bu", senyumnya manis.
Obrolan terus berlanjut disetiap jeda suapan gudeg.