Mohon tunggu...
Prita Dewi
Prita Dewi Mohon Tunggu... -

Imajenasi itu segalanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yaa...., Cuma Mimpi

22 Oktober 2017   00:31 Diperbarui: 22 Oktober 2017   05:11 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gita : "Maksud kamu apa Ras? Aku temenmu, bukan pacarmu lagi. Kita udah putus dan kamu yang mutusin aku. Aku capek Ras, aku dulu selalu minta kamu nerima aku lagi. Kamu bilang ga bisa dan dua tahun jaga jarak sama aku sampai aku yerah. Aku pun dibuat gila, kenapa aku maupergi sama kamu sekarang." tangis Gita pecah.

Faras: "Kali ini enggak sama skali enggak Git, aku juga capek bohong terus. Aku nglakuin semua ini karena mamaku .Aku gak mau terjadi apa-apa sama kamu karena mama, kita balikan ya Git..." jawabnya tegas dan sorot mata yang semakin membuat Gita gila.

Sinar mentari menyelinap masuk diantara celah kain gorden jendela kereta, Jogja semakin dekat. Faras terbangun lebih dulu, menoleh di sisi kirinya Gita tertidur pulas. Bahu Faras mulai terasa pegal, tapi tidak tega membangunkan Gita.

Sesaat lagi anda akan tiba pada stasiun pemberhentian terakhir, Stasiun Lempuyangan. Terimakasih telah menggunakan jasa ...

Faras:"Git, bangun. Laper gak? Jogja nih. Gudeg Git", Faras membangunkan Gita.

Gita : "Oh iya? oh heeh" Jawab Gita setengah sadar.

Gudeg adalah makanan favorit Faras setiap berkunjung ke Jogja. Faras tidak pernah absen. Kali ini Faras datang ke warung langganannya disekitar kampus UGM.Tidak sendirian atau dengan mamanya, dengan Gita. Bu Bejo, pemilik warung menyambut kedatangannya, dengan ramah. Tapi Bu Bejo kaget, siapa wanita itu? temen Faras? Pacar Faras?

Bu Bejo : "Le, suwi ra rene pie kabarmu? Mamamu sehat? Iki cah ayu sopo?" , sambut Bu Bejo.

Faras: " Ini Gita bu, temen kecil Faras. Kuliahnya sama-sama di Bogor" , Faras memperkenalkan Gita.

Gita: "Saya Gita bu", senyumnya manis.

Obrolan terus berlanjut disetiap jeda suapan gudeg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun