Mohon tunggu...
Wedy Prahoro
Wedy Prahoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Pendidikan dan Aktivis Agama

Pemerhati Pendidikan dan Aktivis Agama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kedudukan dan Peranan Perguruan Tinggi Swasta dalam Penyelenggaraan Kampus Merdeka

6 Desember 2024   08:08 Diperbarui: 6 Desember 2024   08:13 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu Sudut di Kampus ASMI Desanta Yogyakarta | Sumber Koleksi Pribadi

Kampus Merdeka adalah kebijakan yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun 2020, bertujuan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa untuk belajar dengan lebih bebas dan fleksibel. Melalui kebijakan ini, mahasiswa diberikan hak untuk mengikuti program-program di luar kampus, seperti magang, riset, dan pengabdian masyarakat. Kebijakan Kampus Merdeka mengandung filosofi yang mendalam untuk menyiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya menguasai pengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dan kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan global.

Penyelenggaraan Kampus Merdeka, terutama yang dijalankan oleh PTS, memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam memastikan fungsi pendidikan tinggi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai. PTS, dengan fleksibilitas yang dimilikinya, dapat berinovasi dalam mengimplementasikan kebijakan ini, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan kompetensi mahasiswa yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan tantangan sosial.

Kedudukan Perguruan Tinggi Swasta dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia, berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, setara dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Meskipun dikelola oleh pihak swasta, PTS memiliki peran yang sangat strategis dalam menyediakan pendidikan tinggi yang berkualitas, serta memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat. Dalam konteks Kampus Merdeka, PTS memiliki posisi yang unik, karena dapat mengembangkan kurikulum yang lebih fleksibel, sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan tuntutan industri.

Menurut teori pendidikan tinggi yang dikemukakan oleh Paul Hirst, perguruan tinggi harus menciptakan kondisi yang memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan potensi intelektual, sosial, dan profesional mereka. Dalam hal ini, Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi berbagai disiplin ilmu dan kegiatan, baik melalui program magang, riset kolaboratif, maupun kegiatan pengabdian kepada masyarakat. PTS, dengan kapasitasnya untuk berinovasi, dapat mengimplementasikan kebijakan ini secara lebih efektif, terutama dalam menyelenggarakan pendidikan yang berbasis pada pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) dan proyek kolaboratif.

Sebagaimana diungkapkan oleh Abdul Mu'ti, pakar pendidikan Indonesia, PTS memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan cepat di dunia pendidikan dan dunia kerja. PTS dapat menciptakan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang lebih relevan dengan kebutuhan industri, serta menyiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, PTS berperan penting dalam memastikan bahwa pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya yang dilaksanakan dalam kerangka Kampus Merdeka, dapat menghasilkan lulusan yang kompeten, berdaya saing, dan siap menghadapi perubahan.

Kampus Merdeka sebagai sebuah kebijakan bertujuan untuk membentuk lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang pesat. Sebagai bagian dari upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, kebijakan Kampus Merdeka diharapkan dapat menciptakan pendidikan yang lebih inklusif, responsif terhadap kebutuhan masyarakat, dan lebih terhubung dengan dunia industri.

Menurut John Dewey, seorang tokoh pendidikan terkenal dari Amerika Serikat, pendidikan haruslah sebuah pengalaman yang aktif, di mana siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Kampus Merdeka memberikan ruang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan di luar ruang kelas, seperti magang di perusahaan, riset bersama akademisi dan praktisi, serta kegiatan pengabdian masyarakat. Semua kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan dan keterampilan mahasiswa, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat.

Dalam konteks ini, PTS memegang peranan penting dalam mendukung pelaksanaan Kampus Merdeka. Sebagai lembaga yang dikelola secara mandiri, PTS memiliki fleksibilitas dalam mengembangkan program-program pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman dan tuntutan industri. Dengan memanfaatkan kebijakan Kampus Merdeka, PTS dapat mengintegrasikan berbagai pengalaman pembelajaran yang berbasis pada dunia nyata, yang memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja.

Melalui penyelenggaraan Kampus Merdeka, PTS dapat berkontribusi langsung terhadap upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Program-program seperti magang, riset bersama, dan pengabdian masyarakat tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat luas, terutama dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial, ekonomi, dan teknologi. Melalui program-program ini, mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka pelajari di kampus untuk memberikan solusi bagi masalah yang dihadapi oleh masyarakat, yang pada gilirannya akan mendorong pembangunan nasional.

Sebagaimana diungkapkan oleh Friedrich Froebel, pendidikan tinggi seharusnya tidak hanya berfokus pada pengembangan individual, tetapi juga berorientasi pada pengembangan masyarakat. Kampus Merdeka, dengan pendekatan pembelajarannya yang berbasis pada keterlibatan langsung dengan masyarakat dan dunia industri, dapat menciptakan lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki komitmen sosial yang tinggi terhadap kemajuan bangsa.

Penyelenggaraan Kampus Merdeka di Perguruan Tinggi Swasta memainkan peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. PTS, dengan fleksibilitas yang dimilikinya, dapat mengimplementasikan kebijakan Kampus Merdeka secara lebih inovatif dan responsif terhadap kebutuhan zaman. Melalui kebijakan ini, diharapkan lulusan PTS tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh dunia kerja dan masyarakat. Dengan demikian, Kampus Merdeka bukan hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat dan bangsa secara keseluruhan.

Kedudukan dan Peranan Perguruan Swasta dalam Upaya Terselenggaranya Kampus Merdeka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun