Kamu tahu tidak?
Euforiaku kini disebabkan oleh hal yang aku cintai dan aku syukuri.
Bukan lagi euforia yang terjai akibat senyummu,
Maupun tatap matamu.
Kini aku tak mau tahu menahu tentangmu,
Dan aku tidak peduli lagi.
Kamu tahu tidak?
Penyebab euforiaku kini lebih masuk akal.
Jadi, aku berharap kau tak akan kembali jika hanya ingin menorehkan luka lagi.
Karena jika hal itu tejadi,
Euforiaku akan tergantikan oleh kegundahan yang tak berujung.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!