Mohon tunggu...
weddinq.com
weddinq.com Mohon Tunggu... -

Weddinq.com adalah Online Platform bagi calon pengantin untuk mempermudah mencari dan membeli produk dan jasa pernikahan dari vendor yang terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tata Cara Ritual Pernikahan Adat Sunda

14 Agustus 2015   11:21 Diperbarui: 4 April 2017   17:29 13946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan Negara yang memiliki ribuan suku yang masing-masing memiliki adat istiadat sendiri. Adat istiadat ini juga sangat berpengaruh terhadap ritual prosesi pernikahan suatu pasangan. Ritual prosesi pernikahan di Indonesia akan mengikuti darimana kedua pasangan itu berasal. Tim Merityuk kali ini akan membahas tentang tata cara ritual pernikahan adat sunda.

1.       Neundeun Omong

Neundeun omong adalah tahap awal yang harus dilakukan dalam ritual adat sunda. Pada tahapan ini dilakukan perbincangan antara kedua orang tua mempelai ataupun siapa saja yang jadi utusan dari pihak pria, yang datang bersilaturahmi kepada orangtua. Utusan tersebut harus menyampaikan pesan bahwa nantinya sang gadis akan dilamar. Namun, di beberapa daerah pasundan tertentu, terkadang ada yang menggunakan cara dengan saling mengirim barang tertentu.

2.       Narosan (Lamaran)

Narosan ini merupakan tahapan tindak lanjut setalah proses neundeun omong dilakukan. Narosan ini dilakukan oleh pihak kedua keluarga mempelai untuk sepakat menjalin hubungan yang lebih jauh. Perbedaannya dengan Neunden omong, pihak keluarga laki-laki membawa barang-barang seperti  lemareun, pakaian perempuan, cincin meneng, dan beubeur tameuh. Barang-barang tersebut tentunya memiliki arti masing-masing.

image
image
Source : Shirleyprimpuna.blogspot.com

3.       Tunangan

Setelah Narosan, selanjutnya dilakukan tunangan dengan car dilakukan pertukaran beubeur tameuh (Ikat panggang kaum perempuan terutama setelah melahirkan). Beubeur tameuh ini memiliki makna sebagai tanda adanya ikatan lahir batin antara kedua belah pihak.

image
image
Source : Wolipop.detik.com

4.       Seserahan

Dalam adat sunda, seserahan dilakukan pada 3 – 7 hari sebelum acara pernikahan dilaksanakan. Calon pengantin membawa uang, baju, perlengkapan rumah tangga, dan sebagainya.

image
image
Source : Curulfahat.blogspot.com

5.       Ngaras

Ngaras ini adalah proses meminta izin dari pihak calon mempelai wanita kepada kedua orang tua dengan cara sungkeman dan mencuci kaki kedua orang tua serta bersujud dipangkuan orang tuanya.

image
image
Source : Tipspernikahan.blogspot.com

6.       Ngebakan (Siraman)

Proses ngebakan atau siraman biasanya dilakukan 3 hari menjelang hari pernikahan. Ngebakan ini mempunyai makna agar kedua mempelai bersih secara lahir dan batin.

image
image
Source : Maestrowedding.com

7.       Ngeuyeuk Sereuh

Ngeuyeuk sereuh berasal dari ngaheuyeuk yang berarti mengolah. Biasanya acara ini dilakukan bersamaan dengan prosesi seserahan. Acara ini biasanya dihadiri oleh kedua calon mempelai dengan keluarga dekat yang dilaksanakan pada malam hari sebelum dilakukan prosesi akad nikah. Prosesi ini dipimpin oleh nini pangeuyeuk (Juru rias). Kedua calon mempelai meminta restu kepada orang tua masing-masing. Lewat prosesi ini, orang tua memberikan nasehat-nasehat lewat lambang benda-benda yang disertakan dalam acara prosesi.

8.       Akad Nikah

Akad nikah dilakukan pada hari yang telah ditetapkan oleh kedua kea bersangkutan. Taradisinya adalah romobongan keluarga dari calon mempelai laki-laki datang ke kediaman calon mempelai perempuan dengan membawa mas kawin dan peralatan seperti seserahan.

9.       Saweran

Saweran berasal dari kata panyaweran yang dalam bahasa sunda berarti tempat jatuhnya air dari atap rumah. Acara ini mempunyai makna berbagi rezeki dan kebahagiaan. Saweran dilakukan oleh kedua orang tua dengan diiringi kidung. Kedua mempelai duduk berdampingan dengan dilindungi payung. Saweran dilakukan sampai kidung selesai dilantukan. Alat saweran dinamakan bokor. Bokor ini berisi uang logam (kemakmuran), beras (kemakmuran), kembang gula (mendapatkan manis dalam hidup berumah tangga) dan kunyit (kejayaan).

image
image
Source : Adat-sunda.blogspot.com

10.       Meuleum Harupat

Mempelai pria memegang batang harupat, lalu pengantin wanita membakar dengan lilin hingga menyala. Harupat yang telah menyala lalu di input ke kendi yang di pegang mempelai wanita, diangkat kembali serta dipatahkan lantas di buang jauh-jauh. Melambangkan nasehat pada ke-2 mempelai untuk selalu berbarengan dalam memecahkan masalah dalam rumah tangga. Manfaat istri dengan memegang kendi diisiair yaitu untuk mendinginkan tiap-tiap masalah yang bikin pikiran serta hati suami tak nyaman.

Itulah serangkaian ritual dan upacara adat pernikahan dari budaya Sunda. Meskipun terlihat menyulitkan, tetapi memiliki kandungan budaya dan makna yang dalam tersimpan dibaliknya.

Untuk memudahkan serangkaian acara tersebut, ada juga beberapa pasangan yang menggunakan jasa wedding organizer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun