Ketika bintang tenis China Peng Shuai menghilang tahun lalu setelah dia menuduh seorang pensiunan pejabat Partai Komunis melakukan pelecehan seksual, Asosiasi Tenis Wanita menangguhkan turnamen di China dan Hong Kong , dengan alasan kekhawatiran tentang keselamatan dan kesejahteraan Peng.
Tetapi IOC yang digawangi Thomas Bach melakukan lebih buruk daripada tidak sama sekali. Sebuah badan yang mungkin diharapkan untuk mendukung para atlet malah mengulangi klaim Beijing bahwa semuanya baik-baik saja, dikutip dari sambungan video call dengan Peng yang tidak dipublikasikan.
IOC, sebuah entitas yang harus dihormati, berjanji untuk mematuhi standar yang diakui secara global seperti yang didefinisikan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Dikatakan dalam laman situsnya sendiri : "Setiap saat, IOC mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, sebagaimana diabadikan dalam Prinsip-Prinsip Dasar Piagam Olimpiade dan Kode Etik IOC."
Dimulainya Olimpiade Beijing membuat pernyataan ini menjadi sebuah ejekan, mengingat tidak hanya kengerian di bagian barat China melainkan juga pembungkaman Partai Komunis terhadap para pendukung demokrasi dan penghancuran terhadap pengunjuk rasa, politisi dan jurnalis di Hong Kong dan Tibet.
Keheningan yang memekakkan telinga dari sponsor utama Olimpiade dan Komite Olimpiade Internasional menyatakan keterlibatan dalam kejahatan kemanusiaan- genosida.
Xin Nian Kuai Le untuk semua orang, semoga tahun depan Anda makmur!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H