Yang terbaik sebenarnya dari tengah dan langsung ke jantung koruptor, dengan resiko gejolak politik yang bisa dilawan seandainya pembersihan politik dilakukan pada awal reformasi.Â
Namun karena terjadi konsolidasi kekuatan lama, akhirnya menjadi mustahil memilih pemberantasan korupsi dari tengah.
Korupsi tidak diberantas akan menurunkan kredibilitas pemerintah. Diberantas langsung ke pusat-pusat korupsi akan menjatuhkan pemerintah.
Benar adanya buah simalakama itu, akhirnya dipilihlah yang beresiko kecil dan berdampak kecil?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H