Dengan kemajuan teknologi yang dipicu oleh krisis pandemi, Art Moments Jakarta mendukung kancah seni NFT. Acara ini juga didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Orang Indonesia dengan cepat menyadari keaslian dan validitas NFT, terutama di dunia digital. Itu telah dibuat oleh orang-orang, untuk orang-orang, dan memiliki nilai yang mirip dengan sertifikat tanah dalam ekosistem blockchain.
Masih ada ruang untuk membuat dampak dan mempopulerkan platform yang beroperasi di jaringan Proof of Stake dalam industri seni dan hiburan.Â
Hic et Nunc adalah rumah bagi seniman dan pencipta seni global. Platform, diluncurkan pada Maret 2021, melampaui 100.000 NFT yang dicetak pada bulan Mei 2021. Yang mencengangkan, setelah melalui tahap lelang selama dua minggu, Everydays: The First 5000 Days akhirnya terjual dengan harga US$69 juta. Itu adalah harga yang fantastis untuk sebuah karya digital berformat Jpeg.Â
Publik tentu saja dibuat terkejut oleh hal itu. Beeple jadi buah bibir dan seni kripto jadi lebih populer lagi setelah itu. Beberapa pengamat pun melihat kemungkinan bahwa teknologi NFT akan jadi kelaziman baru dalam pasar karya seni digital di masa depan.Â
"Itu adalah momen eureka dan saya tahu ini akan menjadi sangat penting. Itu sangat monumental dan jadi bukti kuat atas potensi NFT," tutur spesialis seni kontemporer Christie's Noah Davis sebagaimana dikutip The Verge.
Meski punya banyak kelebihan yang bisa dimanfaatkan para seniman, seni kripto dengan NFT nyatanya juga tak lepas dari beberapa kekurangan. Menurut seniman Martin Lucas Ostachowski dalam esai "Crypto Art: A Decentralised View" tahun 2019, mata uang kripto rentan mengalami fluktuasi nilai tukar yang signifikan dalam waktu singkat. Hal ini membuat orientasi harga karya seni kripto juga kacau. Kolektor baru mungkin lebih terbiasa, tapi kolektor senior yang tidak akrab dengan mata uang kripto akan merasa kesulitan menyesuaikan diri.Â
"Pertanyaannya, apakah seniman bersedia merevisi harga karyanya selama periode fluktuasi tinggi. Juga, mungkinkah platform mempertimbangkan untuk mengunci harga jual ke nilai mata uang konvensional," tulis Ostachowski.
Indonesia perlahan tapi pasti bergerak ke arah platform jaringan digital. MetaRupa.com, sebuah ruang pameran yang dapat diakses di dunia virtual open world atau "Metaverse" Â akan segera diluncurkan di tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H