Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Politik

'Operasi Intelijen Hitam' dalam Muktamar ke-34 NU

23 Desember 2021   13:49 Diperbarui: 24 Desember 2021   01:57 1788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Muktamar NU di Lampung. Foto: Antara

Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf muncul sebagai dua sosok kuat yang bakal bertarung dalam pemilihan Ketum PBNU di Muktamar ke-34 NU. Dari keduanya, siapa yang berpeluang besar menjadi Ketum PBNU? Namun, dalam perjalanan menuju Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Provinsi Lampung, mulai Rabu (22/12/2021), yang mengusung tema utama 'Menuju Satu Abad NU, Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia', tidaklah mudah.

Sebelumnya, entahlah apakah benar ada 'operasi intelijen hitam' yang ingin menghancurkan nama baik Kyai Said Aqil Siradj (KSAS) dan Gus Yahya Cholil Staquf (GYCS) ataukah hal itu hoax? Benarkah demikian? Jika benar, apa tujuannya dan apakah dampaknya bagi Nahdlatul Ulama serta Indonesia di masa yang akan datang? Siapa yang bermain untuk mengobok-obok Muktamar NU seperti yang terjadi dalam Muktamar NU Cipasung 1994?

Bulan November lalu, muncul artikel yang dapat memastikan akurasi pemberitaan media online berjudul KH Miftachul Akhyar Mengaku Ditelepon Mantan Dubes untuk Undur Muktamar NU . Di dalam berita tersebut sangat jelas terang-benderang pernyataan dari KH Miftachul Akhyar sebagai berikut:

"Saya ditelepon orang dari Amerika mengatasnamakan BIN, namanya Imran. Dia mantan duta besar (untuk) RRC saat itu ia sedang ada di Amerika. Saya ditelepon dari Jakarta minta supaya muktamar diundur karena yang menginginkan Muktamar 2021 punya niat jelek, saya kaget,"ujar dia.

Sementara, daftar Dubes RI untuk RRC , muncul satu nama Imran yaitu Imron Cotan (IC) sebagai Dubes RI untuk RRC pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.  Nama Imron Cotan juga tidak asing saat pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut kasus penembakan yang terjadi di Intan Jaya, Papua. Susunan TGPF diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md. Imron Cotan disebut dari unsur BIN. 

Pertanyaannya penyebutan nama Imran yang dimaksud KH Miftachul Akhyar dengan Imron adalah sosok yang sama?

Sebagai publik awam, ini adalah fenomena yang luar biasa  "Saya ditelepon orang dari Amerika mengatasnamakan BIN, namanya Imran" Jika mengacu pada nama Imran yang dimaksud adalah Imron Cotan, meski operasi intelijen tidak dapat dituliskan vulgar dalam artikel berjudul Wisata ke Danau Toba, Letjen TNI (P) Teddy Lhaksmana dan Keluarga Menanam Pohon tampak kedekatan Imron Cotan dan Wakil Kepala BIN Teddy Lhaksmana misalnya dalam kegiatan jalan-jalan di Danau Toba.  Apa yang dilakukan Imron Cotan hanya menambah konfirmasi operasi intelijen politik BIN dapat menjadi mekanisme checks and balances bagi Pemerintah. 

Sejak bulan Oktober atau November 2021, terdeteksi penyebaran narasi pembunuhan karakter K-SAS dari berbagai sisi yang merupakan upaya merusak nama dan reputasi K-SAS dengan tujuan mencegah K-SAS kembali terpilih sebagai Ketua Umum PBNU. Tentunya, siapapun mereka dengan jelas telah menciderai demokrasi dan nilai-nilai adab bangsa Indonesia.

 

Lalu, akun @DamaiBengkulu juga melakukan hal yang sama, pembunuhan karakter terhadap K-SAS Foto bukti bahwa propaganda dimulai pada 19 November 2021. 

Berikut, akun @infotoday10 pada 20 November 2021 tercatat juga melakukan pembunuhan karakter K-SAS 

Akun Saku Kata"-" @SakuKata1 pada 20 November 2021 juga melakukan pembunuhan karakter terhadap K-SAS.

Masih banyak ratusan akun-akun bagian dari 'operasi intelijen hitam' yang secara masif memviralkan meme, gambar, ilustrasi dan berita yang senada yang merupakan bagian dari pembunuhan karakter K-SAS.

Akun-akun tersebut merupakan akun-akun yang yang sangat banyak jumlahnya dengan followers dimulai dari yang nol, puluhan, ratusan, dan hingga ribuan. Kemudian akun-akun tersebut hanya memviralkan meme  semisal Otsus Papua, KPK, dan lain-lain. Bahkan yang paling hebat lagi adalah akun yang sama juga digunakan untuk kampanye program BIN menggunakan kaos berwarna merah berlogo BIN seperti dilakukan akun @SatuKata1 

Sangat mudah untuk mendeteksi jejak digital akun-akun sejenis  diatas yang tersebar di seluruh 34 provinsi . Misalnya dengan menggunakan aplikasi analisis media sosial terhadap kata kunci tagar yang dipopulerkan oleh akun-akun tersebut: #PengemisPolitik #NUBebasPengemisPolitik #TolakKetuaBerpolitikPraktis #DukungRegenerasiNU #Tolak3Periode #NUButuhKetuaBaru #TolakAntekAsing. Semua berlaku untuk platform media sosial Instagram dan Facebook.

Senada penyebaran narasi pembunuhan karakter juga dialami Gus Yahya Cholil Staquf (G-YCS). Akun Kevin Gondronk ini tidak angin tidak ada hujan tiba-tiba menuduh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menyebarkan hoax dan mempolitisasi Muktamar NU.  

Hal ini sudah melangkah jauh berupa penyebaran fitnah. Siapa yang Anda percaya? akun-akun 'operasi intelijen hitam'  ataukah Kyai NU yang menyampaikan kepada publik apa adanya. 

Akun NKRI 1000% @0Nkri secara rutin menyerang dan membunuh karakter G-YCS, namun bila kita teliti apa-apa saja yang dicuitkan oleh akun tersebut maka akan segera dapat ditemukan pola 'operasi intelijen hitam'. 

Dengan kata pencarian tagar #TolakProyahudi akan menemukan puluhan atau bahkan ratusan akun-akun milik BIN yang membunuh karakter G-YCS seperti akun Kayu Manis @kayu_manis45 ini.

Pola dan pembuatan konten meme yang secara masif memviralkan, gambar, ilustrasi dan berita  oleh banyak akun sehingga akan jelas tampak terkoordinasi dengan baik oleh koordinator propaganda 'operasi intelijen hitam', seperti dapat kita lihat pada bukti-bukti nyata akun-akun diatas  sebagaimana tampak dalam cuitan Wisconsin Brews adalah kecenderungan untuk mendukung K-SAS dan semakin mempertajam serangan kepada G-YCS. 

Fakta jejak digital diatas tentu dibantah keras oleh BIN. Dilansir dari laman ngopibareng.id KH DR Imron Rosyadi Hamid, Rais Syuriyah PCINU Tiongkok periode 2017-2021 menyatakan pada tanggal 30 November 2021 saya mencoba menanyakan isu keterlibatan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam Muktamar NU ke-34 ini secara langsung ke salah satu Deputi BIN dan mendapatkan jawaban bahwa tidak ada keterlibatan Lembaga BIN untuk mengintervensi Muktamar NU Lampung. Bahkan, KSAS meminta Jokowi untuk netral dalam pemilihan Ketua PBNU dan direspon Setneg dengan menegaskan bahwa Jokowi tidak pernah berniat campur tangan dalam Muktamar NU .

Terakhir, sumber propaganda kemungkinan besar adalah lembaga , organisasi, kelompok, atau individu. Propaganda 'operasi intelijen hitam' (kadang-kadang disebut sebagai propaganda "rahasia") mencoba menyembunyikan identitasnya sendiri dengan mengaku berasal dari seseorang atau tempat lain selain dari sumber yang sebenarnya. Dalam propaganda hitam tidak hanya ada distorsi, tetapi identitas sumber biasanya muncul dan tidak akurat. Cukup sulit untuk mendeteksi propaganda hitam setelah semua fakta diketahui. 

Propaganda hitam, mencakup semua jenis penipuan---dari selebaran, poster, dan media sosial hingga stasiun radio dan televisi dan bahkan Internet. Propaganda jenis ini mendapat perhatian paling besar. Keberhasilan atau kegagalan propaganda semacam itu sangat tergantung pada kesediaan penerima untuk menerima keaslian sumber dan isi pesan. Agar propaganda hitam mencapai tujuan, menempatkan pesan---cara penyebarannya---dalam pengalaman sosial, politik, dan budaya.

Salah satu contoh propaganda 'operasi intelijen hitam' yang tergolong paling sukses adalah peran Inggris dalam menghasut apa yang kemudian digambarkan oleh CIA sebagai "salah satu pembunuhan massal terburuk abad ke-20". Dalam dokumen yang tidak diklasifikasikan -- disimpan jauh melampaui aturan 20 tahun -- di Kew di London. Baru-baru ini dirilis di Arsip Nasional Inggris, pamflet yang ditulis oleh patriot Indonesia, tetapi sebenarnya ditulis oleh propagandis Inggris, yang menyerukan kepada Indonesia untuk melenyapkan PKI, partai komunis terbesar di dunia. Hasil dari kekacauan itu adalah 32 tahun yang warisannya membentuk Indonesia hingga hari ini. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun