Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lagi, Bahrun Naim NgeBlog?

22 Januari 2016   15:10 Diperbarui: 22 Januari 2016   23:11 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="'Blog Baru' Bahrun Naim?"][/caption]

 

Delapan hari tulisan tulisan ini, Muhammad Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan, lulusan Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret (UNS) diduga berada di balik serangan teror di dua lokasi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Demikian pernyataan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian.  Ternyata Abu Rayan ini, diduga kembali aktif Ngeblog, saat dibuka pada pukul 02.30 WIB, Jumat (22/1/), akun atas nama Bahrun Naim masih nongol. 

Dia membuat tulisan berudul Nasehat Untuk Penonton, tulisan tersebut masih bisa diakses. Tampak, dalam tulisan tersebut akun blog bernama Bahrun Naim ini, telah mengklaim "Junud Daulah Islam di Indonesia telah melakukan serangan mematikan dan terbuka dengan target utama taghut  Indonesia (aparat kepolisian), dan warga asing. Serangan tersebut  adalah bentuk qishash terhadap serangan-serangan pasukan salibis terhadap kaum muslimin baik di Daulah Islam maupun di Indonesia."  Ada beberapa tulisan yang baru, 4 Strategi Gerilya Kota tertanggal 18 Januari 2016, Nasehat Untuk Penonton tertanggal 18 Januari 2016, Kontra Konspirasi tertanggal 19 Januari 2016, dan Teknik DNS Poison Dalam Carding tertanggal 21 Januari 2016.

 

 

 

Ia juga menuliskan, "menyebar luaskan scripts dns poison, letter, dan file-file (video, suara, atau gambar) yang berisi scripts dns poison secara luas. Maka setiap orang yang 'terjangkiti' virus tersebut, otomatis ketika membuka website-website yang telah dirubah tersebut akan mengarah ke server kita. Tak begitu lama, insha Allah kartu kredit, akun bank, akun media social, dan yang lain-lain bisa kita dapatkan ke email kita atau log di scampage kita. Setelah mendapatkan kartu kredit, akun bank, akun media social, dan lain-lain, insha Allah akan kita bahas bagaimana caranya mencuci dana yang kita dapatkan. Jangan lupa untuk memfokuskan target kepada kafir asli, murtadin, taghut, dan ansharut taghut."

Menurut amatan saya seluruh tulisan artikel tersebut, tampak jelas situs akun Bahrun Naim dengan nama muharridh.com ini, mengajarkan tindak kejahatan di dunia maya. Hanya artikel berjudul Teknik DNS Poison Dalam Carding bukan termasuk kategori Popular Posts. Sementara, artikel berjudul 4 Strategi Gerilya Kota tertanggal 18 Januari 2016, Nasehat Untuk Penonton tertanggal 18 Januari 2016 termasuk kategori Popular Posts.

Jika diamati secara keseluruhan isi situs akun Bahrun Naim dengan nama muharridh.com ini, mirip dengan situs bahrunnaim.co. Kemungkinan besar, setelah bahrunnaim.co diblokir, diduga Bahrun Naim atau pemilik akun membuat situs baru. Namun, selama penelusuran, site muharridh.com ini sudah lama eksis, seorang pengamat terorisme dan penulis The Terrorist Threat from Thailand: Jihad Or Quest for Justice? Rohan Gunaratna merujuk site muharridh.com, sebagai bahan referensi buku tersebut. 

Belum diketahui, apakah akun tersebut milik Bahrun Naim.  “Kami akan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika,” tutur Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan (19/1).

Tentunya, Muhammad Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan menjawab ajakan Polri untuk segera menyerahkan diri. "Saya kira tidak masalah kalau yang bersangkutan merasa tidak bersalah, datang saja di sini," ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/1).

 

Sampai artikel ini ditulis blog Bahrun Naim masih bisa diakses. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun