Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Otak Teror di Kawasan Sarinah NgeBlog?

14 Januari 2016   21:47 Diperbarui: 15 Januari 2016   11:16 2961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Blog Bahrun Naim"][/caption]

Muhammad Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan, lulusan Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret (UNS) diduga berada di balik serangan teror di dua lokasi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, siang tadi. Demikian pernyataan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian.  

Ternyata Abu Rayan ini, aktif Ngeblog sejak tahun 2013Hanya, Abu Rayan alias Bahrun Naim ini mengklaim dirinya sebagai Analisis, Strategi, dan Kontra Intelijen. Namun, akun twitter @bahrunnaim berstatus Account suspended.

Tahun 2013, terdapat 10 artikel, tahun 2014 berjumlah 78 artikel, dan di tahun 2015, 48 artikel. Bahrun adalah residivis kepemilikan senjata pada tahun 2010 dikabarkan berada di Suriah bergabung dengan kelompok ISIS. Dalam artikel tertanggal 15 November 2015, berjudul 'Pelajaran Dari Serangan Paris' cukup jelas Bahrun mengatakan "Serangan ini cukup menakjubkan, karena : pertama, dilakukan oleh pemuda pemuda terbaik yang berusia 15 tahun hingga 18 tahun". Menurutnya, "Kenapa saya katakan inspiratif? bukankah terdapat serangan serangan mematikan yang dilakukan oleh lonewolf di berbagai wilayah sebelumnya." Dalam tulisannya, "Pertama, dari sisi korban jiwa yang cukup besar. Kedua, dari sisi perencanaan yang matang baik dari sisi target, timing, hingga akhir misi (end of action) yang berani." 

Ia juga menuliskan, "Bergerak dengan rapi, banyak kamuflase dan persiapan yang mereka lakukan. Adalah bagaimana mereka merubah semua penampilan mereka, merubah komunitas mereka."

Menurut amatan saya seluruh tulisan artikel tersebut, tampak jelas serangan yang terjadi di di dua lokasi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, siang tadi (14 Januari 2016), mirip dengan serangan Paris. Bahkan, Bahrun menjelaskan Detonator TATP (Aseton Peroxide) adalah detonator yang mudah dibuat. Dan bahan-bahannya dapat ditemukan secara mudah. Selanjutnya, ia juga mengungkapkan bagaimana menghindari buffling intelijen dan membuat sistem sel komando. Artikel-artikel ini termasuk kategori Popular Posts. 

Sampai artikel ini ditulis blog Bahrun Naim masih bisa diakses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun