Mohon tunggu...
Dede Rusmana
Dede Rusmana Mohon Tunggu... Penulis - Sedang belajar menulis.

Satu dari 250 juta manusia yang diberi kesempatan hidup. Suka menulis di berbagai platform. Penggemar Harry Potter dan Taylor Swift. penaku28@gmail.com 📧

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Catatan Pertama

23 November 2018   12:22 Diperbarui: 23 November 2018   12:56 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak pernah mengira akan berada di sini. Aku tak menyangka arusnya sangat kuat hingga kuasaku akan diriku sendiri hilang.

Monster yang hidup tiap kali aku membuka mata, mati tiap kali aku tidur. Siapa yang mampu menghentikannya?

Aku melihat diriku di masa lalu lewat pikiranku. Kenangan-kenangan itu berubah menjadi panorama yang menyakitkan. Tawaku, tawa Ibu-ku, tawa teman-temanku. Tuhan! Aku ingin kembali ke sana.

Coba hentikan! Ya, aku mencobanya. Aku mencoba mengambil alih diri dan pikiranku. Tapi, monster itu semakin kuat dan kiat menakutkan. Dia tak mau mengalah. Lantas, apa yang harus kulakukan? Katakan.

Mereka bilang aku tak menyayangi Ibu-ku. Bahkan, Ibuku sendiri mengatakan itu. Aku tahu, aku anak yang mengerikan. Aku merasa tak seharusnya dilahirkan, kadang juga berpikir bahwa seharusnya Tuhan memberi wanita itu anak yang lebih baik.

Aku hanya lelah. Lelah dari semuanya.

Aku lelah berusaha menjadi normal ketika mereka semua mengatakan aku gila.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun