Mohon tunggu...
Wa Ode Rina Muslita
Wa Ode Rina Muslita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktif

ا لحمد لله علی كل حال

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pembelajaran Ilmu Al Quran dan Ilmu Hadis untuk Membentuk Kepribadian Muslim

9 Juli 2021   15:05 Diperbarui: 29 April 2023   03:01 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al-Qur'an dan hadits merupakan pedoman dan sumber kehidupan ummat Islam. Al-Quran diturunkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala melalui perantara malaikat Jibril kepada baginda besar kita Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam dan hadits yang juga merupakan sunnah yang mana perkataan, perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad yang dijadikan landasan syariat Islam.

Kita sebagai ummat muslim sudah sepatutnya berpegang teguh kepada qur'an dan hadits untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia, lurus,  terarah dan mendapatkan keridhaan Allah. Bukan dengan menciptakan peraturan baru yang bahkan melenceng dari syariat yang telah ditetapkan oleh Allah, sehingga mendatangkan murkanya.

Seseorang yang beragama Islam belum tentu memiliki kepribadian muslim, yang dimaksud dengan kepribadian muslim ialah kepribadian yang pandangan, keputusan, sikap,dan tingakah lakunya berdasarkan nilai-nilai Islam yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan yang telah tertulis di dalam kitab suci Al-Qur'an dan hadits agar manusia dapat menjadi Khalifah yang baik dimuka bumi ini sebagaimana tujuan kita diturunkan di Bumi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Indonesia adalah negara dengan populasi penduduk terbesar yang menempati urutan ke-4 ( Biro sensus Amerika Serikat, 1 Juli 2021 dan Worldometers, 2020) dengan jumlah penduduk 271.349.889 jiwa (sensus penduduk, 21 Januari 2021) dan angka ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Tak hanya memiliki jumlah penduduk terbanyak, Indonesia juga merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yakni 229,6 juta jiwa dari hasil sensus penduduk tahun 2020 atau 87.2% dari total penduduk Indonesia dan 13% dari total muslim di Dunia.

Namun, sangat disayangkan jika mayoritas penduduknya muslim tapi tak memiliki karakter yang semestinya sebagai seorang muslim, akibat kehidupan dan aktivitasnya yang tak berdasarkan Al-Qur'an dan tak berpegang pada hadits.

Apalagi kita yang hidup di masa ke tiga, yang hampir dekat dengan akhir jaman, fitnah-fitnah semakin merajalela, riba menguasai dunia perekonomian yang menyebabkan banyaknya umat manusia melakukan utang piutang di sana-sini, perkelahian, judi, pemerkosaan dan perbuatan-perbuatan keji lainnya yang terjadi di masyarakat, dimana korban jadi tersangka dan tersangka menjadi korban, hukum Islam yang sebenar-benarnya hukum tidak lagi ditegakkan. Sehingga, mendapatkan murka Allah dan jauh dari keridhaannya.

Salah satunya yang diambil dari Al-Qur'an, bagaimana Allah sangat tidak menyukai riba.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam quran surat Al-Baqarah ayat 278-280 :

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبٰۤوا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ,فَاِ نْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ۚ وَاِ نْ تُبْتُمْ فَلَـكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَا لِكُمْ ۚ لَا تَظْلِمُوْنَ وَلَا تُظْلَمُوْنَ ,وَاِ نْ كَا نَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍ ۗ وَاَ نْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ


Yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

Didalam Al-Qur'an telah tertulis pedoman hidup, bagaimana kita ummat manusia menjalani kehidupan sebagai mana mestinya dan hadits yang menjadi pelengkapnya.

Peristiwa-peristiwa saat ini sudah Rasullullah khawatirkan, pada masa dimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam masih hidup dan sebentar lagi akan kembali kepada Allah, beliau sangat menghawatirkan ummat nya, hingga beliau menangis, beliau memikirkan bagaimana kehidupan ummat nya nanti setelah sepeninggalannya.

Sehingga nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam pun bersabda :

((أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإنْ تَأَمَّر عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، وَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اختِلافًا كَثيرًا، فَعَليْكُمْ بسُنَّتِي وسُنَّةِ الخُلَفاءِ الرَّاشِدِينَ المَهْدِيِيِّنَ، عَضُّوا عَلَيْهَا بالنَّواجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ؛ فإنَّ كلَّ بِدعَةٍ ضَلاَلَة)).

"Aku wasiatkan kalian agar bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat, walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari negeri habasyah (Ethiopia). Dan barang siapa yang hidup lebih lama diantara kalian, ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaknya kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Al-Khalifah Ar-Rasyid yang diberi petunjuk oleh Allah. Gigitlah Sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian. Berhati-hatilah kalian dari perkara yang baru (dalam agama). Karena setiap perkara baru dalam agama sesat." [HR. An-Nasai dan At-Tirmidzi].

Namun, al-Qur'an tidak bisa langsung ditelan mentah-mentah artinya, perlu adanya penafsiran agar tidak salah dalam memahami dan saat mengaplikasikannya yang akan memunculkan kesesatan atau bid'ah. Begitu juga dengan hadits, di jaman ini jika kita cukup teliti banyak sekali hadist-hadist palsu yang menyebar luas ke seluruh masyarakat tanpa mereka sadari.

Oleh sebab itu perlu adanya pembelajaran ilmu Qur'an dan ilmu hadist dikelas formal maupun informal, dari pembelajaran ilmu Qur'an kita dapat memahami, mengaplikasikan kandungan-kandungan yang terdapat di dalam Al-Qur'an dengan baik di kehidupan kita dan dapat mengambil pembelajaran juga dapat mempersiapkan bekal untuk kehidupan kita di dunia maupun di akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun