Bencana yang sering terjadi di Kota Padangsidimpuan diantaranya tanah longsor dan banjir. Misalnya tanah longsor yang terjadi di Tanggal dan Silayang-Layang tahun 2015, meskipun tidak ada korban jiwa namun sebagian rumah hancur akibat tanah longsor tersebut. Selain itu banjir bandang yang tejadi tanggal 26 Maret 2017 yang terjadi pukul 18.00 WIB silam yang mengakibatkan 7 orang tewas hanyut, puluhan rumah dan kendaraan hanyut diterjang banjir bandang. Faktor yang menyebabkan terjadinya banjir adalah curah hujan yang cukup tinggi serta pembukaan lahan dan akibatnya banyak kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dan harta benda kemudian tinggal diposko pengungsi sementara. Bisa dikatakan demikian karena dapat dilihat dari kondisi geografisnya bahwa Kota Padangsidimpuan diapit oleh bukit-bukit. Â
Komunikasi berlangsung efektif, sederhana, pendek dan langsung. makin sedikit kata-kata yang digunakan, makin kecil kemungkinan terjadi kerancuan. kejelasan dapat dicapai dengan berbicara secara lambat dan mengucapkannya dengan jelas. pengunaan contoh bisa membuat penjelasan lebih mudah dipahami. penerima pesan perlu mengetahui apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan dimana. ringkas menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ide secara sederhana. Misalnya menginformasikan kepada masyarakat mengenai bencana meskipun tidak bisa mengelakkan bencana, tidak tau kapan datangnya bencana setidaknya masyarakat bisa menyelamatkan diri dan bisa tahu mengenai tanda-tanda bencana akan datang atau setelah sosialisasi dan simulasi pihak BPBD Kota Padangsidmpuan memberikan nomor telepon untuk bisa menghubungi pihak BPBD Kota Padangsidimpuan. Penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti oleh masyarakat. komunikasi tidak akan berhasil jika pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata dan ucapan. Dalam hal ini bahasa atau kata-kata yang sering digunakan untuk melakukan komunikasi menggunakan kata-kata sehari-hari serta diperkuat dengan menggunakan bahasa Batak sebagai alat komunikasi BPBD dengan masyarakat agar tidak mengakibatkan hambatan komunikasi yang bersifat semantik Intonasi suara komunikator mampu memengaruhi arti pesan. Nada suara pembicaraan mempunyai dampak besar terhadap arti pesan yang dikirimkan karena emosi seseorang dapat secara langsung memengaruhi nada suaranya. BPBD Kota Padangsidimpuan dalam hal ini intonasi perlu digunakan dalam penyampaian pesan kepada masyarakat agar pesan yang disampaikan bersifat peneguhan dan penekanan yang hasilnya akan memberi dampak konatif yang dilakukan oleh BPBD Kota Padangsidimpuan kepada masyarakat. Kecepatan berbicara bukan merupakan keberhasilan dalam komunikasi verbal. Hal ini dapat membingungkan komunikan dalam menerima pesan. Berbicara perlahan tetapi pasti lebih efektif dibandingkan berbicara dengan cepat karena masyarakat akan dapat mencerna lebih baik apa yang disampaikan BPBD Kota Padangsidimpuan kepada masyarakat dalam hal informasi bencana alam.
Humor dapat meningkatkan keberhasilan komunikator dalam memberikan dukungan emosional terhadap komunikan. Dugan (Uripni; 2003) menyatakan bahwa tertawa membantu mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stress. Humor yang diberikan oleh BPBD Kota Padangsidimpuan antara lain misalnya membuat permainan kata contohnya pihak BPBD Kota Padangsidimpuan saat memberikan informasi kepada masyarakat menginformasikan gempa, masyarakat langsung keluar sambil memegang kepala atau contoh yang lainnya membuat games yang mendidik masyarakat akan tanggap bencana agar terkesan tidak kaku dalam penyampaian pesan yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Alam Kota Padangsidimpuan kepada masyarakat sehingga hasilnya masyarakat pun merasa terhibur.
Sementara itu penampilan fisik dapat mempengaruhi komunikan. penampilan merupakan salah satu hal pertama yang diperhatikan selama komunikasi. Kesan pertama dalam 20 detik sampai empat menit pertama. Delapan puluh empat persen dari kesan seseorang berdasarkan penampilannya. Bentuk fisik, cara berpakaian dan berhias menunjukkan kepribadian, status sosial, pekerjaan, agama, budaya dan konsep diri. Penampilan merupakan hal terpenting yang harus dilakukan BPBD Kota Padangsidimpuan sebelum mereka memberikan informasi kepada masyarakat karena penampilan itu merupakan syarat dan modal utama untuk membangun kepercayaan kepada masyarakat saat memberikan informasi baik lisan maupun tulisan, Sikap tubuh dan cara berjalan. Sikap tubuh dan cara berjalan mencerminkan konsep diri, alam perasaan (mood) dan kesehatan. Penampilan mungkin adalah sumber informasi tunggal yang paling penting dalam membentuk pesan permulaan. Barangkali bukti paling dramatis dari arti penting penampilan datang dari studi tentang pilihan kencan, dimana daya tarikmerupakan faktor yang sangat penting ketimbang faktor-faktor lain seperti agama, wajah, harga diri, prestasi, akademik, bakat, kepribadian, dan popularitas, dalam menentukan setingkat apa individu lawan jenis akan saling tertarik. Bukti dari penelitian lain menunjukkan bahwa daya tarik fisik tidak hanya penting untuk preferensi kencan tetapi juga sering merupakan prediksi kesuksesan, keterkenalan, keramahan, daya tarik seksual, kredibilitas dan bahkan juga menentukan bagaimana kebahagiaan orang tersebut. Sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap penampilan, diantaranya adalah rambut, pakaian, fisik, perhiasan dan artefak (Ruben dan Stewart; 2013).
Ekspresi wajah merupakan bagian tubuh yang paling ekspresif. Hasil penelitian menunjukkan enam keadaan emosi utama yang tampak melalui ekspresi wajah, yakni terkejut, takut, marah, jijik, bahagia dan sedih. Ekspresi wajah sering digunakan sebagai dasar penting dalam menentukan pendapat interpersonal. Kontak mata juga sangat penting dalam komunikasi. Ekspresi wajah yang diberikan BPBD Kota Padangsidimpuan kepada masyarakat ketika memberikan informasi dengan tulus, bahagia dan senang karena menginformasikan kepada publik mengenai bencana merupakan sebuah ibadah yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padangsidimpuan karenaa hal ini juga menyangkut nyawa seseorang ketika datangnya bencana alam.
Pakaian memenuhi sejumlah fungsi bagi kita sebagai manusia, termasuk dekorasi, perlindungan fisik dan psikologis, daya tarik seksual, pernyataan diri, penyangkalan diri, penyembunyian, identifikasi kelompok dan menampilkan status atau peran. Kosmetik, perhiasan batu permata, kacamata, tato, kepangan rambut, buli mata palsu, dan tindikan pada tubuh juga banyak digunakan untuk tujuan tersebut (Ruben dan Stewart; 2013; 2013). Pakaian yang digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Alam Kota Padangsidimpuan merupakan style mempengaruhi masyarakat dalam penyampaian pesan komunikasi dan pakaian yang sering digunakan oleh BPBD Kota Padangsidimpuan terbagi menjadi 2 jenis yakni pakaian di lapangan (PDL) yang bewarna orange topi bewarna hitam dengan nama BPBD listorange di tengah kemudian pakaian kantor (PDH) bewarna krem. Sebelum memberikan informasi kepada masyarakat pimpinan BPBD Kota Padangsidimpuan selalu mengingatkan untuk selalu menggunakan atribut saat memberikan informasi kepada masyarakat agar masyarakat percaya bahwa informasi tersebut memang bersumber dari personil BPBD Kota Padangsidimpuan Upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat dalam menangani bencana adalah dengan dilakukan tindakan preventif misalnya tidak menebang pohon sembarangan (ilegal loging), memberikan sosialisasi serta simulasi dan bersahabat dengan alam dengan cara menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah ke sungai juga merupakan upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat. Â
Â
Daftar Pustaka
Â
Haddow, G.D, dan Kims, H. 2008. Disaster Communications, In A
Changing Media World.