Mohon tunggu...
Wayzone
Wayzone Mohon Tunggu... Freelancer - Proud to be growth

Young and free. Bahasa menghubungkan kita semua.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sutan Syahrir sebagai Panutan Bangsa

5 Maret 2019   09:20 Diperbarui: 5 Maret 2019   14:06 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin 5 Maret tidak terlalu berarti bagi seseorang. Tetapi bagi bangsa Indonesia tanggal ini merupakan salah satu tonggak sejarah panjang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Karena pada hari inilah lahir seorang pahlawan nasional di tanah Sumatera Barat. Dikenal dengan nama Sutan Syahrir.

Untuk mengenang jasa-jasa Beliau, penulis mencoba merangkai sebuah artikel kecil yang sekaligus menjadi doa agar Indonesia yang lebih beradab seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa.

Pelajaran penting dari kisah hidup Sutan Syahrir

  1. Organisatoris

Berbahagialah bagi kalian yang aktif dalam kegiatan organisasi, karena hampir semua pendiri bangsa memiliki pengalaman berorganisasi baik dalam ranah akademik maupun ketika terjun ke masyarakat. Meski tekanan yang kita rasakan masih belum seberapa dibanding pada masa penjajahan dulu. Mungkin kita sering mengeluh dengan jadwal rapat, anggota yang tidak hadir, kekurangan logistik dan sebagainya.

Bayangkan bagi mereke yang harus naik-turun bukit untuk berusaha hadir, mencuri-curi waktu senggang agar tidak dicurigai tentara penjajah, bahkan bisa kita analogikan mereka sebagai 'orang-orang yang mencari celah diantara peluru-peluru para penjajah.' Yah, salah sedikit peluru tersebut dapat bersarang di tubuhnya. 'Ngeri' bukan?

Sampai saat ini pun beberapa negara masih mengalami ketakutan itu. Bahkan di negeri kita sendiri pun beberapa kali diberitakan hal seperti itu. Seperti pada kasus-kasus pembebasan lahan dan konflik di Papua. Namun semua sama sekali tidak mengendurkan semangat mereka untuk memperjuangkan visi.

Berikut adalah beberapa organisasi yang pernah diabdikan oleh Sutan Syahrir:

  • Klub debat di AMS (Algemeene Middelbare School). Sebuah sekolah setingkat SMA di Bandung.
  • Jong Indonesie, yang kemudian menjadi Pemuda Indonesia pada 20 Februari 1927.
  • Himpunan Pemuda Nasional
  • Perhimpunan Indonesia, di Belanda
  • Partai Nasional Indonesia Baru
  • Kongres Kaum Buruh Indonesia

(tuliskan di kolom komentar jika anda mengetahui lebih banyak)

2. Memiliki pendirian yang teguh

Saat menjadi pelajar di AMS, Sutan Syahrir seringkali 'mencuri-curi' waktu untuk membaca berita pemberontakan yang dilarang bagi pelajar. Terbayangkan kah? Untuk mendapatkan informasi pun beliau harus dihadapkan dengan resiko besar. Jelas sangat berbeda dengan saat ini yang informasi merebak bagai di berbagai media. Kita bebas mengaksesnya kapanpun dan dimanapun. Bahkan masih juga ada yang mengeluh 'internet lemot'.

Saat kuliah di Amsterdam Sutan Syahrir sering menulis dalam majalah 'Daulah Rakjat' untuk menyerukan kemerdekaan Indonesia. Bahkan memilih turun langsung dan kembali ke Indonesia saat terjadi pengawasan yang ketat dari pemerintah Hindia-Belanda pada tahun 1931. Semua itu karena pendiriannya untuk memerdekakan Bangsa Indonesia.

3. Visioner

Saat penjajahan Jepang Sutan Syahrir bergerak secara 'underground' untuk mempersiapkan diri merebut kemerdekaan. Karena beliau melihat bahwa pendudukan Jepang tidak akan lama dan takkan mampu menang melawan sekutu. (Perlu dicatat bahwa pada masa itu terjadi perang Asia Pasifik antara Jepang dan pasukan sekutu Amerika).

Dugaan tersebut menjadi kenyataan ketika Jepang mengaku kalah dari pasukan sekutu setelah peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Tentu ini menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Pergerakan persiapan kemerdekaan yang telah dilakukan melalui BPUPKI kemudian diubah menjadi PPKI pun hampir rampung dilaksanakan. Namun lembaga tersebut tidak memanfaatkan momentum ini. Disinilah visioner Sutan Syahrir dan kawan-kawan memiliki peran besar.

Peran besar yang dimaksud adalah dengan mendesak tokoh-tokoh negara untuk segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa menunggu 'ultimatum' dari Jepang. Bahkan hingga menculiknya dan mendesak proklamasi kemerdekaan Indonesia, kejadian ini kemudian dikenal dengan 'Peristiwa Rengasdengklok'.

(Persiapan legal dan regulasi memang harus dilaksanakan. Namun itu semua harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk mendukung terselenggaranya suatu peraturan yang dapat dijalankan secara utuh.

Kolaborasi yang luar biasa bukan? Antara tokoh-tokoh yang mempersiapkan proklamasi dan peran organisasi untuk menyebarkan pemahaman kepada masyarakat. Jadi tidak perlu berkecil hati jika kalian ditugaskan melakukan hal-hal kecil bahkan jika tugas itu tak mendapat perhatian masyarakat seperti yang dilakukan tokoh yang saat ini kita bahas. Cukup melakukan tugas kita dengan ikhlas, agar tujuan besar dapat terwujud. Karena sebenarnya tidak ada tugas yang besar, yang ada hanya tugas kecil yang banyak sehingga orang lain melihatnya besar.)

4. Diplomatik
Sutan Syahrir memiliki peranan penting sebagai wakil dalam berbagai pertemuan baik bilateral maupun multilateral. Cintanya pada perdamaian di tuangkan dengan diplomasi yang cukup panjang dengan Belanda agar mengakui kemerdekaan Indonesia. Juga menjadi perwakilan dalam sidang PBB.

Inilah sosok yang menjadi peredam agar tidak terjadi perang. Pembeda antara manusia dan makhluk lain yang diciptakan tuhan. Karena dengan kekuatan binatang mendapatkan kemenangan tetapi dengan perundingan manusia mencapai kesepakatan. Kemenangan memunculkan dendam sementara kesepakatan memunculkan kerelaan.

5. Kreatif
Mungkin terdengar satire, tetapi justru ini yang mungkin luput dari mata kita. Pada masa mudanya Sutan Syahrir suka mendengarkan musik klasik dan gemar bermain biola, selain itu juga beliau dapat menerbangkan pesawat. Itu adalah dampak positif dari kreatifitas yang terus diasah hingga menghasilkan pribadi yang luwes dan serba bisa.

Yah, sekali lagi ini bukan satire tetapi adalah salah satu pembelajaran penting yang dapat kita ambil. Selain keuletan dalam menjalankan tugas kreatifitas dapat membantu kita untuk mengembalikan mood dari rutinitas dan kegiatan-kegiatan yang membosankan. Jika tugas adalah tanggung jawab yang harus kita pikul, maka kreatifitas adalah anugrah yang diberikan agar beban tersebut menjadi ringan. Karena tidak ada kata-kata yang indah tanpa tangan kreatif yang mengolahnya.
So, if you wanna be a good people. You must to be more artistic person. 

Tentu masih banyak yang dapat kita contoh dan kita kagumi dari Sutan Syahrir. Untuk itu penulis menantang kalian untuk melengkapi artikel ini dengan mengisinya di kolom komentar. . . .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun