Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Menyelami Makna Ramadan

1 April 2023   23:06 Diperbarui: 1 April 2023   23:10 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan merupakan bulan penuh rahmat dan ampunan. "Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari)

Namun seperti apa orang-orang yang diampuni dosanya di bulan Ramadan? Ini menjadi bahan perenungan untuk masing-masing diri. Ketika seseorang mengisi Ramdan dengan hanya menahan lapar dan haus, tetapi hawa nafsunya tidak ditahan, apakah pantas mendapatkan ampunan dari Allah SWT?

"Siapa yang menghidupkan bulan Ramadhan (dengan puasa atau ibadah) dengan iman dan mengharap pahala dari Allah Swt. maka diampuni dosanya yang telah lalu, dan siapa yang menghidupkan (beribadah) malam lailatul qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah subhanahu wata'ala maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari terjemahan hadits diatas, dijelaskan bahwa yang mendapatkan ampunan dosa adalah orang-orang yang menghidupkan ramadan dengan puasa atau ibadah dengan iman dan mengharap pahala dari Allah SWT. Kemudian, orang-orang yang menghidupkan malam lailatul qadr.

Jika puasa kita lakukan, tapi sholat 5 waktu masih bolong-bolong. Pantaskah mendapatkan ampunan? Jika puasa dilakukan, sholat wajib dilakukan, tapi sholat sunah tak ada yang dilakukan. Pantaskan disebut sebagai orang yang menghidupkan bulan Ramadan? Sehingga pantaskah mendapatkan ampunan?

Ini baru hal yang bersifat ruhani pribadi. Hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Bagaimana dengan hubungan dengan manusia? Kita dianjurkan untuk saling berbagi diantara sesama. Seperti yang terdapat dalam hadits Rasulullah

"Dari Anas dikatakan, 'Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama?' Rasul menjawab, 'Sedekah di bulan Ramadhan,' (HR At-Tirmidzi).

"Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan," (HR Bukhari dan Muslim).

Inilah saatnya bagi kita untuk menjadikan Ramadan sebagai bulan pendidikan dan perbaikan diri untuk kita. Untuk meningkatkan amal kebaikan, baik itu yang sifatnya antara manusia dengan Tuhannya ataupun manusia dengan manusia lainnya.

Yuk sama-sama menjaga semangat ramadan hingga akhir. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang diampuni oleh Allah SWT.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun