Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Belajar dari Amos tentang Perjuangan Hidup dan Kerendahan Hati

26 Mei 2020   17:30 Diperbarui: 27 Mei 2020   15:31 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amos kecil (sumber:makingacinephile.com)

Hal ini menjadi tekanan berat bagi dirinya karena penglihatannya menghilang. Namun orang tuanya tidak menyerah, ia mencoba menghibur Amos dengan berbagai cara. Ayahnya mengajarkan dirinya berkuda. Pamannya mengajarkan dirnya mengenal musik. 

Lagu-lagu penyanyi tenor sering diperdengarkan kepada Amos. Apalagi ketika Amos sedang bad mood, dengan mendengarkan musik dirinya menyadi tenang. Dari situlah ia bercita-cita menjadi seorang penyanyi tenor.

Melihat bakat Amos yang luar biasa, pamannya mengajak dirnya untuk mengikuti lomba tarik suara. Alhasil ialah yang menjadi pemenang kompetisi tersebut. Saat itu usianya masih 12 tahun dan mengalahkan pesaing yang bahkan usianya diatas dirinya. 

Orang tuanya pun memberikan berbagai sarana untuk Amos bermusik. Dari bermain piano, hingga berbagai alat musik lainnya. Bahkan, gudang tempat produksi alat pertanian dijadikan tempat Amos belajar musik.

Namun semua itu terasa sirna bagi Amos ketia ia sedang bernyanyi disebuah acara pernikahan, tiba-tiba suaranya serak dan tidak lagi bisa menyanyi. Dari situ, ia mulai putus asa akan hal tersebut. Ia merasa mimpnya untuk menjadi penyanyi tenor profesional, tidak akan bisa terwujud. 

Setelah lulus sekolah menengah ia mengambil kuliah jurusan hukum. Lagi-lagi karena keterbatasannya ia merasa direndahkan oleh dosennya. Beruntung ia bertemu dengan seorang sahabat bernama Adriano yang mendukungnya dan mengajak dirinya untuk kembali bernyanyi. Ia kuliah di pagi hari dan bernyanyi di sebuah kafe pada malam hari.

Lalu apakah ia berhasil menjadi seorang penyanyi tenor profesional layaknya Luciano Pavarotti? Tidak semudah itu ferguso. Banyak hal yang harus ia lalui. 

Banyak yang ia harus perjuangkan. Menyelesaikan kuliah, belajar menyanyi dengan seorang Maestro, menjalani kisah cinta, hingga mampu berduet dengan penyanyi rock terkenal, Zucchero. 

Penasaran kan? Film yang dibuat tahun 2017 ini tayang perdana di Indonesia hanya di Mola TV. Caranya, cukup instal aplikasi Mola TV melalui playstore, lalu donasi untuk covid-19 dan kita bisa menonton berbagai tayangan premium di Mola TV, termasuk berbagai film pilihan yang ada di Mola TV Movies. 

Watak Amos Bardi

Amos Bardi dalam film The Music of Silence memiliki watak yang jujur, cerdas, berani, teguh, memiliki semangat juang yang tinggi, dan cinta. Ketika makan bersama keluarga, Amos kecil menolak untuk menghabiskan makanannya. 

Ia merasa tidak suka dengan makanan itu karena baginya makanan itu tidak enak. Pahit memang mendengar pernyataan itu, apalagi bagi Ibu yang sudah berusaha keras untuk memberikan masakan terbaik bagi anaknya. Namun Amos mencoba mengatakan apa yang memang ia rasakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun