Apa yang kamu lakukan jika kamu menjadi orang terkaya di dunia? Saya sendiri belum terbayang apa yang dilakukan jika menjadi orang terkaya di dunia. Mungkin, akan saya sumbangkan untuk membeli bahan makanan bagi saudara kita di Asmat, Papua.
Nah kebetulan, beberapa minggu yang lalu, saya menonton film berjudul All The Money in The World. Film ini menceritakan kisah mantan orang terkaya di dunia bernama Jean Paul Getty. Ia seorang pengusaha dibidang minyak bernama Getty Oil. Guinnes Book of Record pernah mencatatkan namanya sebagai orang terkaya di dunia pada tahun 1966. Saat itu, perkiraan total kekayaannya sebesar 1,2 miliar dolar.
Konflik film ini berawal dari cucu Getty yang bernama John Paul Getty III (Paulo) diculik oleh orang Italia. Penculik meminta tebusan senilai 17 juta dolar. Namun ternyata hal itu ditolak oleh Getty. Ia tidak mau mengeluarkan uang sepeser pun untuk menebus Paulo.
Jadi bisa dibilang si Getty ini selain orang terkaya di dunia, juga orang terpelit di dunia. Masak, mengeluarkan uang untuk menolong cucunya aja gak mau. Padahal hanya sepersekian persen dari harta kekayaannya.
Getty yang diperankan oleh Arthur Christoper Orme Plummer adalah seorang yang pekerja keras namun egois. Ia menyukai karya seni baik lukis maupun patung.
Ibunya Paulo (Mantu Getty), berusaha sangat keras bagaimana caranya agar Paulo bisa bebas dari tawanan penculik. Namun upaya itu tidak berjalan dengan mudah. Selain karena ia tidak punya uang untuk menebus anaknya, mertuanya Getty juga tidak mau memberikan uang tersebut dengan cuma-cuma.
Hingga sang penculik mengirimkan potongan telinga Paulo ke Media Cetak, Getty baru mau memberikan uang kepada sang ibu. Namun, dengan syarat yang harus dipenuhi.
Film ini berjalan dengan waktu 2 jam 30 menit. Namun tak ada kebosanan saat menonton. Konflik keluarga yang ada pada keluarga Getty masih relevan di zaman ini. Kelakuan ayahnya yang hanya suka bersenang-senang, mabuk-mabukkan dan bermain perempuan, membuat Paulo kehilangan peran seorang ayah.
Di umurnya yang masih remaja, ia pun melakukan beberapa kenakalan. Salah satunya yang membuat ia dikeluarkan dari sekolah adalah membakar sekolahan. Dan yang baru ketahuan setelah ia diculik, Paulo mengonsumsi Ganja.
Peran seorang ayah memang penting untuk mendidik seorang anak. Melihat kelakuan ayahnya, Paulo sepertinya ingin mengikuti jejak ayahnya. Selain itu, sifat kakeknya yang sangat mencintai harta menyebabkan petaka. Telinga Paulo merupakan ganjarannya.