Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pastikan Masa Depan Orang Tersayang dengan Infinite Protection AXA

20 Juli 2017   17:32 Diperbarui: 20 Juli 2017   17:40 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah mendiang mantan PM Lee Kuan Yew di 38 Oxley Road yang menjadi sengketa ketiga anaknya. sumber foto: (AFPROSLAN RAHMAN, Tribun Jateng)

Hidup itu penuh ketidakpastian. Awalnya hidup kita baik-baik saja, namun tanpa kita rencanakan, musibah datang, entah itu bencana alam, kecelakaan ataupun penyakit menghampiri. Atau hal lain seperti krisis ekonomi yang membuat kita kehilangan pekerjaan. Memang itu tidak dapat kita rencanakan dan tidak pula kita inginkan.

Kamis (13/7) bertempat di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, para kompasianer dan Nasabah AXA mendapatkan edukasi mengenai merenanakan masa depan lebih pasti.

Melalui permainan Praxis (sejenis monopoli), para kompasianer dan nasabah belajar bagaimana mengatur keuangan sesuai dengan kondisi perekonomian yang sedang berlangsung. Ada masa "boom" ketika nilai saham yang kita punya meningkat dan "resesi" ketika nilai saham yang kita punya menurun. Ada pula masa ketika kita melempar dadu yang sama, maka kita akan terkena penyakit demam berdarah, kecelakaan ataupun meninggal karena penyakit jantung.

Di permainan ini kita bisa belajar bagaimana mempersiapkan hal-hal yang mungkin tiba-tiba datang. Di masa "boom", harga jual saham meningkat dan dimasa "resesi" harga saham turun. Disinilah kita bisa memainkan strategi kapan harus membeli saham, kapan harus menjual saham.

Di saat kita terkena penyakit, jika kita tidak punya asuransi kesehatan maka kita harus siap menguras kantong dalam-dalam. Seperti ada salah satu pemain yang harus behutang untuk membayar biaya rumah sakit.

Ketika kita meninggal jika kita mempunyai Maestro Infinite Protection, maka kita akan mendapatkan asuransi kematian sebesar $80.000 yang bisa kita wariskan kepada ahli waris.

Ada satu hal yang tidak pernah kita prediksi yaitu kematian. Hal yang pasti terjadi pada setiap manusia namun tidak pernah tahu kapan hal itu datang menghampiri. Lalu apakah setelah kita pergi dari dunia ini, masalah kita di dunia hilang begitu saja? Belum. Kita meninggalkan sesuatu

Uang, asuransi, dan saham yang saya punya di permainan praxis (dokpri).
Uang, asuransi, dan saham yang saya punya di permainan praxis (dokpri).
Herman Sensei menjelaskan saat peristiwa itu terjadi, maka ada dua hal yang langsung berubah yaitu harta menjadi harta waris dan hutang segera jatuh tempo. Apakah kita sudah mempersiapkan hal itu agar di masa depan urusan tersebut dapat lebih mudah diselesaikan?

Waris dan Berbagai Urusannya

Banyak orang sering menganggap sebuah persepsi adalah sebuah realitas. Contoh:

  • Surat wasiat (notaris) pasti bisa dilaksankan.  
  • Anak bisa otomatis ambil uang milik pewaris di bank.
  • 100 persen harta waris otomatis berpindah ke pasangan dan anak.   
  • Keluarga pasti tetap harmonis.
  • Pasti tidak ada biaya/pajak

Padahal semua itu adalah persepsi

Surat wasiat belum tentu bisa dilaksanakan jika penerima surat wasiat tidak sepakat dengan isinya. Seorang anak juga tidak bisa langsung mengambil uang milik pewaris begitu saja. Pengalihan harta pewaris ke ahli waris ada prosedurnya dan ada biaya serta pajak yang harus dibayar.

Belum lagi kalau si pewaris memiliki hutang yang harus dibayar. Atau kemungkinan si ahli waris tidak tahu dimana pewaris menyimpan hartanya. Nyatanya, tidak semua suami dan istri memberi tahu semua hartanya. Jika tidak diketahui, maka tidak akan ada yang namanya pencairan tanpa ada pencarian.

Ada dua cara pemberian harta waris:

  • Hibah sewaktu masih hidup
  • Waris dengan wasiat dan tanpa wasiat.

Di Indonesia, wasiat wajib dibuat di notaris.  Legitimate portie, hak mutlak  ahli waris adalah garis keatas dan kebawah; orang tua, anak-anak dan keturunan yang sah. Begitu juga untuk anak luar kawin yang telah diakuinya. Istri/suami tidak termasuk legitimate portie. Dan surat wasiat bisa dibatalkan jika salah satu penerima wasiat menolak, maka wasiat dibatalkan.

Bila kedua cara ini tidak harmonis, maka akan melalui pengadilan berdasarkan fatwa waris. Paling lama prosesnya 28 tahun. Jika seorang memilih waris tanpa wasiat maka ada 3 hukum waris. Waris perdata, islam dan adat. Bisa juga kesepakatan bersama. Jika tidak ada hukum yang dipakai, maka waris tidak akan terbagi. Ini di Indonesia.

Saudara Bisa Jadi Musuh

Tidak sedikit saudara yang berubah jadi musuh gara-gara pembagian harta waris. Contoh kasus keluarga mantan Perdana Menerti Lee Kuan Yew. Anaknya, Lee Hsien Loong yang sekarang jadi menteri PM Singapura di gugat oleh saudara laki-laki dan perempuannya. Ia dianggap menyalahgunakan pengaruhnya dalam perdebatan tentang rumah milik ayah mereka.

Rumah mendiang mantan PM Lee Kuan Yew di 38 Oxley Road yang menjadi sengketa ketiga anaknya. sumber foto: (AFPROSLAN RAHMAN, Tribun Jateng)
Rumah mendiang mantan PM Lee Kuan Yew di 38 Oxley Road yang menjadi sengketa ketiga anaknya. sumber foto: (AFPROSLAN RAHMAN, Tribun Jateng)
Di Indonesia juga ada contoh kasus. Karena harta warisan, seorang ibu di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Fariani (51), digugat oleh tiga orang anak kandungnya sendiri. Ketiga anaknya menuntut harta warisan berupa beberapa bidang hektar tanah sekitar Rp 15 miliar dan rumah milik Fariani dan almarhum suaminya, Ipda Purnawirawan Matta.

 

Jika Disimpulkan ada 8 kendala financial mengenai waris.

  • The True Color (Keluarnya Sifat Asli Ahli Waris)
  • Pencarian/ Searching
  • Meneliti dan membayar hutang dan janji
  • Mengambil alih kendali
  • Kebutuhan dan gaya hidup
  • Mendanai masa depan
  • Mendanai charity
  • Pajak

   

Herman Sensei dan Umi Basuki menjadi pembicara dalam Nangring bersama AXA (dokpri).
Herman Sensei dan Umi Basuki menjadi pembicara dalam Nangring bersama AXA (dokpri).

Maestro Infinite Protection

Saving, kas, tabungan, deposito,tempat-tempat ini adalah tempat parkir uang yang pas. Ada juga hal lain seperti dana pensiun, reksadana, obligasi, saham, logam mulia, propertiyang menjadi tempat parkir lainnya. Tapi semua kuasa berbagai harta itu ada batasnya ketika pemilik sudah meninggal. Lalu kepemilikan semua harta itu akan diberikan kemana? Tentunya ahli waris dengan berbagai macam kendala yang akan dihadapi.

Realitas yang dihadapi adalah risiko dan ketidakpastian. Ketidakpastian adalah risiko yang tidak dapat diukur. Seerat apapun seseorang memegang kendali atas harta dan hutangnya, kendali tersebut akan lepas.- Herman sensei-

Dalam menghadapi ketidakpastian, Maestro Infinite Protection (MIP) dari AXA merupakan salah satu pilihan untuk menjamin kehidupan masa depan entah itu hari tua maupun hari dimana kita tiada.

Umi Basuki dari AXA Financial Indonesia menjelaskan, Produk MIP ini memberikan jaminan untuk tiga kepastian. Pertama, Kepastian Proteksi Jiwa dan Kecelakaan Seumur Hidup (100 tahun).Artinya, manfaat MIP bisa dirasakan hingga tiga generasi. Selain itu, nasabah mendapatkan 50 persen dari uang pertanggungan dasar hingga Rp 1 miliar. Kedua, Kepastian Masa Bayar Premi yang disesuaikan dengan pilihan nasabah (10,15, atau 25 tahun). Ketiga, kepastian dana tunai di masa pensiun. Dana tunai dapat dinikmati 20% dari uang pertanggungan saat berusia 65 tahun.

Dari Nangkring kali ini saya bisa mengambil kesimpulan, Pastikan Masa Tua Kita dan Masa Depan Orang Tersayang dengan Maestro Infinite Protection AXA Mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun