Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

The Bleeder, Pahlawan yang Tidak Sempurna

14 Juli 2017   03:55 Diperbarui: 19 Juli 2017   15:41 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chuck Wepner (foto:csashows)

Menjadi seorang pahlawan, bukan berarti dia harus bisa mengalahkan musuh-musuh kuat seperti wonder woman, batman, spiderman dan pahlawan-pahlawan Hollywood lainnya. Chuck Wepner, walaupun ia kalah dari Muhammad Ali di ronde ke-15, ia adalah pahlawan.

Banyak yang meremehkan Wepner sebelum bertanding. Ia diprediksikan akan KO pada ronde 3-5. Tapi saat pertandingan Wepner berhasil membuktikan bahwa ia mampu bertahan di ring. Luka dan darah di wajah adalah hal biasa baginya. Penonton pun berteriak mendukung Wepner. Seorang yang dianggap pecundang, sekarang dielu-elukan sebagai calon pemenang.

Chuck Wepner dan Muhammad Ali (sumber:boxingnewsonline)
Chuck Wepner dan Muhammad Ali (sumber:boxingnewsonline)
Berkali-kali wajahnya dipukul Ali, berkali-kali pula ia mampu bertahan. Bahkan ia berhasil menjatuhkan Ali di ring. Walaupun setelah ditayang ulang, ternyata kaki Ali terinjak (diinjak) kaki Wepner. Seusai pertandingan dan kembali pulang ke kampung halaman, ia dipuja sebagai pahlawan, The Bleeder from Bayyone.

Sylvester Stallone pun terinspirasi dengan pertandingan antara Wepner dengan Ali. Hingga ia pun membuat film dengan karakter Rocky Balboa yang meraih berbagai macam penghargaan. Oleh karena itu, jika ditanya siapa The Real Rocky? Jawabannya ya Chuck Wepner.

Chuck Wepner menginjak kaki Ali (sumber:media.cleavleand)
Chuck Wepner menginjak kaki Ali (sumber:media.cleavleand)
Film ini menggambarkan kisah Chuck Wepner dari mengawali sebagai petinju kelas berat hingga ia tidak lagi bertinju. Gambaran pertandingan tinjunya tidak lebih banyak dari kisah dibelakang ring. Kisah tentang kehidupan keluarganya, istri dan anak perempuan, hingga kisahnya yang suka main perempuan. Kebiasaannya mabuk hingga terjerat obat-obatan terlarang menjadi titik buruk dari kisahnya.

Memang pahlawan itu tiada yang sempurna. Pahlawan itu dielu-elukan ketika berada diatas, namun kemudian bisa berbalik dicaci maki sebagai pecundang ketika berada di titik paling bawah. Saat pada titik terendah itulah, kita akan memahami, siapa yang benar-benar menyanyangi diri kita.

Bagi yang mau menonton kisah hero yang tidak sempurna, mungkin ini bisa menjadi tontonan menarik.

Chuck Wepner (foto:csashows)
Chuck Wepner (foto:csashows)
Pemain yang Mirip dengan Aslinya

Hal menarik yang saya lihat di film ini adalah para pemain yang terlihat mirip dengan tokoh aslinya. Saya salut kepada pemilhan pemain dan juga makeup artisnya, Angela Marie Roy.

Liev Schreiber mirip dengan Wepner. Pooch Hal mirip dengan Muhammad Ali dan Morgan Spector mirip dengan Sylvester Stallone.

Data Film

DIRECTOR : Philippe Falardeau

ACTORS : Liev Schreiber, Naomi Watts, Ron Perlman

DURATIONS : 96 Minutes

CENSOR RATING : 17+

GENRE : DRAMA

LANGUAGE : BAHASA INDONESIA

SUBSTITLE : BAHASA INDONESIA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun