Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menulislah dengan Tulus!

20 November 2016   23:43 Diperbarui: 20 November 2016   23:55 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 WIB, namun saya masih berada di Shuttle Bus menuju lokasi nangkring. Setelah keluar tol, jalan menuju ICE BSD lumayan macet. Dari pada bete, coba cek di twitter, hashtag #NangkringKGFest2016 sudah masuk trending topik. Inilah kehebatan para kompasianer, selalu bisa membuat trending topik. 

Sambil baca tweet para kompasianer, akhirnya ikutan ngetweet di bus. 

Siapapun bisa menulis, tak harus wartawan. Warga biasa juga bisa menulis. Salah satu media untuk menulis bagi warga adalah Kompasiana. Setiap hari ada 800 tulisan yang masuk di Kompasiana. Kalau dihitung, setiap 1 menit 48 detik akan tampil  tulisan baru.

Kalau seakan dunia ini gelap, menulislah yang mencerahkan.

Tantangan menulis adalah bagaimana tulisan itu bisa dibaca. Maklum tingkat baca Indonesia itu rendah. Kang Maman menjelaskan, dari 1000 orang hanya 1 orang yang memiliki minat baca.

Menulis adalah merepresentasikan diri. Tetapi jangan lupa ada orang lain yang membaca.

Diatas adalah tweetan saya di bus. Merangkum dari berbagai tweetan para kompasianer. Waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB, saya pun tiba di lokasi nangkring. Kata yang saya dengar pertama kali setelah saya berhasil duduk yaitu

Menulis itu harus mencintai topik yang kita tulis -Yayat. 

Ya, kita tahu mba Yayat, Kompasianer of The Year 2016 ini merupakan pecinta Valentino Rosi. Pembalap yang di juluki The Doctor ini sekan sudah menjadi bagian dari dirinya. Setiap race yang dilakukan The Doctor tak pernah ketinggalan ditontonnya dan ditulisnya di Kompasiana. Kalau saya ketinggalan menonton Moto GP, tinggal buka saja Kompasiana, membaca tulisan Mba Yayat. Walaupun memang hampir selalu sudut pandang yang diambil mba Yayat, dari sisi Rosi. Kecintaan kepada Rosi dan Moto GP inilah yang membuat Mba Yayat terkenal sebagai Nyonya Vale. 

Tapi ada hal yang saya pelajari dari Nyonya Vale. Beliau seringkali datang ke acara Nangkring. "Selain menulis di online, bergaulah di offline. Kita harus gagah di dunia maya dan gagah di dunia nyata." katanya.

Menulis itu bahasa rasa. Boleh jadi spesialis, boleh jadi generalis -Kang Maman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun