Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Cinta Indonesia dan Pelajaran Bermedsos Ria Secara Positif

14 September 2016   14:02 Diperbarui: 14 September 2016   21:24 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

D: Aji (Ketua Ekskul Futsal)

U: Semua anggota Futsal

P: Sabtu pagi jam 07:00 kita latihan seperti biasa. Yang telat, lari muterin Istana Negara.

Dst.

Sekarang semuanya itu dapat dengan mudah disampaikan melalui media sosial sesuai ciri khas media sosial masing-masing. Pendidikan Bahasa Indonesia memberikan peran bagaimana cara bertutur yang baik di media sosial. Walaupun sepertinya sekarang belum ada bab di buku Bahasa Indonesia bagaimana cara menulis di media sosial yang baik. Tapi paling tidak ini bisa menjadi bahan studi kasus untuk pendidikan Bahasi Indonesia. Ketika kurang baik dalam memberikan saran dan kritik, seperti pemilihan kata yang tidak tepat, sehingga dapat memicu masalah seperti pertengkaran dan lain-lain. Ada pepatah, lidah itu seperti pisau. Mata lidah adalah kata. Tajamnya kata bisa membuat luka dalam hati. Salah kata dalam bermedia sosial, bisa dijebloskan ke penjara.

Kemudian, pelajaran Informasi dan Teknologi (IT) menjadi atap yang memayungi pendidikan di era media sosial sekarang ini. Pelajaran IT penting untuk diajarkan. Namun saran saya pelajaran IT  tidak hanya ketik-mengetik, mempelajari perangkat keras, perangkat lunak dan berbagai keahlian dalam menggunakan teknologi, tetapi juga mengenai pendidikan bermedia sosial. Banyaknya media sosial seperti Instagram, Twitter Facebook, Whatsapp, Line, Snapchat, Youtube dsb, membuat setiap orang tidak hanya mengirimkan pesan tetapi juga video secara real time. Pendidikan mengenai adab-adab bermedia sosial hingga peraturan seperti UU ITE penting diajarkan pada pelajaran ini. Sehingga para siswa dapat bermedos ria dengan santun dan bijak.

Kesimpulan

Mencintai Indonesia dengan keberagamannya harus terus disebarkan secara luas sehingga tercipta kerukunan dalam beragama, berbangsa dan bernegara.

Pelajaran di sekolah juga berperan dalam kegiatan bersosialisasi di era medsos. Pelajaran Agama menjadi pondasi, Kewarganegaraan menjadi tiang, Bahasa Indonesia menjadi dinding, IT menjadi atap. Entah mau dimasukkan ke dalam kurikulum atau tidak, kelima pelajaran tersebut dapat membangun siswa untuk bermedsos ria dengan cara-cara yang positif. 

facebook: Yogi Setiawan
twitter: @setia_orang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun