Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hemat dan Sehat dengan Bersepeda

25 Maret 2016   21:44 Diperbarui: 25 Maret 2016   22:21 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beruntung saya naik sepeda. Uang Rp 4000 untuk angkutan umum bisa saya tabung. Dalam sebulan 4000 x 20 (hari sekolah) = RP 80.000. Berarti tabungan saya dalam satu semester berjumlah Rp 480.000. Uang tabungan itu bisa saya belikan kaos kesukaan ataupun berlibur dengan teman-teman di akhir semester.

Saat kuliah pengeluaran saya untuk bensin sepeda motor rata-rata Rp 100-150 ribu. Belum termasuk biaya servis ini-itu. Jika naik kendaraan umum Rp 4000. Berarti untuk pulang-pergi membutuhkan uang Rp 8000. Dalam satu bulan Rp 8000 x 20 (hari kuliah) = Rp 160.000. Andaikan saya pergi kuliah naik sepeda, saya bisa menghemat Rp 100-160 ribu.

Sebentar lagi saya segera lulus kuliah dan akan masuk dunia kerja. Saya pun tidak tahu akan bekerja di wilayah mana. Andaikan saya bekerja di wilayah perkantoran Jalan Sudirman, Jaksel. Wilayah sepanjang Jalan Sudirman adalah wilayah macet ketika jam pulang kerja. Ketika lagi padat-padatnya, kecepatan mobil dengan pejalan kaki hampir sama. Kemacetan itu selalu membuat kesal. Jika ingin naik transjakarta atau KRL dari stasiun sudirman, dua transportasi ini sangat padat orang. Empet-empetan tak bisa dihindarkan.

Untuk biaya angkutan umum, saya membutuhkan Rp 8000 untuk sekali berangkat, karena mesti dua kali naik kendaraan. Berarti biaya tranportasi dalam sehari Rp 16.000, dalam sebulan Rp 320.000, dalam setahun Rp 3.840.000. Jika naik sepeda, dalam setahun bisa berhemat Rp 3.840.000. Lumayan juga ya.

Resolusi 2016

[caption caption="Doakan ya kawan-kawan. Semoga resolusi saya bisa tercapai. Aamiin... (Foto:pribadi)."]

[/caption]

Salah satu resolusi saya di tahun 2016 adalah punya sepeda baru dan bisa ke tempat kerja dengan bersepeda. Jalan untuk mewujudkan resolusi itu mulai terbuka. Ada Blog Competition: Wimcycle sepeda terbaikku. Di dalam hati saya sangat gembira. Saya harus ikutan. Namun ada pertanyaan yang saya pikirkan. Apa benar wimcycle merupakan sepeda terbaik? Pertama saya buka website wimcycle. Ternyata banyak sekali macam sepedanya. Kedua saya masih tidak yakin mengenai kualitasnya, ternyata banyak penghargaannya dan sudah di ekspor keluar negeri. Ketiga saya buka chat forum sepeda di berbagai media online, ternyata banyak pengguna wimcycle yang puas dengan kualitasnya. 

Inilah mengapa saya tertarik dengan sepeda wimcycle?

1. Karena saya orangnya suka berhemat, saya pilih wimcycle. Harga sepeda wimcycle terjangkau di kantong saya dan kualitasnya tidak kalah dengan produk sepeda dalam dan luar negeri.

2. Karena wimcycle peduli lingkungan. Wimcycle mendukung kegiatan aksi bebas kendaraan “Car free day” selama kurang lebih 12 tahun (2002-2014). Di tahun 2014 mendapatkan penghargan dari BPLHD Jakarta karena dukungannya. Cek disini.

3. Karena wimcycle mempunyai produk sepeda yang lengkap. Dari sepeda kecil beroda tiga untuk balita hingga untuk dewasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun