"Jang, lu tau gak arti pispot itu apa?"Â
Ujang tak langsung menjawab. Dia ambil kopi hitam panas. Dia hirup dulu baunya. Menikmatinya sambil meraba-raba, apakah ada bau sianida di dalamnya. "Ah gw kebanyakan baca komik Detektif Conan." ujar Ujang dalam hati.
Setelah yakin kopi itu tak mengandung sianida. Dia seruput, tahan sedikit di ujung bibir, dimainkan sebentar dengan ujung lidah, sambil merasakan campuran rasa pahit kopi dan manisnya gula yang telah menjadi satu.
Selesai menikmati seseruput kopi. Ujang membetulkan sikap duduknya dan menaikkan sedikit dadanya. "Jadi gini Tong, kalau secara bahasa, pis itu damai dan pot itu wadah. Jadi, pispot itu artinya wadah kedamaian."
"Berarti kita butuh banyak pispot dong Jang?" tanya Otong.
"Betul itu. Lihat saja orang sakit yang lagi kebelet pipis, tapi susah ke kamar mandi. Udah sakit, mesti nahan pipis, sampai ada orang yang bantuin dia ke kamar mandi.Â
Untung ada pispot. Gak usah repot ke kamar mandi, langsung aja tuh orang pipis di pot alias pispot.
Lu tahu kan rasanya orang kalau lagi pipis bagaimana Tong?"
"Damai Jang rasanya."
"Betul. Karena orang yang lagi pipis itu, sedang mengeluarkan zat yang tak dibutuhkan oleh tubuhnya."
"Wah omongan lu udah kaya prosesor Jang."
"Profesor maksudnya?"
"Iya maksudnya itu."