Mohon tunggu...
Wayan Sukadana
Wayan Sukadana Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Membaca, Menulis dan Melakukan adalah perjuangan"

Menulis adalah perjuangan kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bukan Sekedar Pahlawan Desa Biasa

8 November 2021   22:34 Diperbarui: 9 November 2021   05:35 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kadek Suardika sedang memotong rumput

I Kadek Suardika adalah pahlawan pemberdaya masyarakat desa dari Bali. Ia memberdayakan masyarakat desa sejak 1994, mulai menjadi Faskab, Koorprov dan Tenaga Ahli . Selama itu ia telah berkeliling Bali mengidentifikasi masalah di desa kemudian ikut merumuskannya menjadi solusi .

Misalnya saja terkait perencanaan dana desa di Kecamatan Nusa Penida terkait program ketahanan pangan tahun 2020. Masyarakat desa terkendala dengan hama kera yang mengganggu 10 desa disana. Masyarakat tak bisa membudidayakan jenis pertanian yang biasa dibudidayakan disana karena takut dirusak kera ekor panjang.

Kemudian Kadek Suardika datang memfasilitasi. Ia mengajak Pendamping Kecamatan Nusa Penida I Made Nurta, Pihak aparat pemerintah desa dan Wayan Sukadana yang dikenal Kadek Suardika sebagai pengembang tanaman porang di Nusa Penida dimana porang terbukti tak dimakan kera karena terasa gatal mengandung oksalat.

Kadek Suardika Meninjau Desa Wisata
Kadek Suardika Meninjau Desa Wisata
Atas fasilitasi itu pemerintah desa Batukandik dan Desa Klumpu pada tahun 2020 kemudian merencanakan budidaya tanaman porang. Menurut Kadek Suardika tanaman porang tidak saja bisa menyelesaikan hama kera, ia juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat desa secara berkelanjutan.

“Saya hanya memfasilitasi para pihak. Awalnya saya mengetahui di Nusa Penida sulit dalam merencanakan dana desa untuk ketahanan pangan karena pertanian yang biasa dilakukan warga di Nusa Penida seperti jagung, ketela pohon habis dimakan kera. Karena saya melihat di facebook seorang teman bernama Wayan Sukadana yang menurut tulisannya tak dimakan kera. Saya kemudian pertemukan mereka dan syukur budidaya tanaman porang bisa terealisasi. Seperti kita ketahui porang kini menjadi pertanian perioritas yang dilaksanakan Bapak Presiden Jokowi”, cerita Kadek Suardika.

Tidak itu saja perannya dalam memfasilitasi masyarakat desa tak terbatas waktu. Di hari libur Minggu atau pun hari libur nasional  Kadek Suardika juga kerap turun ke masyarakat. Pengalamannya yang lama di pemberdayaan masyarakat, pergaulannya yang luas dan idealisme yang kuat dalam menjaga keharmonisan alam, manusia dan Tuhan dijadikan patokan Kadek Suardika dalam mengembangkan pembangun Desa.

Kadek Suardia Memetik Jeruk
Kadek Suardia Memetik Jeruk
Tercermin dari keberhasilan Desa Taro menjadi Juara 1 tingkat Nasional kategori alam dengan mengembangkan dengan konsep "Menjaga Alam Berbonus Pariwisata" tak lepas dari peran Kadek Suardika, itu diakui Ketua Pokdarwis Desa Taro I Wayan Wardika.

"Taro menjadi Juara 1 Nasional Kategori Alam mengusung konsep Menjaga Alam Berbonus Pariwisata tak lepas dari peran Jro Kadek Suardika. Kami sangat berterimakasih atas hal itu, tanpa perannya kita bukan siapa-siapa", kata I Wayan Wardika.

Ditanya pada Kadek Suardika tentang dirinya tak mengenal lelah, ia mengatakan alasannya bahwa pekerjaannya sebagai pemberdaya masyarakat adalah sebagai panggilan hidup dan ladang pengabdian.

“Saya melakukan ini semua dengan senang hati, karenanya saya tak merasa lelah. Ikut membangun desa adalah panggilan hidup saya, sebagai ladang pengabdian saya untuk ikut berkontribusi dalam mengabdi pada masyarakat. Apalagi ke depan desa adalah masa depan negara kita, karena dari desa-desa bila kita dukung untuk mandiri, kemandirian bangsa kita akan terwujud”, jelas Kadek Suardika yang akrab dipanggil Jro Kadek ini.

Atas perannya itu Kadek Suardika banyak dijuluki dengan sebutan  "Bukan Sekedar Pahlawan Desa Biasa". Sebutan itu tak berlebihan karena caranya memfasilitasi masyarakat desa di luar cara-cara biasa yang formal. Ia sering menggunakan pendekatan non formal dengan pergaulannya yang luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun