Lahan kering adalah jenis lahan pertanian yang memiliki jumlah air yang terbatas, baik dari hujan maupun irigasi, dan kurang subur sehingga membutuhkan strategi budidaya yang berbeda untuk mencapai hasil yang optimal. Lahan kering biasanya terletak di daerah-daerah dengan curah hujan yang rendah atau di wilayah yang mengalami musim kemarau yang panjang. Kondisi ini membuat lahan kering lebih sulit untuk diolah dan memerlukan upaya khusus agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, seperti teknik konservasi tanah dan pengaturan irigasi yang tepat. Tanaman yang biasa ditanam di lahan kering antara lain jagung, padi, kedelai, kacang tanah, dan tanaman gandum.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam budidaya tanaman di lahan kering antara lain:
Pemilihan jenis tanaman yang cocok .Pilih jenis tanaman yang cocok untuk tumbuh di lahan kering, seperti jagung, sorgum, millet, atau tanaman kacang-kacangan. Tanaman-tanaman ini memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan jumlah air yang sedikit dan toleran terhadap kekeringan.Pemilihan varietas yang sesuai Pilih varietas tanaman yang cocok untuk ditanam di lahan kering. Ada beberapa varietas tanaman yang telah dihasilkan untuk mampu tumbuh di lahan kering, seperti varietas jagung QPM (Quality Protein Maize) yang memiliki kandungan protein tinggi dan toleran terhadap kekeringan.Â
Penerapan teknik konservasi tanah Penerapan teknik konservasi tanah seperti penggunaan mulsa, tanaman penutup tanah, dan penanaman tumpang sari dapat membantu mempertahankan kelembaban tanah dan meningkatkan kualitas tanah.Pengaturan irigasi yang tepat Pengaturan irigasi yang tepat dapat membantu menghemat air dan mempertahankan kelembaban tanah. Teknik irigasi tetes dapat menjadi pilihan untuk menghemat air, karena air disalurkan secara langsung ke akar tanaman.
Pemupukan yang tepat Pemupukan yang tepat dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Pemupukan organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos dapat digunakan sebagai alternatif dari pupuk kimia. Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara menggunakan pestisida atau dengan metode pengendalian organik seperti dengan menggunakan tanaman pengganggu (trap crop) atau mikroba yang bersahabat (beneficial microbes).
 Selain itu, ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman jagung di lahan kering, yaitu:
Pengelolaan air Pada lahan kering, air merupakan sumber daya yang sangat penting dalam budidaya tanaman. Oleh karena itu, pengelolaan air yang baik sangat diperlukan. Hal ini meliputi pemilihan sistem irigasi yang tepat, pengelolaan pengairan yang efisien, dan pemanfaatan air hujan jika memungkinkan. Pengaturan waktu penanaman Waktu penanaman juga perlu diperhatikan. Pilih waktu penanaman yang tepat, yaitu pada saat musim penghujan atau saat ada cukup air tersedia di lahan.Â
Jangan menanam pada saat musim kemarau yang panjang atau saat kondisi lahan terlalu kering. Pengelolaan gulma Gulma dapat bersaing dengan tanaman jagung dalam mendapatkan air dan nutrisi dari tanah. Oleh karena itu, pengelolaan gulma perlu dilakukan dengan baik, seperti dengan melakukan penyiangan atau menggunakan herbisida. Pemilihan benih yang berkualitas Pemilihan benih yang berkualitas juga penting dalam budidaya tanaman jagung di lahan kering. Pilih benih yang memiliki daya tumbuh baik dan toleran terhadap kekeringan.Â
Pemupukan yang tepat Pemupukan yang tepat juga perlu diperhatikan. Lakukan analisis tanah untuk mengetahui kebutuhan nutrisi tanaman jagung di lahan kering dan sesuaikan pemupukan dengan hasil analisis tersebut.
Dengan menerapkan strategi dan hal-hal di atas, diharapkan budidaya tanaman jagung di lahan kering dapat berhasil dan menghasilkan hasil yang optimal. Namun, perlu diingat bahwa kondisi lahan kering yang berbeda-beda di setiap daerah membutuhkan strategi dan teknik budidaya yang berbeda pula.
Berikut adalah langkah-langkah dalam budidaya tanaman jagung di lahan kering: