Mohon tunggu...
Wayan Setiawan
Wayan Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa dari universitas bakti tunas husada kota tasikmalaya jurusan teknologi pangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Keamanan Pangan: Ancaman Bakteri Campylobacter yang Tidak Terlihat

3 November 2024   14:10 Diperbarui: 3 November 2024   14:13 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menjaga Keamanan Pangan: Ancaman Bakteri Campylobacter yang Tak Terlihat

Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap keamanan pangan semakin meningkat, terutama terkait dengan bakteri patogen yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Keamanan pangan tidak akan lepas dari kehidupan sehari hari. Saat ini, hal yang sangat disayangkan adalah kesadaran masyarakat lebih fokus terhadap kualitas rasa makanan dan nutrisi yang tersedia. Namun bisa saja dibalik rasa yang nikmat dan kualitas yang baik ada ancaman tersembunyi yang sedang mengintai dan bisa menyebabkan penyakit yang berpotensi mengganggu kehidupan kita, bakteri bakteri ini sangat kecil namun juga sangat berbahaya, Salah satu bakteri yang menyita perhatian kami dan tentunya patut diwaspadai adalah adalah Campylobacter spp. yang sering kali ditemukan dalam produk makanan, terutama daging unggas dan susu.yang bisa tersebar dalam makanan dan menyebabkan toksiko infeksi pada manusia entah itu melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

Campylobacter sendiri adalah bakteri Gram-negatif berbentuk spiral atau batang yang tidak membentuk spora dengan ukuran 0,2 hingga 0,9 mikron lebar dan 0,5 hingga 5 mikron panjang, bakteri ini juga bersifat motil dengan flagel yang terletak di salah satu atau kedua ujungnya dan memiliki kebutuhan oksigen mikroaerobik untuk pertumbuhannya.

Salah satu contoh nyata kasus yang kami ambil adalah kasus keracunan yang terjadi di restoran Jepang yang melibatkan bakteri Campylo yang diduga disebabkan karena kontaminasi air dari feses babi hutan yang mana terkonfirmasi dalam jurnal yang kami temukan jika bakteri Campylo. terdapat pada usus hewan seperti ayam, sapi, babi dan lain-lain. Selain itu kami juga menemukan bahwa lebih dari 70 % daging ayam yang berada di Inggris tercemar bakteri Campylo yang kami duga dari kontaminasi silang dari alat yang digunakan dalam memotong ayam. Dalam konteks ini, penting bagi konsumen untuk memahami risiko yang terkait dengan kebersihan dan penanganan makanan. Dari data yang kami temukan, sangat disayangkan ternyata adanya potensi bahaya yang sering kali terabaikan oleh masyarakat.  Kasus keracunan yang terjadi di restoran Jepang dan identifikasi bakteri pada ayam di toko Inggris menunjukkan betapa rentannya kita terhadap kontaminasi jika tidak berhati-hati.

Salah satu aspek yang perlu ditekankan adalah pentingnya praktik kebersihan yang baik dalam penanganan makanan. Pembersihan yang tidak memadai, baik pada bahan makanan maupun peralatan dapur, dapat menyebabkan penyebaran bakteri Campylo. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat mengenai cara memasak dan menyimpan makanan yang aman sangatlah krusial. Namun, solusi dari kekhawatiran tadi sebenarnya cukup sederhana yaitu menjaga kebersihan dengan kontrol yang ketat di setiap proses, mulai dari peternakan, pemotongan, pengolahan hingga penyajian yang harus menjadi prioritas utama dan sebagai konsumen kita juga harus aware terhadap kebersihan dan keamanan pangan yang kita konsumsi. Dengan mengedepankan asas aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) atas bahan produk pangan hewani masyarakat bisa menjamin mutu pangan yang berkualitas.

Aman, daging hewan yang tidak mengandung bahaya biologis yaitu mikroorganisme seperti bakteri Campylobacter.

Sehat, hewan yang memiliki kesehatan yang baik akan memiliki daging dengan kandungan nutrisi seimbang.

Utuh, daging hewan tidak tercampur dengan bagian hewan lain.

Halal, hewan yang disembelih dan dipotong sesuai syariat islam.

Tips Menjaga Makanan

  • Pengolahan Makanan yang Baik
  • Penggunaan Peralatan Makanan yang Bersih
  • Pengawasan Hewan Produksi Pangan
  • Penggunaan Antibiotik dengan Bijak
  • Pengawasan Lingkungan
  • Penggunaan Daging yang Matang

Kesimpulannya, bakteri Campylobacter merupakan ancaman nyata yang dapat memengaruhi kesehatan masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya ini, kita dapat bersama-sama mencegah terjadinya kasus keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri patogen. Kami berharap pembaca bisa menciptakan lingkungan yang peka terhadap keamanan pangan. Karena menjaga keamanan pangan adalah salah satu aspek penting dalam  kehidupan. Mari kita jaga kesehatan kita dan keluarga dengan selalu memperhatikan keamanan pangan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun