Sudahlah bapak, mending urus Pilkada bapak dulu sana. Katanya mau mundur jadi Ketum PSSI, ehh... Pangkostrad maksudnya. :D
Sebenarnya Tanah Air Beta kapan mau maju kalau konsep pemikiran seperti ini masih tertancap dalam pikiran pimpinannya. Hmm... aneh.
Justru di luar negeri sana kita tunjukan arti nasionalisme sesungguhnya, bukan malah terus menerus jadi "katak dalam tempurung". Iya kalau tempurungnya Grade Ori, tapi kalau cuma KW 3 kebawah siapa yg betah disana?
Mendinglah kau urus dulu sana liga kita biar tertib, aman, lestari & indah. Regulasinya jelas, pembinaan teratur dan fasilitas yg memadai. Gimana ga malu ama tetangga, gelar turnamen internasional aja lapangannya kaya abis diterjang lahar dingin erupsi Gunung Agung. ahay..
"Saran saya, militer silakan kembali ke barak. Ada banyak tenaga manusia yang bisa mengurus organisasi sepakbola Indonesia. Sayang jika orang-orang hebat tersebut terhimpit dengan struktur PSSI yang sekarang. Di Barak, militer pasti bisa lebih fokus menangani masalah kedaulatan dan pertahanan negara, sebagaimana tugas pokoknya." (Bangsa Mahasiswa, 2017)
Sudahlah bapak, saya tau ini sudah jam malam.
Sebaiknya bapak istirahat.
Selamat malam, mohon izin jenderal. :D
Baca:
http://www.viva.co.id/bola/bola-nasional/985371-ketum-pssi-emosi-dengar-pemain-timnas-hijrah-ke-malaysia
http://bola.kompas.com/read/2017/12/07/16013738/respons-edy-rahmayadi-soal-evan-dimas-dan-ilham-berkarier-di-malaysia
(ek)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H