Mohon tunggu...
Wawan Romansah
Wawan Romansah Mohon Tunggu... Guru - Hanya hobby menulis dan corat coret saja

Pencinta hidup, senang belajar, suka humor. Guru SD yang senang tulis menulis saja. senang travelling, touring, cat lover, dan mendaki gunung juga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menangani Anak yang Tantrum

19 Februari 2024   15:02 Diperbarui: 19 Februari 2024   15:04 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak-anak kadang-kadang emosinya tidak bisa ditebak, bisa tiba-tiba ngambek, ketawa-ketawa lagi. Ada anak jika ingin sesuatu bisa tantrum. Untuk  menangani anak yang sedang tantrum bisa menjadi tantangan bagi orang tua, tetapi ada beberapa strategi yang dapat membantu mengelola situasi tersebut antara lain:

1. Tetap Tenang: Pertahankan ketenangan Anda. Tantrum anak bisa membuat frustrasi, tetapi penting untuk tetap tenang agar Anda dapat mengambil langkah-langkah yang efektif.

2. Tunjukkan Empati: Cobalah untuk memahami perasaan anak Anda. Mungkin mereka merasa frustrasi, kelelahan, atau tidak dapat mengungkapkan keinginan atau kebutuhan mereka.

3. Beri Ruang untuk Ekspresi Emosi: Biarkan anak Anda menyatakan emosinya tanpa dihakimi atau dibentak. Mereka perlu tahu bahwa emosi mereka valid, meskipun tindakan mereka mungkin tidak diterima.

4. Ajukan Pertanyaan: Bicaralah dengan anak Anda secara tenang dan ajukan pertanyaan sederhana tentang apa yang membuat mereka marah atau sedih. Ini dapat membantu Anda memahami lebih baik akar masalahnya.

5. Berikan Pilihan yang Terbatas: Berikan pilihan yang terbatas untuk membantu anak merasa memiliki kendali atas situasi tersebut. Misalnya, Anda bisa bertanya, "Apakah Anda ingin memakai baju merah atau biru?" daripada memaksa mereka untuk memakai baju tertentu.

6. Jauhkan dari Stimulus Yang Mengganggu: Jika tantrum anak dipicu oleh sesuatu, seperti rasa lapar atau kelelahan, cobalah untuk mengatasi masalah tersebut dengan memberikan makanan atau memungkinkan mereka untuk istirahat.

7. Gunakan Afirmasi Positif: Berikan pujian saat anak Anda berperilaku baik atau berusaha mengendalikan emosinya. Ini dapat memperkuat perilaku positif dan membantu mengurangi frekuensi tantrum di masa mendatang.

8. Buat Batasan yang Jelas: Berikan batasan yang jelas dan konsisten bagi anak Anda, tetapi pastikan aturan tersebut adil dan masuk akal.

9. Jangan Membalas dengan Emosi: Hindari membalas tantrum anak dengan emosi yang sama atau memberikan ancaman yang tidak realistis. Ini hanya akan memperburuk situasi.

Setiap anak unik, jadi penting untuk mencoba berbagai strategi dan melihat mana yang paling efektif untuk anak Anda. Patience, kesabaran, dan konsistensi adalah kunci dalam menangani anak tantrum dengan efektif. Jika masalah terus berlanjut atau menjadi semakin serius, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional untuk saran lebih lanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun