Mohon tunggu...
Wawan Rhee
Wawan Rhee Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder Gardapati Link

Berbagi Celoteh

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Start-up Berguguran, Saatnya Move On

24 Juli 2020   10:27 Diperbarui: 27 Juli 2020   05:37 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan pentingnya adalah, perusahaan rintisan harus memprioritaskan sekaligus memastikan kondisi keuangan. Kondisi keuangan dipastikan sudah terukur dengan mengambil batas kondisi terburuk. Mengapa? Agar perusahaan lebih peka untuk menempatkan post-post anggaran paling vital.  

Sub sektor yang tidak menghasilkan revenue sebaiknya diminimalkan. Idealnya, lebih fokus pada pengembangan sub sektor yang terkait dengan tren yang berlangsung misalnya kesehatan, pendidikan dan pembayaran digital (fintech).  

Merujuk pada diagram manfaat dan penderitaan konsumen (Disruption, 2017) pelaku start-up mendeskripsikan seluruh mata rantai nilai. Kemudian, mencari jalan keluar untuk menguasai atau membebaskan pelanggan dari penderitaan-penderitaan dan memberikan manfaat lebih besar.

Dalam upaya pencegahan penularan corona seperti sekarang, keinginan dominan khalayak adalah tetap sehat, terhindar dari penularan virus namun dapat melaksanakan kehidupan dengan normal.

Start-up harus melihat hal tersebut sekaligus merespons sebagai sebuah problem yang dihadapi masyarakat. Mereka harus membidiknya dengan menawarkan sesuatu sebagai solusi dan memberikan manfaat baru.

Tak sekadar perbaikan. Krisis ini justru memberikan peluang bisnis baru. Bisnis yang dapat beradaptasi dengan perkembangan tren baru seperti gaya hidup sehat yang menjadi tren agar terhindar dari penularan virus perlu perkuat.

Perusahaan bisa menjadi media suplai pangan. Contohnya, produk pertanian organik. Untuk memangkas mata rantai produk sampai ke konsumen, dibutuhkan perantara platform agar harga menjadi lebih kompetitif.

Kuncinya masih sama, menguatkan sistem kolaborasi dan berbagi keuntungan. Perusahaan rintisan perlu mengorkestrasi para petani-petani penghasil produk unggulan untuk menggenjot hasil tani terbaik.

Benang merahnya adalah platform menjadi solve agar petani terbantu dalam memasarkan hasil tani dan konsumen memperoleh produk organik dengan harga relatif murah dibanding harga pasar.

Kesulitan yang menghantam berbagai sektor menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku bisnis start-up. Ini sekaligus momen pembuktian, apakah bisnis yang dibangun sudah tepat. Secara tidak langsung pelaku bisnis mereview kembali prinsip bisnis yang dibangun.

Yang menarik adalah, venture capital masih berkomitmen untuk mengucurkan dana untuk perusahaan rintisan potensial. Venture capital menilai bahwa start-up yang bertahan dan mengalami tren positif di masa pandemi adalah perusahaan kokoh dari segi fundamental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun